Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jakarta akhirnya menjalankan perawatan eskalator di Stasiun Bekasi sebagai bagian dari peningkatan pelayanan penumpang.
Adapun eskalator rusak di Stasiun Bekasi viral lantaran tak kunjung mendapat perawatan. Hingga dibuat seremoni guna memperingati 100 hari wafatnya eskalator Stasiun Bekasi pada 31 Januari 2024.
Advertisement
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal menuturkan, DJKA akan memastikan agar perbaikan eskalator ini dapat dilakukan lebih cepat, sehingga dapat segera digunakan masyarakat.
"Kami atas nama pemerintah memohon maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang muncul akibat perawatan eskalator ini," ungkap Risal dalam pernyataan tertulis, Sabtu (3/2/2024).
Terkait dengan aduan yang disampaikan oleh masyarakat, Risal menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif dalam mengawal pembangunan dan peningkatan pelayanan di sektor perkeretaapian.
"Kami sangat terbuka terhadap kritik dan masukan yang disampaikan. Sehingga kami dapat melakukan evaluasi terhadap pengembangan yang kami lakukan di sektor ini," tutur Risal.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jakarta Ferdian Suryo menyebutkan, perawatan eskalator untuk peron 3 dan 4 Stasiun Bekasi sudah dilaksanakan pada Kamis 1 Februari 2024 malam.
"Alhamdulillah saat ini eskalator sudah dapat digunakan kembali oleh masyarakat, semoga dapat mempermudah mobilitas masyarakat di Stasiun Bekasi," kata Ferdian.
Adapun satu eskalator di sisi utara stasiun, yang masih perlu dilakukan perawatan diharapkan dapat selesai pertengahan Februari. Sementara eskalator lain di Stasiun Bekasi beroperasi normal dan siap melayani penumpang.
Lebih lanjut, Ferdian menyampaikan, perbaikan yang telah dilakukan antara lain penggantian handrail beserta komponennya. "Perawatan ini dilakukan dengan melibatkan 5 orang tenaga teknisi dari vendor yang diawasi langsung oleh pegawai DJKA dari BTP Jakarta," pungkasnya.
Protes Eskalator Mati, Pengguna KRL di Stasiun Bekasi Bawa Karangan Bunga dan Replika Makam
Sebelumnya, Sejumlah pengguna commuter line (KRL) di Kota Bekasi menggelar aksi protes di Stasiun Bekasi pada Rabu 31 Januari 2024 malam. Mereka memprotes eskalator Stasiun Bekasi yang tak kunjung berfungsi sejak 100 hari lalu.
Dikutip dari tayangan Liputan6, sejumlah pengguna KRL membawa karangan bunga, replika batu nisan bertuliskan "RIP ESKALATOR STASIUN BEKASI LAHIR 2022 WAFAT OKT 2023", dan replika makam ke dalam Stasiun Bekasi.
Mereka lalu menaruh karangan bunga dan replika makam di depan eskalator Stasiun Bekasi. Selain itu, mereka juga tampak berdoa di depan eskalator yang mati sejak 100 hari lalu.
Salah satu pengguna KRL, Berlian Idris mengaku, aksi protes tersebut ditujukan kepada pengelola Stasiun Bekasi dan Commuter Line karena sudah 100 hari eskalator tak juga diperbaiki.
"Semoga diberikan kekuatan untuk segera menghidupkan kembali eskalator yang mati ini. Itu adalah pesan dari aksi kita hari ini," kata Berlian Idris dikutip dari YouTube Liputan6, Kamis (1/2/2024).
Advertisement
Sudah Sering Minta Perbaikan
Berlian Idris berharap, PT KAI dan PT Kereta Commuter Indonesia bisa lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada publik, termasuk segera memperbaiki eskalator di Stasiun Bekasi.
"Kami doakan supaya KAI lebih baik lagi melayani publik," ucap dia.
Sementara pengguna KRL lainnya, Mega mengaku, sudah beberapa kali meminta pihak pengelola commuter line untuk memperbaiki eskalator di Stasiun Bekasi. Permintaan itu, dia sampaikan lewat media sosial. Namun, hingga kini eskalator tersebut tak kunjung diperbaiki.
"Kami sudah sering ya protes di akun Twitter (X), cuma selama ini balasannya templet. Sejauh ini mereka hanya menginformasikan akan segera diperbaiki tapi belum tahu kapan," kata Mega.