Liputan6.com, Bandung - Sejumlah lahan tidur di kawasan Subang, Jawa Barat, akan dibangunkan guna meningkatkan produksi jagung nasional.
Salah satu tahapan peningkatan produksi jagung nasional ini ditandai dengan ditekennya Memorandum of Understanding (MOU) atau nota kesepahaman Koordinator Nasional Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Kornas Gempita) bersama Korda Gempita Kabupaten Subang, dengan perusahaan benih dan pupuk.
Mereka menyepakati kesanggupan memberikan bantuan benih dan pupuk melalui Corporate Social Responsibility (CSR).
"Program ini kita dorong bersama ibu Direktur Pembiayaan Ditjen PSP, sebagai upaya pengujian mana bibit yang berkualitas untuk di tanam oleh petani dan sekaligus upaya menciptakan kepastian harga bagi para petani," ujar Kornas Gempita, Ibrahim Asnawi, dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Minggu, 4 Februari 2024.
Ibrahim menjelaskan perusahaan menyepakati kesanggupan memberikan bantuan benih dan pupuk melalui CSR tersebut yakni PT Bisi International, PT Syngenta Indonesia, PT Coverta Agriscience, PT. Sang Hyang Seri, PT Benih Citra Asia dan PT. Swakabumi.
Kerja sama kemitraan strategis ini dimaksudkan untuk membangun percepatan tanam jagung dalam rangka peningkatan produksi jagung nasional.
Sebagai Pilot Project, petani yang dibawah naungan Gempita (Gerakan Pemuda Tani Indonesia) akan melangsungkan masa penanaman jagung pada bulan Febuari.
Baca Juga
Advertisement
"Agar setelah panen tidak lagi dipermainkan harganya oleh pihak-pihak yang senang melihat penderitaan bagi para petani," kata Ibrahim.
Kemudian, dari hasil produksi jagung tersebut yang terdapat di wilayah Jawa Barat lebih khususnya Kabupaten Subang akan di beli oleh Gempita dan PT. Bisi Internasional sebagai offtaker.
Kementerian Pertanian RI melalui Direktrorat Pembiayaan dan Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Subang mempunyai peran dalam mengawal pelaksanaan program tersebut.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Dr.Ir. Indah Megawati, MP Direktur Pembiayaan Kementrian Pertanian, Mira Karmina, Sp.MM Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dra. Nenden Setiawati M.Si Dinas Pertanian Kabupaten Subang Jawa Barat, di Aula Serbaguna Dinas Pertanian Kabupaten Subang, Pada Jum’at (02/02/2024).
"Program ini sangat bermanfaat, tentunya untuk mendorong masyarakat untuk bisa menanam bibit jagung. Kemudian bisa memanfaatkan lahan kosong dengan baik. Program kemitraan strategis ini para petani nantinya akan mendapatkan langsung kepastian pasarnya", ujar Saiful Q perwakilan PT Bisi International dalam keterangannya.
Lanjut Saiful, program ini adalah bentuk koordinasi yang baik dari Kementerian, Dinas dan pelaku usaha maupun petani yang berhubungan tanaman jagung.
"Dari hulu sampai hilir jadi sudah lengkap, jadi saya berharap ini bisa berjalan dengan baik dibeberapa lokasi", tutup Syaiful.
Simak Video Pilihan Ini:
Luas Lahan Pertanian
Kabupaten Subang adalah daerah yang memiliki potensi pertanian cukup baik di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi geografis daerah Subang yang sangat strategis.
Memasuki era otonomi, agribisnis menjadi pilihan kabupaten Subang untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat.
Daerah pesisir Utara Laut Jawa ini mempunyai sumber kekayaan alam yang tersebar dalam tiga zona yakni pegunungan, dataran rendah, dan laut.
Mencuplik dari laman UPLAND Kemnetrian Pertanian, daerah pegunungan di Kabupaten Subang, di sebelah selatan merupakan areal komoditas perkebunan seperti cengkeh, kopi, dan teh.
Tercatat pada tahun 2001 dari areal kopi rakyat seluas 446,5 hektar yang tersebar di sembilan kecamatan antara lain Cisalak, Sagaherang, dan Tanjungsiang dihasilkan 5.282 ton kopi.
Sementara itu, perkebunan cengkeh 670 hektar di delapan kecamatan terutama Sagalaherang menghasilkan 1.995 ton cengkeh.
Sedangkan perkebunan teh rakyat di kecamatan Sagalaherang, Jalancagak dan Cisalak, the yang dihasilkan dari laha 296 hektar mencapai 1.895 ton.
Perpaduan areal perkebunan rakyat, alam yang asri dan udara yang segar, memungkinkan Kawasan yang berbatasan dengan Kabupaten Bandung ini menjadi objek wisata.
Selain itu, potensi daerah Subang menjadi Agrowisata sangat besar. Pemasaran produk pertanian Subang relatif mudah.
Hasil pertanian yang dihasilkan para petani Subang didiistribusikan di berbagai daerah seperti Jakarta, dan Bandung. Kemudahan itu ditunjang dengan lokasi Kota Subang yang sangat strategis.
Pada pasar lokal, hasil pertanian antara lain digunakan untuk konsumsi wisatawan yang berkunjung.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Subang mencatat 2.661.215 wisatawan nusantara dan 34.076 wisatawan asing mendatangi 11 obyek wisata di Subang.
Advertisement
Topografi Kabupaten Subang
Dicuplik dari laman Pemerintah Daerah Subang, secara alamiah Kabupaten Subang, Jawa Barat terbagi atas tiga bagian wilayah, yaitu :
1. Daerah yang memiliki Pegunungan dengan ketinggian 500 meter sampai 1.500 meter dpl (diatas permukaan laut) dengan luas 41.035,09 hektar atau 20 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang yang meliputi Kecamatan Sagalaherang, Kecamatan Serangpanjang, Kecamatan Ciater, Kecamatan Jalancagak, Kecamatan cisalak dan sebagian besar Kecamatan Tanjungsiang.
2. Daerah yang bergelombang atau berbukit dengan ketinggian antara 50-500 meter dpl (diatas permukaan laut) dengan luas wilayah sekitar 71.502,16 hektar atau 34,85 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang yang wilayahnya meliputi Kecamatan Cijambe, Kecamatan Subang, Kecamatan Cibogo, Kecamatan Dawuan, Kecamatan Kalijati, Kecamatan Cipeundeuy dan sebagian besar Kecamatan Purwadadi dan Cikaum.
3. Daerah rendah dengan rata-rata ketinggian antara 0-50 meter dpl (diatas permukaan laut) dengan luas wilayah 92.639,7 hektar atau 45,15 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Wilayahnya mencakup wilayah Pantura (pantai utara) yaitu Kecamatan Pagaden, Kecamatan Pagaden Barat, Kecamatan Binong, Kecamatan Tambakdahan, Kecamatan Cipunagara, Kecamatan Compreng, Kecamatan Ciasem, Kecamatan Sukasari, Kecamatan Pusakanagara, Kecamatan Pusakajaya, Kecamatan Pamanukan, Kecamatan Legonkulon, Kecamatan Blanakan, Kecamatan Patokbeusi dan sebagian kecil Kecamatan Cikaum dan Purwadadi.
Apabila dilihat dari tingkat kemiringan lahan maka tercatat bahwa 80.80 persen wilayah Kabupaten Subang memiliki tingkat kemiringan 0 derajat – 17 derajat, 10,64 persen dengan tingkat kemiringan 18 derajat - 45 derajat, sedangkan sisanya (8,56 persen) memiliki kemiringan diatas 45 derajat. (Arie Nugraha)