Hasto PDIP: Semoga Integritas Mahfud Md Mundur dari Kabinet Menular ke Prabowo

Hasto berharap, kandidat lain dalam Pilpres 2024 yang masih menjadi pejabat negara, seperti Menhan Prabowo Subianto, agar meniru sikap bijak Mahfud Md mundur dari kursi pemerintahan agar tidak menimbulkan konflik kepentingan.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 01 Feb 2024, 12:49 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menggelar konferensi pers terkait keputusan Cawapres nomor urut 3 Mahfud Md mundur sebagai Menko Polhukam. Dia berharap, Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto juga mengikuti langkah Mahfud mundur dari Kabinet Jokowi. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyambut positif keputusan calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud Md mundur dari Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).

Hasto berharap, sikap bijaksana Mahfud yang memilih mundur dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak ada konflik kepentingan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ini juga bisa dicontoh oleh kandidat lain yang masih menjadi pejabat negara, seperti Menteri Pertahanan (Menhan) RI sekaligus calon presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto.

"Keputusan (mundur) diambil dengan bijak, diambil dengan niat baik dan itulah yang telah dilakukan oleh Prof Mahfud Md. Semoga keteladanan integritas dari prof Mahfud Md ini dapat menular, termasuk ke Pak Prabowo sehingga (mundur)," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Kamis (1/2/2024).

Meski demikian, Hasto sangsi Prabowo akan rela meninggalkan jabatannya di kursi Menhan, mengingat anggaran di Kementerian Pertahanan sangat besar.

"Ya meskipun anggaran di sana besar sekali, sehingga rasanya kalau mundur dengan anggaran sebesar itu sayang. Tapi ini merupakan sikap yang gentleman," ucap Sekjen PDIP ini menandaskan.

 

 


Pesan Mahfud untuk Para Menteri Tak Salah Gunakan Jabatan

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD melambaikan tangan saat tiba di kompleks Istana, Jakarta, Senin (21/10/2109). Kedatangan Mahfud MD berlangsung jelang pengumuman menteri Kabinet Kerja Jilid II oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, pada acara diskusi "Tabrak Prof" yang disiarkan secara live lewat akun media sosial milik Mahfud Md, Mahfud menyebut keputusannya mundur merupakan hasil kesepakatan dirinya dengan Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan juga Tim Pemenangan Nasional (TPN). 

"Saya bersepakat melakukan itu (mundur) pada saatnya. Agar saya tidak lebih terikat," kata Mahfud, Selasa (23/1/2024).

Mahfud menyebut, saat ini hanya menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan.

"Menunggu momentum, menunggu transisi dan juga menunggu karena ini menyangkut politk strategi politik dari partai pengusung, itu harus displin begitu gak bisa colong kelayu pergi begitu saja dari Pak Jokowi," kata Mahfud.

Menurut Mahfud, mundurnya ia dari kursi menteri untuk memberi tahu para menteri dan pejabat lain yang berlaga di Pilpres 2024, agar tidak menyalahgunakan jabatan saat kampanye.

"Dan agar yang lain tahu bahwa menjadi pejabat itu jangan menggunakan jabatan untuk kepentingan politik, itu dosa politik yang akan meracuni generasi muda," tegasnya.   


Ganjar Minta Pejabat Lain Tiru Integritas Mahfud Md

Debat berlangsung di Istora Gelora Bung Karno Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo turut merespons keputusan cawapresnya, Mahfud Md mundur dari jabatan Menko Polhukam. Menurutnya, keputusan keluar dari pemerintahan tersebut menunjukkan bahwa Mahfud merupakan contoh pejabat yang berintegritas tinggi.

"Saya sekali lagi hormat sama Pak Mahfud, Anda punya integritas yang hebat," ucap Ganjar usai kampanye di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu (31/1/2024).

Ganjar menambahkan, langkah Mahfud Md sebaiknya diikuti pula oleh pejabat lain yang masih aktif di Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. Sebab, mereka memiliki konflik kepentingan atau conflict of interest sebagai peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Mereka yang punya conflict of interest sebaiknya mundur seperti Pak Mahfud. Siapapun, seperti yang saya omongkan sejak awal," ujar pria berambut putih ini.

Saat ditanya mengapa baru saat ini Mahfud Md mengajukan mundur dari jabatannya, Ganjar justru balik bertanya. "Yang lain ada yang mundur lebih dulu? Pak Mahfud lah yang selalu pertama," katanya memungggkasi.

Infografis Menko Mahfud Md Sentil Isu Netralitas TNI-Polri di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya