Pria di Rusia Pakai Chat GPT untuk Cari Jodoh, Berhasil Saring Lebih dari 5 Ribu Profil Wanita

Ia akhirnya berhasil menemukan jodoh dengan bantuan Chat GPT.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 06 Feb 2024, 19:10 WIB
Ilustrasi menulis review di TripAdvisor. (dok. Glenn Carstens/Unsplash)

Liputan6.com, Moskow - Seorang pria berusia 23 tahun di Rusia memanfaatkan teknologi Chat GPT untuk membantunya mencarikan jodoh dengan menyaring lebih dari lima ribu profil wanita.

Dilansir Oddity Central, Selasa (6/2/2024), Alexander Zhadan menjadi sorotan ketika menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) itu untuk menyaring ribuan profil wanita di situs kencan online demi menemukan pasangan yang cocok, yang kemudian akan dinikahinya.

Pengalamannya bermula ketika ia menggunakan aplikasi kencan populer, Tinder. Namun menurutnya, menyortir profil wanita di aplikasi tersebut secara manual hanyalah membuang-buang waktu. Maka dari itu, ia pun mulai mencari tahu apakah ada alat AI yang dapat membantunya menemukan jodoh secara online dengan lebih efisien.

Zhadan memulai dengan meminta Chat GPT untuk menelusuri 5.239 profil kencan wanita untuk menghapus profil yang menurutnya tidak akan dipilihnya berdasarkan sejumlah filter, seperti memiliki kurang dari dua foto profil, referensi astrologi, referensi agama, pernyataan pro-perang, serta foto dengan pakaian terlalu minim.

Dia merasa ini adalah bagian penting dari proses penyortiran, karena tidak harus membuang waktu untuk berinteraksi.

Langkah selanjutnya, ia harus melatih Chat GPT untuk berkomunikasi dengan calon jodoh dengan profil yang sesuai. Dalam sebuah wawancara, Zhadan mengatakan bahwa dia membutuhkan waktu sekitar 120 jam untuk melakukan proses tersebut.


Lakukan 12 Kencan dengan Bantuan Chat GPT

Ilustrasi komputer | Oleg Magni dari Pexels

Hingga kini, Chat GPT membantu Zhadan telah menjalani 12 kencan dengan wanita yang sesuai dengan kriterianya hingga ia bertemu dengan calon istrinya, Katerina.

Teknologi ini bahkan membantunya dalam berkomunikasi dengan setiap wanita yang ia temui di setiap kencan.

Zhadan juga mengatakan bahwa hasil dari setiap kencan juga akan mempengaruhi kencan selanjutnya.

"Kita tidak boleh melupakan interaksi emosional," kata Zhadan.

"Ketika saya berkencan,saya menilai apakah gadis itu cocok untuk saya atau tidak. Berdasarkan hasil itu, saya akan mengulasnya tentang apa yang saya sukai dan tidak, kemudian menambahkannya ke database," lanjut dia.


Sempat Tuai Respons Negatif

Ilustrasi komputer (pixabay.com)

Katerina, calon istri Zhadan yang ditemui dengan bantuan Chat GPT, belum mengomentari penggunaan teknologi ini dalam hubungan mereka. Namun, Zhadan mengatakan telah memberi tahu pasangannya itu.

Sementara itu, aksi yang dilakukan Zhadan ini juga sempat menuai respons negatif dari publik. Kebanyakan berkomentar bahwa proses mencari pasangan dengan menggunakan AI tidak lah etis.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya