6 Fakta Menarik Gunung Karang, Gunung Api Tertinggi di Provinsi Banten

Gunung Karang mempunyai ketinggian 1.778 meter di atas permukaan laut dengan puncaknya yang bernama Sumur Tujuh. Gunung tertinggi di Provinsi Banten ini bisa terlihat dari Jakarta.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 06 Feb 2024, 08:30 WIB
Pemandangan Gunung Karang dan Gunung Pulosari dari puncak Gunung Aseupan. (Dok: Instagram @ajat_supriyadi)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Karang merupakan sebuah gunung berapi kerucut yang sedang beristirahat, terletak di Kabupaten Pandeglang, Banten, Indonesia. Gunung ini masuk dalam kelompok Stratovolcano yang memiliki potensi meletus.

Gunung Karang mempunyai ketinggian 1.778 meter di atas permukaan laut dengan puncaknya yang bernama Sumur Tujuh. Gunung ini merupakan gunung tertinggi di Provinsi Banten.

Puncaknya tertutup hutan dan menampilkan berbagai bangunan dan monumen menarik. Pertama, ada masjid yang biasa digunakan jamaah setempat, lalu ada juga kuburan kuno, yang mungkin merupakan makam pemimpin atau tokoh agama penting setempat. 

Anda akan membutuhkan waktu rata-rata sekitar tiga jam untuk mencapai puncak Gunung Karang. Untuk turun dengan cara yang sama sekiranya membutuhkan waktu yang lebih sedikit.

Masih banyak hal mengenai Gunung Karang selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Karang yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com pada Minggu, 4 Februari 2024, dari berbagai sumber.

1. Tertinggi di Banten

Mengutip dari laman Gunung Bagging, setelah Gunung Halimun yang berbatasan dengan Jawa Barat, Gunung Karang menjadi puncak tertinggi di Banten. Dalam cuaca yang sangat cerah seperti sore hari di musim hujan setelah hujan lebat, gunung ini terlihat dari blok apartemen di Jakarta.

Gunung Karang saat ini telah dilirik oleh banyak orang untuk kegiatan pendakian. Meski gunung ini terbilang tidak terlalu tinggi, tantangan dalam menyusuri jalan menuju puncak menjadi tantangan tersendiri. 

 


2. Gunung Karang Terlihat dari Jakarta

Gunung Karang di Banten bisa terlihat dari Jakarta. (Dok: Gunung Bagging)

Mengingat betapa dekatnya Gunung Karang dengan Jakarta, mengejutkan bahwa gunung ini belum sepopuler puncak serupa di Jawa Barat dan Tengah. Meskipun gunung ini tidak menawarkan banyak pemandangan karena berhutan, kedua jalur tersebut merupakan hari-hari yang sangat berharga.

3. Mengairi 4 Daerah Aliran Sungai 

Terdapat empat Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berhulu di kawasan Gunung Karang tersebut yaitu, DAS Cidanau, DAS Cibanten, DAS Ciujung dan DAS Cibungur. DAS Cidanau yang mengalirkan airnya ke Rawa Danau, area cagar alam hutan rawa pegunungan satu-satunya di pulau Jawa, berada di sisi lereng sebelah barat hingga utara bersebelahan dengan DAS Cibanten.

DAS Cibanten melanjutkan di sisi utara hingga timur laut lereng bersebelahan dengan DAS Ciujung. DAS Ciujung mulai dari timur laut sampai barat daya lereng bersebelahan dengan DAS Cibungur.

DAS Cibungur mulai dari barat daya hingga barat lereng, bersebelahan dengan DAS Cidanau. Sementara, DAS Ciujung mengambil porsi daerah tangkapan air terluas dibanding tiga DAS lainnya.


4. Jalur Pendakian Gunung Karang

Gunung Karang merupakan gunung tertinggi di Banten. (Dok: Gunung Bagging)

Umumnya jalur pendakian Gunung Karang yang diketahui ada dua jalur, yang pertama lewat Desa Kaduengang dam kedua Jalur Pagerwatu/Ciekek. Apabila melihat pendakian dalam rangka wisata ziarah, ada jalur lain yang biasa dilewati, yaitu Jalur Curug Nangka/Ciomas.

Jalur Kaduengang adalah jalur pendakian paling digemari para pendaki karena trek menuju puncak lebih pendek namun memiliki trek begitu menantang. Di dusun ini pun para pendaki dapat melihat indahnya gemerlap kota Serang dan Pelabuhan Merak.

Waktu tempuh dari Kaduengang biasanya akan menghabiskan 4--6 jam untuk sampai Puncak Sumur Tujuh tergantung kondisi cuacanya. Sementara, jalur Pagerwatu/Ciekek tidak terlalu favorit bagi para pendaki. Meski kondisi trek dari jalur ini cukup lebih landai daripada via Kaduengang, pendakian membutuhkan waktu yang lebih lama sekitar 7--8 jam untuk menuju puncak.

Adapun jalur Curug Nangka/Ciomas sangat tidak populer karena jalur ini merupakan jalur para peziarah yang akan menuju Puncak Gunung Karang. Jalur ini cukup jauh karena dimulai dari bawah lereng dan memerlukan waktu sekitar 20 jam - 1 hari perjalanan untuk mencapai puncak.

 


5. Destinasi Wisata Ziarah

Terlihat jalur pendakian ke Gunung Karang di Banten. (Dok: Gunung Bagging)

Gunung Karang merupakan destinasi wisata ziarah favorit di Banten. Sejak terbentuknya Provinsi Banten, pemerintah setempat mempromosikan wisata dan menjadikannya salah satu objek wisata yang diharapkan mampu menarik wisatawan dengan potensi wisata spiritual yang dimilikinya.

Sebelumnya, wisata Banten bertumpu pada kawasan wisata spiritual peninggalan Sultan Banten yang terletak di Banten Lama, Kabupaten Serang. Di lokasi tersebut, para wisatawan biasanya mengunjungi Benteng Surosowan, Masjid Agung Banten, Klenteng Kuno, dan kompleks makam keluarga Sultan Hasanudin.

6. Dekat dengan Pemandian

Di dekat lokasi Gunung Karang, terdapat objek wisata lainnya berupa pemandian. Mengutip dari Banten Express, pemandian dan tempat wisata Cikoromoy adalah salah satu objek wisata yang terkenal di Kabupaten Pandeglang, Banten. Kolam pemandian alam tradisional ini terletak di Desa Kadu Bungbang Kecamatan Cimanuk Pandeglang, jaraknya 14 km dari Kota Pandeglang dan sekitar 111 km dari Jakarta.

Ada pula Pemandian Air Panas Cisolong yang berada di Desa Sukamanah, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang, Banten. Tempat ini sangat cocok untuk berlibur bersama keluarga, memiliki suhu air yang berkisar antara 40 sampai 70 derajat Celsius. 

Infografis: Sejarah Erupsi Gunung Semeru (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya