Prabowo: Pemerintah Harus Intervensi Pelestarian Budaya Demi Menjaga Jati Diri Bangsa

Prabowo mengatakan, pemerintah harus melakukan intervensi atas setiap pertumbuhan budaya yang responsif sebagai langkah menjaga dan melestarikan jati diri bangsa.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 04 Feb 2024, 20:44 WIB
Prabowo Subianto saat debat capres perdana di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12/2023). (Foto: Tangkapan layar Youtube KPU RI)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut dua Prabowo Subianto menanggapi kebudayaan yang terdistorsi oleh birokratisasi dan komersialisasi. Menurutnya, pemerintah harus melakukan intervensi atas setiap pertumbuhan budaya yang responsif sebagai langkah menjaga dan melestarikan jati diri bangsa.

"Budaya adalah sangat penting, budaya adalah karakter bangsa. Tanpa kita membanggakan, menghormati, melestarikan budaya itu sendiri, kita hilang jati diri sebagai bangsa," tutur Prabowo dalam debat capres 2024 di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024).

Prabowo menegaskan, pihaknya akan terus memberikan dorongan untuk semua aktor dan pelaku budaya demi melestarikan warisan para pendahulu.

"Sebagai contoh pencak silat, bela diri warisan nenek moyang kita, saya sendiri sudah 37 tahun mengurusi pencak silat. Belum lagi budaya-budaya lain seperti tari, wayang kulit, wayang orang, wayang golek, dan segala macam musik," jelas dia.

Selain itu, memberi ruang inovasi dan kreativitas bagi para pelaku budaya juga harus menjadi perhatian pemerintah. Termasuk turun tangan dalam menjaga berbagai situs hingga museum, termasuk istana sultan yang terpantau reyot.

"Pemerintah bukan hanya regulator tapi mengintervensi, bekerja untuk rakyat, bekerja di depan dalam melestarikan, menjaga budaya di semua bidang," Prabowo menandaskan.

 

 

Infografis Prabowo Usung Gibran Jadi Cawapres di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya