Liputan6.com, Jakarta Kantor Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat (USTR) kembali merilis daftar platform dan lokasi jual beli barang palsu serta barang yang dilaporkan terlibat atau memfasilitasi pemalsuan merek dagang atau pembajakan hak cipta secara substansial pada 30 Januari 2024 lalu.
Dalam laporan yang disebut “the Notorious Markets List” ini, sebanyak 39 pasar online dan 33 pasar fisik dilaporkan terlibat. Termasuk ada dua platform e-commerce yang beroperasi di Indonesia. Sebelumnya, e-commerce asal Indonesia yaitu Tokopedia pun turut masuk dalam list ini sebelum akhirnya dikeluarkan dari daftar tersebut.
Advertisement
“Peredaran barang palsu tergantung demand & supply," kata Direktur Penyidikan dan Penyelesaian Sengketa Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham Anom Wibowo dikutip Minggu (4/2/2024).
Berdasarkan data di microsite Tokopedia, sepanjang 2023 Tokopedia telah menghapus lebih dari 80 juta produk yang melanggar KI dan/atau yang berasal dari toko yang melanggar Syarat dan Ketentuan platform. Selain itu, Tokopedia juga telah memoderasi lebih dari 43 ribu penjual atau 1.7 kali lebih banyak dibanding semester II 2022.
Anom menambahkan bahwa DJKI telah melakukan beberapa cara mulai dari pencegahan, peningkatan hingga penahanan tentang pelanggaran kekayaan intelektual (KI). DJKI juga rutin menanggapi pengaduan masyarakat bersama dengan satgas KI.
“Kami juga akan mengajak Kemenlu dan Kemendikbud dalam satgas KI melalui perjanjian kerja sama.” tutup Anom.
Perwakilan Dagang Amerika Serikat, Katherine Tai, mengatakan, perdagangan barang palsu dan bajakan merugikan pekerja, konsumen, dan usaha kecil, dan pada akhirnya merugikan ekonomi Amerika Serikat.
Transaksi Suntik Modal Rampung, TikTok Jadi Pemegang Saham Pengendali Tokopedia
Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dan TikTok hari ini telah menyelesaikan transaksi suntik modal yang telah diumumkan pada Desember 2023. Dengan selesainya transaksi ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dengan fokus pada pemberdayaan serta perluasan pasar bagi pelaku UMKM.
Dalam transaksi ini, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia secara resmi bergabung di bawah PT Tokopedia, yang dimiliki bersama oleh GoTo dan TikTok sebagai mitra strategis di Indonesia. TikTok akan menjadi pemegang saham pengendali dari Tokopedia.
Proses integrasi dan migrasi berjalan lancar di aplikasi TikTok dan Tokopedia dan diharapkan akan rampung dalam periode uji coba. Proses ini dilaksanakan dengan konsultasi kepada kementerian dan lembaga terkait, sesuai peraturan yang berlaku.
Direktur Utama GoTo Patrick Walujo mengatakan, GoTo telah menyelesaikan transaksi kerjasama dengan TikTok, yang akan terus memberikan manfaat kepada Indonesia dan para pelaku UMKM. Ini juga merupakan langkah besar bagi Grup GoTo.
Setelah berhasil mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal IV 2023, kami akan mengakselerasi pertumbuhan, salah satunya melalui dukungan dan kerjasama dengan ekosistem mitra bisnis Perseroan," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (31/1/2024).
Seiring dengan arah profitabilitas dan perbaikan arus kas GoTo, kami akan mengoptimalkan penggunaan modal dan sedang menyusun rencana alokasi modal ke depan. Rencana tersebut mencakup beberapa inisiatif termasuk kemungkinan dilakukannya pembelian kembali (buyback) saham, dimana hal ini akan bergantung pada persetujuan regulator dan pemegang saham.” tambah dia.
Untuk diketahui, Grup GoTo mencatatkan kinerja solid pada akhir 2023, sehingga Perseroan berhasil mencapai EBITDA yang disesuaikan positif di kuartal IV. Perseroan juga melampaui panduan kinerja EBITDA yang disesuaikan untuk tahun 2023.
Advertisement
Investasi USD 1,5 Miliar
Direktur Eksekutif, E-commerce, TikTok Indonesia, Stephanie Susilo mengatakan, TikTok bangga bisa secara resmi bekerjasama dengan Tokopedia, beserta para pemangku kepentingan dan seluruh karyawan.
"Kami memandang momen ini sebagai sebuah capaian penting dalam mewujudkan komitmen kami berkontribusi lebih jauh untuk Indonesia, para pelaku UMKM, dan pertumbuhan ekonomi digital bersama dengan GoTo sebagai mitra kami.”
Melalui kemitraan ini, TikTok akan menginvestasikan lebih dari USD 1,5 miliar, sebagai komitmen jangka panjang untuk mendukung operasional bisnis Tokopedia, tanpa dilusi lebih lanjut pada kepemilikan GoTo di Tokopedia. Melalui kesepakatan ini, TikTok dan GoTo dapat memperluas manfaat bagi konsumen serta pelaku UMKM Indonesia.
Pertumbuhan bisnis Tokopedia setelah dikombinasikan dengan TikTok Shop Indonesia ini akan membawa keuntungan bagi GoTo, yang tetap menjadi mitra ekosistem bagi Tokopedia, termasuk menjangkau pasar yang lebih luas dengan layanan keuangan digital melalui GoTo Financial dan on-demand services dari Gojek.
GoTo juga akan menerima aliran pendapatan dalam bentuk e-commerce service fee dari Tokopedia sejalan dengan skala dan pertumbuhan perusahaan tersebut. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi arus kas Grup GoTo seiring fokus Perseroan pada profitabilitas jangka panjang.