Liputan6.com, Jakarta - PT Margabumi Matraraya bakal melakukan penyesuaian tarif tol pada Tol Surabaya-Gresik mulai Minggu, 4 Februari 2024 pukul 00.00 WIB.
Kenaikan tarif Tol Surabaya-Gresik ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kepmen PUPR) Nomor 149/KPTS/M/2024 tanggal 19 Januari 2024.
Advertisement
"Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor : 149/KPTS/M/2024, mulai tanggal 4 Februari 2024 pukul 00.00 WIB diberlakukan penyesuaian tarif tol Ruas Surabaya-Gresik," dikutip dari akun Instagram @margabumimatraraya, Kamis (1/4/2024).
Tarif Tol Surabaya-Gresik naik untuk seluruh jenis kendaraan, mulai dari golongan I hingga truk raksasa (golongan IV dan V). Rentang kenaikan tarif untuk jarak terjauhnya pun bervariasi, mulai dari Rp 5.000-10.000.
Ambil contoh, kendaraan golongan I yang menempuh jarak terjauh dari Gerbang Tol (GT) Dupak menuju GT Manyar maupun sebaliknya, bakal dikenai ongkos Rp 27.500. Naik Rp 5.000 dari tarif sebelumnya Rp 22.500.
Sementara untuk kendaraan golongan IV dan V kena lonjakan tarif Rp 10.000 untuk jarak terjauh, dari sebelumnya Rp 44.500 menjadi Rp 54.500.
Berikut rincian kenaikan tarif Tol Surabaya-Gresik untuk jarak terjauh (Dupak-Manyar/sebaliknya), mulai 4 Februari 2024:
- Golongan I: Rp 22.500 jadi Rp 27.500 (naik Rp 5.000)
- Golongan II dan III: Rp 33.500 jadi Rp 41.000 (naik Rp 7.500)
- Golongan IV dan V: Rp 44.500 jadi Rp 54.500 (naik Rp 10.000)
Tol Yogyakarta-Solo Tersambung hingga Klaten Juli 2024
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memantau pengerjaan Jalan Tol Yogyakarta-Solo, yang ditargetkan mulai tersambung hingga Klaten pada Juli 2024.
Tol Yogyakarta-Solo ruas Kartasura-Klaten sudah dapat digunakan secara fungsional sepanjang 22,3 km. Sedangkan ruas Klaten-Purwomartani sepanjang 3 km dari total 20 km ditargetkan siap untuk mendukung arus mudik Lebaran 2024.
"Secara keseluruhan, ruas Kartosuro-Klaten sepanjang 22,3 km tuntas di Juli 2024. Sedangkan ruas Klaten-Purwomartani sepanjang 20 km ditargetkan tuntas di akhir September 2024," jelasnya, Senin (22/1/2024).
Basuki mengatakan, pembangunan jalan Tol Yogya-Solo tersebut akan meningkatkan konektivitas antara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah.
"Jalan Tol Yogyakarta-Solo akan terhubung dengan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dan dengan Jalan Tol Semarang-Solo. Sehingga akan membentuk segitiga emas pertumbuhan ekonomi pada Kawasan Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar)," ungkapnya.
Advertisement
Kurangi Beban Jalan Nasional
Oleh karenanya, Basuki terus mendorong Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jogja Solo Marga Makmur untuk mempercepat penyelesaian pembangunan Jalan Tol dari Kartosuro arah ke Yogyakarta yang akan menjadi bagian dari sistem jaringan Tol Trans Jawa.
"Kehadiran tol ini akan mengurangi beban jalan nasional Yogyakarta-Solo yang saat ini kondisinya kerap macet. Khususnya menuju destinasi pariwisata sepanjang koridor, seperti Candi Prambanan. Selain itu juga dapat memangkas waktu tempuh perjalanan dari Yogya ke Solo dan sebaliknya, serta menuju ke Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo," imbuhnya.
Untuk diketahui, Jalan Tol Solo-Yogyakarta hingga NYIA Kulonprogo secara keseluruhan memiliki panjang 96,57 km. Terdiri dari 3 seksi, Seksi 1 Solo-Klaten-Purwomartani (42,3 km), Seksi 2 Purwomartani-Monjali-Sleman (16 km), dan Seksi 3 Gamping-Kulonprogo (38,57 km).