Liputan6.com, Bangkok - Waktu dan uang berlalu begitu saja ketika seseorang bersenang-senang. Hal itu tepat untuk menggambarkan apa yang dialami Ian Robbie Day, pria berusia 48 tahun dari Portsmouth, Inggris.
Ian berulang kali memperpanjang liburannya di Pattaya, Thailand, sembari meminta keluarganya di rumah untuk mengiriminya lebih banyak uang karena dia tidak lagi punya uang untuk membeli minuman keras, narkoba, dan membiayai hiburan lainnya.
Advertisement
Pihak keluarga menolak permintaannya. Untuk itu, pilihan Ian tidak banyak. Mengakhiri liburannya di Thailand atau putar otak untuk dapat uang. Baginya jelas pilihan yang mudah.
Dilansir Oddity Central, Senin (5/2/2023), Ian meyakinkan teman-temannya untuk memukulinya lalu menyamar sebagai gangster untuk kemudian membuatnya seolah-olah sedang diculik. Tujuannya tidak lain adalah minta tebusan.
Wajah Ian benar-benar sengaja dipukul demi meyakinkan drama ciptaannya. Dia mengirimkan foto dengan wajar memar kepada keluarganya demi meyakinkan mereka.
Muslihatnya berhasil dengan cara yang mungkin tidak sekalipun dia sangka. Keluarganya yang panik mendapati foto-foto Ian dengan wajah memar langsung menghubungi polisi.
Interpol Ikut Terlibat
Ian tidak sedikit pun menyangka bahwa drama penculikannya akan melibatkan Interpol. Tim Interpol dengan cepat melacak keberadaan Ian di sebuah hotel di Pattaya dan segera membentuk tim penyerbu.
Ketika pintu kamar hotel didobrak, alih-alih menemukan korban penculikan tidak berdaya, mereka justru menemukan Ian mabuk dan sedang berpesta dengan penculiknya alias teman-temannya.
"Pria itu mengobrol melalui iMessage dan FaceTime dengan kerabatnya di Inggris," kata Letnan Kolonel Polisi Sorasak Saengcha kepada wartawan.
"Dia mengirim foto dirinya sedang diserang dan setelah terluka, dia mengambil foto dirinya yang terlihat seperti baru saja dipukuli."
Advertisement