Liputan6.com, Jakarta Ketua Federal Reserve Jerome Powell memastikan bahwa bank sentral AS akan melanjutkan penurunan suku bunga dengan hati-hati tahun ini.
Powell juga mengungkapkan bahwa kemungkinan The Fed akan bergerak dengan kecepatan yang jauh lebih lambat dari perkiraan pasar.
Advertisement
Selain itu, Powell juga menyatakan keyakinannya terhadap perekonomian AS, berjanji bahwa ia tidak akan terpengaruh oleh pemilihan presiden tahun ini, dan dampak akibat kenaikan suku bunga tidak akan terjadi.
"Dengan perekonomian yang kuat seperti itu, kami merasa bisa mendekati pertanyaan kapan harus mulai menurunkan suku bunga dengan hati-hati," kata Powell, dikutip dari CNBC International, Senin (5/2/2024).
"Kami ingin melihat lebih banyak bukti bahwa inflasi bergerak turun secara berkelanjutan hingga 2 persen," lanjutnya, sebuah wawancara setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan lalu.
"Kepercayaan diri kami meningkat. Kami hanya ingin lebih percaya diri sebelum mengambil langkah yang sangat penting untuk mulai menurunkan suku bunga," terang Powell.
Seperti yang disampaikan pada konferensi pers hari Rabu, Powell mengatakan hanya ada kemungkinan kecil FOMC akan mengambil penurunan suku bunga pertama di bulan Maret, seperti yang telah diantisipasi oleh pasar.
Seperti diketahui, pasar telah membuat taruhan agresif mengenai berapa banyak pemotongan suku bunga yang akan dilakukan The Fed tahun ini.
Perkiraan saat ini menunjukkan pengurangan sebesar lima perempat poin persentase, meskipun Powell mendukung perkiraan “dot plot” FOMC pada bulan Desember dari masing-masing anggota yang menunjukkan hanya tiga penurunan.
"Kami akan memperbarui (prospek) pada pertemuan bulan Maret. Namun, menurut saya, tidak ada kejadian apa pun yang membuat saya berpikir bahwa masyarakat akan mengubah perkiraan mereka secara drastis,” katanya.
Powell sendiri optimis terhadap perekonomian AS, dan mencatat bahwa inflasi, meskipun masih di atas target The Fed, telah melambat sementara pasar tenaga kerja kuat. Nonfarm payrolls meningkat sebesar 353.000 pada bulan Januari, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja AS. Risiko terbesar, katanya, kemungkinan besar berasal dari peristiwa geopolitik.
Sedikit Kesulitan
Selama pertemuan tahunan The Fed di Jackson Hole, Wyoming, pada bulan Agustus 2022, pada hari-hari awal siklus kenaikan suku bunga, Powell memperingatkan bahwa pengetatan kebijakan akan menimbulkan “sedikit kesulitan.”
"Itu benar-benar tidak terjadi. Perekonomian terus tumbuh dengan kuat. Penciptaan lapangan kerja sudah tinggi," ujarnya.
"Jadi sebenarnya jenis rasa sakit yang saya khawatirkan dan banyak orang lainnya, kami belum mengalaminya. Dan itu hal yang sangat bagus. Dan tahukah Anda, kami ingin hal itu terus berlanjut," kata Powell.
Advertisement
Jerome Powell: Pilpres Tak Akan Pengaruhi Keputusan Suku Bunga AS
Pada kesempatan lain, Powell kembali menegaskan bahwa baik dirinya maupun rekan-rekannya tidak akan terpengaruh oleh tekanan politik pada tahun pemilihan presiden ini.
"Kami tidak mempertimbangkan politik dalam keputusan kami. Kami tidak pernah melakukannya. Dan kami tidak akan pernah melakukannya," katanya.