Anies: Bansos Bantuan untuk si Penerima, Bukan untuk Pemberi

Anies mengatakan, pemberian bansos harus tepat sasaran artinya diberikan melalui pendataan yang baik, informasi harus akurat dan mekanisme pemberiannya melalui jalur birokrasi bukan dibagikan di pinggir jalan.

oleh Muhammad Radityo PriyasmoroWinda NelfiraDelvira Hutabarat diperbarui 04 Feb 2024, 21:44 WIB
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan capres nomor 1 Anies Baswedan saat debat capres ketiga yang digelar KPU pada Minggu (7/1/2024) di Istora, Senayan, Jakarta. (Tangkapan Layar YouTube KPU RI)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo bertanya ke capres Anies Baswedan mengenai pemberian bantuan sosial (bansos). Dia bertanya apa langkah Anies memperbaiki tata kelola pemberian bansos sehingga tepat sasaran di tengah masalah yang terus terjadi.

"Menurut Pak Anies, bagaimana tata kelola bansos agar satu tak saling klaim, dua bisa tepat sasaran, tiga tidak menimbulkan kecemburuan sehingga betul betul bisa diterima rakyat," tanya Ganjar kepada Anies dalam debat capres di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024).

Anies pun mengatakan, warga harus sadar bahwa bansos adalah bantuan untuk si penerima, bukan bantuan untuk si pemberi. Karenanya, diberikan sesuai dengan kebutuhan si penerima.

"Kalau membutuhkan bulan ini, ya diberikan bulan in, kalau tiga bulan ya 3 bulan lagi, nggak usah dirapel semua, sehingga sesuai kebutuhan. Ini yang disebut sebagai bansos tanpa pamrih," kata dia.

Kedua, lanjut Anies, pemberian bansos harus tepat sasaran artinya diberikan melalui pendataan yang baik, informasi harus akurat dan mekanisme pemberiannya melalui jalur birokrasi bukan dibagikan di pinggir jalan.

"Tapi dibagi langsung di lokasi melalui jalur birokrasi. Ketiga, yang tidak kalah penting, ketika bicara bansos, harus bansos itu harus dipastikan mereka yang miskin prasejahtera itu termasuk di dalamnya jangan terlewatkan,'" ucap Anies.

Anies mengatakan, pihaknya menyusun bansos plus sebagai bentuk perubahan. Di mana, angkanya ditambahkan, yang belum masuk data atau masih miskin akan ditambahkan. Lalu, penerima diberikan bekal pelatihan, supaya mereka bisa mandiri dan hidup lebih sejahtera.

"Kami lihat, bansos ini atas nama negara, ketika saya tugas di Jakarta, semua paket di kardus ditulis dibiayai APBD, itu dari uang rakyat melalui APBD Jakarta," kata dia.

 


Pengabaian Data Bansos

Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Anies Baswedan, Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, dan Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo saat debat Pilpres 2024 terakhir yang digelar Minggu (4/2/2024) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat. (Tangkapan Layar YouTube KPU RI)

Ganjar pun mengatakan, ada masalah ketika data soal penerima bansos yang diperbaiki pada akhirnya kembali lagi ke data lama. Sehingga dia mengatakan, seolah olah sewaktu menjabat kepada daerah, dinilai abai soal data ini.

"Bansos untuk menurunkan kemiskinan. Menurunkan kemiskinan oke, tapi gap tidak, berapa pun besarnya gap tetap tinggi. Ini menarik dan ini penting memang paradigma bansos betul betul hak rakyat, tugas pemerintah adalah banosos tepat sasaran dan tepat waktu. Dan kami usualkan jadi bantuan kesra dan diciptakan keadilan sosial bukan bantuan sosial," tandas Ganjar.

 

Infografis Isu Ganjar-Mahfud Koalisi dengan Anies-Muhaimin. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya