Liputan6.com, Yogyakarta - Kiper RANS Nusantara FC, Hilmansyah menjadi salah satu kiper dengan catatan terbaik di kompetisi Liga 1 2023/2024. Sampai akhir paruh pertama, pemain kelahiran Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan itu membukukan lima kali nirbobol dan hanya 17 kali kebobolan.
Rekor itu dinilai lebih baik dari penampilannya musim lalu. Kala itu Hilmansyah bahkan harus memungut 47 bola dari gawangnya, dan hanya tiga kali merasakan nirbobol dari 22 laga yang dilakoninya bersama RANS Nusantara FC.
Hilmansyah mengaku, jika prestasi ini ia capai berkat evaluasi yang dilakukan. Ia ingin musim ini bisa benar-benar bangkit untuk membantu tim yang kini dibelanya memiliki prestasi yang lebih baik.
Baca Juga
Advertisement
Hilmansyah bersyukur, namun ia tak mau besar kepala. Ia mengaku belum puas dengan rekornya saat ini. Menurutnya masih banyak hal yang bisa ditingkatkan agar memiliki catatan lebih baik lagi.
“Kita tahu musim lalu RANS FC itu adalah tim yang paling banyak kebobolan dan clean sheet itu mungkin cuma dapat tiga kali. Sekarang ini jumlah nirbobol bertambah dan harapannya bisa semakin meningkat di sisa-sisa pertandingan,” kata Hilmansyah, Jumat (2/2/2024).
Simak Video Pilihan Ini:
Kiat Hilmansyah
Berkat rekor apik ini, Hilmansyah membagikan kiat mendongkrak performanya di bawah mistar gawang RANS Nusantara FC. Hal pertama yang dilakukan eks kiper PSM Makassar itu adalah meningkatkan kapasitas fisik lewat latihan, kemudian memperbaiki komunikasi dengan pemain dan pelatih di lapangan.
“Kalau untuk yang ditingkatkan itu banyak, seperti mental, fisik, dan lebih banyak berbicara lagi di lapangan. Jujur saja saya memang pendiam. Ya, sebagai kiper itu kan harus sering berkomunikasi dengan rekan-rekan di dalam lapangan untuk memudahkan koordinasi,” ucap Hilmansyah.
Musim ini, RANS di bawah asuhan Eduardo Almeida banyak memperagakan gaya sepak bola menekan dan possesion ball. Hal ini menuntut Hilmansyah untuk dapat beradaptasi dan belajar lebih banyak menjadi kiper yang memiliki kemampuan build up.
Di sepak bola modern ini, kiper punya peran lebih banyak. Mereka diminta tak hanya sebagai penjaga gawang saja, namun juga turut ambil bagian saat tim membangun serangan dari belakang.
“Menurut saya pribadi, adaptasi kiper modern saat ini kan memang harus bisa build up dari belakang dengan passing-passing pendek bukan hanya soal direct ke striker. Namun, kita juga harus bisa memulai penyerangan mulai dari kiper, jadi bisa dibilang kita terlibat lah dalam penyerangan,” tuturnya.
(Taufiq Syarifudin)
Advertisement