Liputan6.com, Jakarta - Apple akhirnya resmi menjual Vision Pro untuk konsumen di Amerika Serikat. Usai peluncuran produk ini, CEO Apple Tim Cook pun memberikan pesan internal untuk para karyawan perusahaan.
Pada memo internal tersebut, seperti dikutip dari Bloomberg via Macrumors, Sabtu (3/2/2024), Tim Cook mengucapkan terima kasih untuk mereka yang telah ikut mengembangkan Apple Vision Pro.
Advertisement
Bahkan, dalam pesan tersebut, ia membandingkan kehadiran Vision Pro dengan kelahiran produk Apple lain seperti Mac, iPhone, iPad, dan Apple Watch. Ia menyebut kalau Vision Pro telah bergabung dengan jajaran produk inovatif Apple yang telah membentuk perusahaan seperti sekarang.
Tim Cook juga menyebut, kalau ini hanya permulaan dari sistem spatial computing, dan dampak yang dihasilkan dari Apple Vision Pro. Menurutnya, perusahaan percaya ada peluang luar biasa dari headset ini di masa depan.
Selain itu, dalam wawancara terpisah yang dilakukan bersama Good Morning America, Tim pun mengungkapkan harapannya mengenai dampak yang akan ditawarkan oleh Vision Pro.
"iPhone memperkenalkan kita pada mobile computing, Mac memperkenalkan kita pada personal computing, ini (Vision Pro) merupakan spatial computer pertama. Orang-orang akan berinteraksi dengan cara berbeda (di Vision Pro)," tuturnya.
Sekadara informasi, Vision Pro, headset pertama Apple ini disebut-sebut laku keras sebanyak 200.000 unit, meskipun harganya mencapai Rp 55 jutaan per unit.
Angka penjualan Apple Vision Pro ini diungkap oleh MacRumors. Perusahaan mulai menerima pre-order kacamata AR pada 19 Januari 2024.
Apple Vision Pro Laku Keras Sebanyak 200 Ribu Unit, Padahal Harganya Rp 55 Jutaan
Senin lalu, analis Apple Ming-Chi Kuo mengklaim Apple telah menjual sekitar 160.000 hingga 180.000 unit Vision Pro.
Angka ini tercatat selama akhir pekan pre-order Apple Vision Pro, sebagaimana dikutip dari MacRumors, Selasa (30/1/2024).
Saking laku kerasnya, opsi pengiriman headset Vision Pro ke rumah pada saat peluncuran Vision Pro sudah ludes dalam beberapa jam sesi pre-order dibuka.
Setelah opsi pengiriman ke rumah sudah tak tersedia, pilihan untuk pengambilan Apple Vision Pro langsung di toko juga sudah tidak bisa.
Kuo menyebutkan, permintaan terhadap Vision Pro dapat berkurang dengan cepat karena ceruk pasar untuk perangkat tersebut.
Bagaimana tidak, harga Apple Vision Pro USD 3.500 ini membuat headset AR tersebut berada di luar jangkauan banyak konsumen.
Apple diperkirakan akan memproduksi sekitar setengah juta headset Vision Pro, tetapi apakah Apple akan menjual sebanyak itu masih harus menunggu laporan selanjutnya.
Advertisement
Spotify Konfirmasi Tidak Tersedia di Apple Vision Pro
Di sisi lain, tidak semua layanan streaming populer dapat dinikmati di Apple Vision Pro saat dirilis nanti.
Sejumlah aplikasi populer, seperti Netflix, Spotify, dan YouTube disebut-sebut tidak akan tersedia di kacamata AR milik Apple itu.
"Pengguna tetap bisa menggunakan atau mengakses YouTube via Safari di Apple Vision Pro," ucap Jessica Gibby, juru bicara YouTube, sebagaimana dilansir The Verge, Senin (29/1/2024).
Tak hanya YouTube, Spotify juga tidak memiliki rencana untuk membuat aplikasi khusus untuk Vision Pro.
Juru bicara Spotify, Gary Munford, mengatakan, "kami belum bisa mengonfirmasi laporan ini dan tidak ada rencana untuk pengembangan aplikasi di Apple Vision Pro."
Pihak Google pun mengambil langkah serupa dengan Spotify dan Netflix. Mereka belum ada rencana membuat aplikasi baru untuk Apple Vision Pro.
Berdasarkan temuan MacStories, dari 46 aplikasi paling populer di App Store, tidak ada satupun langsung mendukung visionOS saat dirilis nanti.
Daftar ini dapat berubah kapan saja--dan beberapa aplikasi masih menawarkan dukungan Vision Pro melalui aplikasi di iPhone dan iPad.