Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo mengunjungi Pasar Tomohon, Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Dalam kesempatan itu, dia menampilkan ekspresi terkejut namun takjub dengan berbagai daging dari hewan yang tidak biasa dikonsumsi atau ektrem, serta mendengarkan keluhan pedagang.
“Huah (kelelawar),” kata Ganjar sembari menunjuk daging tersebut di Pasar Tomohon, Selasa (1/2/2024).
Advertisement
Ganjar mengaku senang dapat mengunjungi Pasar Tomohon dan berinteraksi secara langsung dengan masyarakat dan pedagang setempat.
“Yang ekstrem tadi, ternyata banyak binatang liar yang ada di sini, sesuatu yang unik di sini. Saya senang sambutan masyarakat hangat, menyenangkan,” ungkapnya.
Salah seorang pedagang, Meity mengambil kesempatan bertemu Ganjar untuk curhat secara langsung perihal harga bahan pokok yang sering melonjak tinggi dan tidak stabil. Dia berharap harga dapat kembali normal sehingga pedagang dan pembeli bisa mendapatkan manfaat dari proses jual beli di pasar
"Semoga harga-harga turun Pak," ujar Meity.
Dia mengaku yakin jika Ganjar terpilih menjadi presiden RI, maka masalah harga sembako dapat selesai dengan tuntas dan meningkatkan daya beli masyarakat. Terlebih, dia melihat sosok mantan Gubernur Jawa Tengah itu yang sederhana dan merakyat.
"Pak Ganjar mau membaur, enggak pilih-pilih, buktinya dia tadi minumnya di piring kecil," tuturnya.
Janjikan Harga Pangan yang Murah
Kepada para pedagang, Ganjar Pranowo pun menegaskan komitmennya untuk menciptakan situasi harga bahan pokok yang murah dan normal. Strategi stabilisasi harga pasar pun disampaikan, salah satunya dengan pemanfaatan sistem informasi untuk pedagang dan berbagai elemen pasar.
Terlebih, dia telah menerapkannya lewat aplikasi Sistem Informasi Harga dan Produk Komoditi (SiHaTi) ketika menjabat Gubernur Jawa Tengah.
"Sebenarnya sistem informasinya yang mesti ada yah. Kalau saya kasih contoh waktu itu kami dibantu BI umpama di Jateng ada SiHaTi, kalau kita bisa ketahui, maka perdedaran atau pergerakan barang bisa dipantau dari pasar. Nah ketika terjadi kekurangan, maka di tambah lagi. Produksi ada dimana ketika terjadi mekurangan, maka di tambah lagi," terang Ganjar.
Dia turut menyoroti pentingnya peningkatan peran perdagangan antar daerah. Dengan begitu, mereka bisa bekerjasama ketika ada kebutuhan pangan atau pun barang.
"Sebenarnya stabilisasi itu kita hanya butuh bicaranya telaten, tiap hari menginformasikan, tiap hari menginformasikan. Dan perdagangan antar daerah mesti ditingkatkan," katanya.
Selain itu, lanjutnya, intervensi pemerintah sangat dibutuhkan agar harga bahan pokok dapat murah dan stabil.
"Intervensi harga bisa dilakukan. Maka kalau itu semua bisa dilakukan, maka stabilisasi akan terjaga," Ganjar menandaskan.
Advertisement