Cerita Prabowo Subianto Pernah Selamatkan Pekerja Migran yang Mau Dihukum Gantung

Pemerintah harus gerak cepat jika terjadi permasalahan yang menimpa Pekerja Migran Indonesia di luar negeri.

oleh Tira Santia diperbarui 04 Feb 2024, 21:25 WIB
Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto saat membacakan visi misi di debat Pilpres 2024 terakhir yang digelar Minggu (4/2/2024) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat. (Tangkapan Layar YouTube KPU RI)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto menanggapi pernyataan yang disampaikan oleh Capres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo mengenai isu ketenagakerjaan, khususnya mengenai Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Sebelumnya, Ganjar Pranowo ditanya tentang Pekerja Migran Indonesia yang  tersebar di banyak negara, di sana mereka banyak mengalami masalah mulai dari masalah hukum, pelecehan, hingga kesehatan mental. Bagaimana strategi paslon menjamin keselamatan dan kesejahteraan Migran Indonesia?

Ganjar menjawab, Pemerintah harus gerak cepat jika terjadi permasalahan yang menimpa Pekerja Migran Indonesia di luar negeri. Oleh karena itu, Pemerintah harus memastikan legalitas perusahaan penyalurnya agar WNI yang bekerja di luar negeri bisa terjamin keselamatannya.

"Mereka berangkat legalitasnya mesti beres, kita harus tahu skill-nya apa dan apa yang ada dalam kontrak kerja kita pastikan semuanya, dari kementerian dan Lembaga yang ada itu kontrol dilakukan," ujar Ganjar.

Sementara, Anies Baswedan mengatakan, penting untuk melibatkan aktivis-aktivis Pekerja Migran guna mengetahui permasalahan terkait Pekerja Migran Indonesia di luar negeri. Sebab, mereka lebih tahu permasalahan yang terjadi di lapangan dibandingkan Pemerintah.

"Yang memiliki kewenangan di Pemerintahan bukan berarti memiliki pengetahuan mengenai permasalahan, pengetahuan siapa yang tahu justru aktivis-aktivis pekerja migran. Jadi, kami melihat harus dilibatkan para aktivis pekerja migran mereka yang tahu lubang-lubang masalah pekerja migran," kata Anies.


Cerita Prabowo

Prabowo Subianto saat debat capres perdana di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12/2023). (Foto: Tangkapan layar Youtube KPU RI)

Senada dengan Anies, Prabowo Subianto mengakui pentingnya peran para aktivis dalam membantu Pemerintah menangani permasalahan pekerja migran.

Sebab, menurut Prabowo, peran Duta Besar saja tidak cukup karena mereka juga kewalahan menangani kasusnya. Sebab kasus yang menyangkut PMI sangat banyak.

"Saya harus mengakui saya sependapat dengan dua Capres, berarti keberpihakan kita kepada kaum pekerja di luar negeri itu sama. Tetapi menurut saya ada berapa kedutaan kita dibeberapa negara kewalahan masalahnya terlalu banyak, benar kata pak Anies aktivis-aktivis ini sangat membantu untuk mengikuti dan membantu pekerja migran kita dimana-mana," ujar Prabowo.

Prabowo pun bercerita, pernah mendapatkan informasi dari seorang aktivis perempuan. Aktivis tersebut memberi tahu bahwa ada PMI yang akan digantung. Jika aktivis itu tidak memberitahunya maka PMI-nya sudah dihukum gantung di negara tempatnya bekerja.

"Pengalaman saya pernah diberi tahu seorang aktivis perempuan tentang pekerja perempuan dua minggu lagi akan di gantung, kalau tidak ada berita dari aktivis seperti ini kita tidak bisa bantu dan intervensi, jadi benar peran aktivis-aktivis sangat penting di bidang pembelaan hak-hak pekerja kita di luar negeri, mereka adalah pahlawan-pahlawan," pungkas Prabowo.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya