Liputan6.com, Jakarta - Toko CU Hongdae Sangsang yang baru dibuka di Distrik Mapo, Seoul barat, telah berubah menjadi pusat kuliner dengan koleksi lebih dari 200 jenis ramyeon atau kadang disebut juga ramyun. Toko ini menarik minat berbagai karegori pengunjung, mulai dari penggemar ramyeon solo hingga sekelompok teman yang semuanya tampak penasaran untuk menjelajahi pilihannya.
Diluncurkan oleh CU, salah satu jaringan toko serba ada terkemuka di Korea, perpustakaan ramyun tersebut menghadirkan konsep yang mengubah pengalaman toko serba ada. Selayaknya perpustakaan ramyun di Hongdae, tempat ini bak surga bagi penggemar mi.
Advertisement
"Ini terasa seperti surga mi!" ujar Ana, mahasiswi Jerman berusia 23 tahun, mengungkapkan kegembiraannya dalam bahasa Korea seperti dilansir dari The Korean Times, Jumat (2/2/2024).
Dibuka pada 4 Desember 2023, titik fokus toko ini adalah rak pajangan 100 kompartemen yang didedikasikan khusus untuk ramyeon kemasan, atau mi instan Korea. Pameran besar ini menampilkan koleksi 105 ramyeon kemasan yang dikurasi, termasuk 90 pilihan populer seperti Shin Ramyun dan Buldak Ramen (ramen rasa ayam pedas).
Ada pula 15 pilihan internasional seperti ramen instan Jepang dan pho Vietnam. Dengan tambahan 120 jenis cup ramyeon, perpustakaan ramyun ini menawarkan 225 variasi produk sehingga telah memecahkan rekor.
Untuk mengakomodasi pendatang baru yang mengenal ramyeon, toko ini menyertakan fitur ramah pengguna dengan menunjukkan tingkat kepedasan setiap varian mie beserta harganya. Tingkat kepedasan tiap variasi ditandai dengan skala 5 tingkat — ringan, sedang, pedas, sangat pedas, dan level di atas itu.
Menarik Minat Wisatawan
Ramyeon sendiri cukup berbeda dari ramen sepupunya yang terkenal di Jepang. Secara khusus ramyeon mengacu pada mi instan Korea yang memiliki ciri umum rasa pedas dan tambahan sayuran kering.
Selain bisa mencari tahu jenis-jenis ramyun, pelanggan juga disuguhi petualangan mencicipi di tempat saat mereka menerima mangkuk kertas sekali pakai dan sumpit kayu setelah membeli ramyeon pilihannya. Nyamannya, mesin memasak ramyeon di sisi berlawanan layar memungkinkan pelanggan menyiapkan mie hanya dengan menekan beberapa tombol.
Menambah pengalaman, toko tersebut memberikan instruksi untuk kombinasi ramyeon yang lezat di meja bar berbentuk cangkir ramyeon. Bahan-bahan yang disarankan berkisar dari keju dan telur hingga pangsit dan tuna kalengan, semuanya tersedia di toko.
Mempertahankan esensi dari sebuah toko serba ada, perpustakaan ramyun ini juga menawarkan barang-barang umum seperti porsi kecil kimchi, berbagai manisan, makanan ringan, dan minuman beralkohol sebagai tambahannya. Konsep baru toko ini menarik penduduk lokal dan wisatawan.
Advertisement
Penuh Saat Akhir Pekan
Seorang YouTuber yang tidak ingin disebut namanya saat ditemui di toko mengaku terpukau saat ditanya tentang daya tarik tempat itu hingga ingin mencicipi beragam sajian ramyeon. "Awalnya saya datang ke sini untuk melihat toko secara sederhana, namun sekarang, mengingat banyaknya variasi yang tersedia, rasanya hampir mustahil untuk tidak mencoba setidaknya satu," ungkapnya.
Perpustakaan ramyun tersebut dengan cepat menjadi tempat lain yang wajib dikunjungi di Hongdae, memikat pengunjung dengan variasi mi instan Korea yang terkenal secara global dan tak tertandingi. Menurut seorang karyawan laki-laki yang bertugas, toko tersebut akhirnya kedatangan banyak pelanggan dan sering penuh sesak pada waktu makan siang dan makan malam pada hari kerja dan akhir pekan.
Sejak peresmiannya, perpustakaan ramyun telah menerima rata-rata 600 hingga 700 pengunjung setiap hari. Bulan Desember lalu, penjualan mencapai 15.000 bungkus ramyeon, melampaui 500 bungkus per hari, yang berarti peningkatan 10 kali lipat dibandingkan toko serba ada lainnya.
Toko ini melayani beragam selera, dengan pelanggan disuguhi rasa yang berbeda, dari pedas hingga ringan dan pilihan yang menampilkan daging dan makanan laut. Lima jenis ramyeon terlaris di toko ini meliputi "Budae-jjigae (Sup Pedas) Ramen", "Chamkkae (wijen) Ramen", "Cream Jin Jjambbong" (mi seafood yang kental dan pedas), "Spicy Jang-kalguksu" (mi tanpa goreng pasta merica) dan "Jin Jjambbong" (mi seafood pedas).
Varian dengan Beragam Selera
Pelanggan internasional mendominasi pasar ini, menyumbang 62 persen dari total penjualan ramyeon di toko tersebut, melampaui 38 persen yang dimiliki oleh pelanggan domestik. Pelanggan asing cenderung membeli rata-rata 3,4 paket ramyeon per kunjungan.
Kesenjangan ini disebabkan oleh pelanggan internasional yang membeli paket ramyeon tambahan sebagai oleh-oleh setelah pengalaman bersantap di dalam toko. Daya tarik Perpustakaan Ramyun yang meluas tampaknya berasal dari tren "Hangang ramyeon", di mana menikmati ramyeon di tepi Sungai Han menjadi fenomena budaya.
Di sini, orang-orang menikmati pembuatan ramyeon langsung di tempat dengan mesin khusus yang bisa ditemukan di toko serba ada di sepanjang tepi sungai. Praktek makan ramyeon di tepi sungai mendapat perhatian yang signifikan melalui konten K populer, seperti variety show "Home Alone" dan "Running Man."
Gambaran memasak instan di tempat dan konsumsi santai menarik perhatian penduduk lokal dan wisatawan, sehingga menginspirasi banyak orang untuk mengikutinya. Meskipun terjadi penurunan sementara akibat pembatasan Covid-19, tren memasak ramyeon menggunakan mesin melampaui batas negara dan menjadi pengalaman yang wajib dicoba oleh wisatawan.
Ramyeon Korea, yang merayakan ulang tahun ke-60 pendiriannya pada tahun 2023, mengalami kesuksesan ekspor yang belum pernah terjadi sebelumnya, melampaui 1 triliun won pada tahun 2023. Keberhasilan ini didukung oleh pengakuan internasional terhadap gelombang Korea, atau hallyu, dan penggambaran ramyeon.
Advertisement