Liputan6.com, Bandung - Logistik untuk Pemilu 2024 mulai didistribusikan di Kota Bandung. Logistik tersebut di antaranya berupa kotak suara dan surat suara. Pendistribusian dikawal ketat pihak kepolisian. Ketua KPU Kota Bandung, Wenti Frihadianti menyebut bahwa, dalam sepekan ke depan ada sebanyak 39 truk yang akan hilir-mudik mendistribusikan logistik ke 30 kecamatan. Satu armada truk membawa 94 paket logistik.
"Kurang lebih kalau di satu truk itu ada 94 logistik yang dibawa," kata Wenti di Bandung, Jumat, 2 Februari 2024.
Lebih lanjut Wenti mengatakan, pendistribusian awal ditujukan ke daerah pemilihan (dapil) 1 dan 2. Pihaknya disebut terus berkoordinasi dengan camat, panwascam, dan PPK untuk memastikan persiapan dari gudang logistik di wilayah masing-masing.
"Kita pilih dapil 1 dan 2 itu karena memang terjauh dan secara kuantitas daftar pemilih tetap (DPT) itu lebih banyak," katanya.
Guna mengantisipasi kerusakan logistik saat pendistribusian di masa penghujan, KPU menyediakan terpal dan apar di gudang logistik. "Kondisi di gudang juga ada alat pemadam api ringan (APAR), kita juga pakai terpal untuk mengantisipasi logistik yang rusak karena hujan. Semoga kegiatan distribusi logistik ini bisa berjalan dengan aman," ujarnya.
Kepala Bagian Operasi Polrestabes Bandung, AKBP Sumari mengatakan, untuk mengamankan proses distribusi dan pemilihan di hari H nanti, pihaknya akan menurunkan sebanyak 904 personel.
"Para personel ini tersebar di TPS-TPS ditambah Pamdal Kelurahan 151. Para PPK stand by di sana sekitar 5 personel. Pengawalannya 24 jam," kata Sumari.
Sementara itu, Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono optimistis pemilu di Kota Bandung bisa berjalan dalam kondisi kondusif, aman, dan damai. Selain itu, akan ada jadwal pendistribusian dari gudang logistik kecamatan ke kelurahan dan TPS.
"Ini paling lambat H-1. Selama ini kita sudah persiapkan semuanya, sudah dibentuk KPPS juga. Support dari rekan-rekan TNI dan Polri pun sangat amat luar biasa untuk menjaga semuanya dalam kondisi terkendali dan aman," ungkapnya.
Terkait logistik yang rusak, Bambang menuturkan, jumlahnya tidak terlalu signifikan dan masih dalam kondisi masih terkendali.
"Tapi ini selalu kita coba lakukan langkah-langkah antisipatif. Termasuk juga potensi adanya kerusakan pada saat distribusi," katanya.
Baca Juga
Advertisement