Investor Asing Beli Saham Rp 1,46 Triliun, IHSG Melesat 0,52%

Pada perdagangan Jumat, 2 Februari 2023, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level tertinggi 7.238,78 dan terendah 7.180,35.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Feb 2024, 21:06 WIB
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada penutupan perdagangan Jumat (2/2/2024). IHSG menguat di tengah mayoritas sektor saham menghijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada penutupan perdagangan Jumat (2/2/2024). IHSG menguat di tengah mayoritas sektor saham menghijau.

Dikutip dari data RTI, IHSG melonjak 0,52 persen ke posisi 7.238,78. Indeks LQ45 bertambah 0,76 persen  ke posisi 984,67. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 7.238,78 dan terendah 7.180,35. Sebanyak 295 saham melemah dan 276 saham diam di tempat. Selain itu, 193 saham menguat. Total frekuensi perdagangan 1.055.824 kali dengan volume perdagangan 13,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.632.

Investor asing beli saham Rp 1,46 triliun. Sepanjang 2024, investor asing membukukan aksi beli saham Rp 10,67 triliun. Mayoritas sektor saham (IDX-IC) menghijau. Sektor saham kesehatan melambung 0,73 persen, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,70 persen dan sektor saham basic melesat 0,47 persen. Selain itu, sektor saham infrastruktur mendaki 0,17 persen, sektor saham industri naik 0,15 persen dan sektor saham keuangan mendaki 0,06 persen.

Sementara itu, sektor saham energi turun 0,39 persen, sektor saham siklikal susut 0,03 persen, sektor saham properti terpangkas 0,22 persen. Selain itu, sektor saham teknologi merosot 0,32 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 0,08 persen.

Dikutip dari Antara, dalam laporan tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa kawasan Asia menguat menjelang akhir pekan yang ditopang oleh sikap pelaku pasar yang mengabaikan pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell penurunan suku bunga pada Maret 2024 kemungkinan tidak akan terjadi.

 


Sentimen Lainnya

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, ketegangan konflik di Timur Tengah akan memasuki babak baru sehubungan dengan ada gencatan senjata antara Israel dan Hammas Palestina, dimana Hammas telah menerima proposal gencatan senjata yang dibuat awal pekan ini terkait penghentian pertempuran sementara dengan Israel.

"Pasar berharap gencatan senjata itu menghentikan serangan Houthi terhadap pelayaran Laut Merah yang telah mengganggu rantai pasok global dan aliran minyak dari wilayah tersebut,” demikian disebutkan dalam laporan Pilarmas Investindo Sekuritas.

Dari dalam negeri, mundurnya Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan menjadi perhatian, namun hal ini tidak lepas dari keputusan pribadi karena yang bersangkutan merupakan salah satu cawapres.

"Pasar berharap mundurnya Menteri tersebut dari kabinet tetap memberikan sentimen yang positif sehingga tidak ada cerita gonjang-ganjing politik yang akan membuat ketidakpercayaan terhadap pemerintah meningkat.,” demikian dikutip dari laporan itu.


Top Gainers-Losers

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Karena hal tersebut, Jokowi memberi apresiasi kepada seluruh pelaku industri maupun otoritas pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham AKSI melonjak 34,35 persen
  • Saham HADE melonjak 33,33 persen
  • Saham PTPS melonjak 31,18 persen
  • Saham SOTS melonjak 24,43 persen
  • Saham SATU melonjak 22,64 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham INRU merosot 24,74 persen
  • Saham DEAL merosot 14,29 persen
  • Saham RSCH merosot 13,13 persen
  • Saham LAPD merosot 12,50 persen
  • Saham FOOD merosot 11,76 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 1 triliun
  • Saham BBCA senilai Rp 963,3 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 797,4 miliar
  • Saham ASII senilai Rp 552,5 miliar
  • Saham TLKM senilai Rp 382,5 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham LMAX tercatat 172.603 kali
  • Saham SMGA tercatat 25.553 kali
  • Saham SATU tercatat 25.022 kali
  • Saham RSCH tercatat 23.884 kali
  • Saham DOOH tercatat 22.213 kali

Bursa Saham Asia Pasifik Menguat

Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Indeks Kospi di Korea Selatan memimpin kenaikan di bursa saham Asia Pasifik pada Jumat (2/2/2024). Bursa saham Asia Pasifik melejit ikuti wall street yang melesat setelah alami aksi jual.

Dikutip dari CNBC, indeks harga konsumen Korea Selatan naik 2,8 persen year on year (YoY), sedikit lebih rendah dari harapan 2,9 persen dalam jajak pendapat ekonom yang disurvei Reuters.

Indeks Kospi Korea Selatan menguat 2,87 persen ke posisi 2.615,31 dan mencatat kenaikan terbesar yang mencapai 5,47 persen. Indeks Kosdaq melejit 2,01 persen ke posisi 814,77.

Di Australia, indeks ASX 200 naik 1,47 persen ke posisi 7.669,4 setelah indeks harga produsen pada kuartal IV menguat lebih cepat sebesar 4,1 persen tahun ke tahun, dibandingkan 3,8 persen pada kuartal sebelumnya. Indeks menguat 1,91 persen dibandingkan pekan lalu.

Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 0,41 persen ke posisi 36.158,02. Selama sepekan, indeks Nikkei bertambah 0,96 persen. Indeks Topix menguat 0,22 persen ke posisi 2.539,68.

Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,24 persen, sedangkan indeks CSI 300 merosot 1,18 persen ke posisi 3.179,63, dan mencapai level terendah sejak Januari 2019.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya