Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menetapkan kalender libur bursa 2024. Seiring libur bursa efek, ada sekitar 19 hari bursa pada Februari 2024.
Mengutip laman BEI, Senin (5/2/2024), sepanjang Februari 2024, ada libur bursa yakni pada Kamis, 8 Februari 2024 untuk memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW. Sedangkan pada Jumat, 9 Februari 2024 merupakan cuti bersama Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili.
Advertisement
Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili yang jatuh pada 10 Februari 2024 tidak dimasukkan ke dalam daftar kalender libur bursa efek karena jatuh pada Sabtu. Dengan demikian, hari bursa pada Februari 2024 tercatat 19 hari bursa. Adapun pada 2024, BEI mencatat hari bursa ada 240 hari.
Kalender Libur Bursa 2024
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengumumkan kalender libur bursa untuk 2024.Merujuk laman Bursa, Senin, 25 Desember 2023, terdapat 240 hari bursa pada 2024. Hari libur Bursa terbanyak yakni pada April dan Mei 2024. Sementara pada Juli, Agustus, ktober, dan NOvember 2024 tidak ada libur bursa kecuali Sabtu dan Minggu.
Untuk Januari 2024, terdapat satu hari libur bursa yakni pada Senin, 1 Januari 2024 yang tak lain dalam rangka Tahun Baru 2024. Sehingga total hari bursa pada Januari tersisa 22 hari bursa.
Februari memiliki dua hari libur bursa yakni pada Kamis, 8 Februari 2024 dalam rangka Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW dan Jumat 9 Februari 2024 dalam rangka Cuti Bersama Tahun Baru Imlek 2567 Kongzili. Sehingga tersisa 19 hari bursa pada bulan ini.
Maret memiliki tiga hari libur bursa. Yaitu pada 11-12 Maret dalam rangka perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946 dan cuti bersama atas perayaan tersebut.
Kemudian pada 29 Maret 2024 dalam rangka peringatan wafatnya Isa Al Masih. Dengan begitu, tersisa 18 hari bursa pada Maret 2024.
April memiliki jumlah hari libur paling banyak yakni enam hari berkenaan dengan perayaan hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Rinciannya, libur dalam rangka Hari Raya Idul Fitri pada 10-11 April 2024, sedangkan cuti bersama Idul Fitri pada 8,9,12,15 April 2024. Dengan begitu, hanya ada 16 hari bursa pada April 2024.
Hari Libur Lainnya
Mei juga memiliki banyak hari libur yakni sebanyak lima hari. Antara lain pada 1 MEi 2024 dalam rangka Hari Buruh Internasional.
Kemudian 9 Mei 2024 adalah Hari Kenaikan Isa Al Masih dan cuti bersama Kenaikan Isa Al Masih pada 10 Mei 2024.
Selanjutnya 23 Mei 2024 yang merupakan Hari Raya Waisak 2568 BE dan cuti bersama Hari Raya Waisak 2568 BE pada 24 Mei 2024. Dengan begitu, tersisa 18 hari bursa pada Mei 2024.
Juni hanya memiliki dua hari libur. Yakni hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah pada 17 Juni 2024 dan cuti bersama Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah pada 18 Juni 2024. Total hari bursa pada Juni yakni 18 hari.
Untuk Juli dan Agustus tidak ada hari libur. Sehingga masing-masing memiliki 23 hari bursa pada Juli dan 22 hari bursa pada Agustus 2024.
September memiliki satu hari libur yakni pada 16 September 2024 dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, terdapat 20 hari bursa pada September 2024.
Oktober dan November tidak terdapat hari libur. Sehingga masing-masing memiliki 23 hari bursa pada Oktober 2024 dan 21 hari bursa pada November 2024.
Desember memiliki dua hari libur yakni pada 25 Desember 2024 yang merupakan perayaan Hari Natal dan cuti bersama Natal pada 26 Desember 2024. Sehingga tersisa 20 hari bursa pada Desember 2024.
Advertisement
Menengok Prospek Investasi di BEI saat Pemilu
Sebelumnya diberitakan, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis pasar modal tanah air masih menarik di tengah gelaran pemilihan umum (pemilu).
Head of Research Mirae Asset, Robertus Hardy mengatakan peningkatan minat investasi publik di pasar saham tahun ini juga didukung optimisme prediksi pasar saham yang akan menguat pada semester II dengan dukungan dari saham-saham unggulan (blue chips).
"Ada potensi penurunan suku bunga bank sentral di tingkat global, termasuk BI rate, yang terutama disebabkan oleh inflasi yang terkendali dan sudah ada kejelasan hasil pemilu. Kami masih memprediksi nilai wajar IHSG akan berada pada level 8.100,” kata Robertus dalam Mirae Asset Media Day, Rabu (24/1/2024).
Dua faktor lain, lanjut Robert, adalah investor domestik yang diprediksi masih akan jadi penopang IHSG serta total kapitalisasi saham emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar yang masih kecil.
Robert mengatakan total kapitalisasi pasar saham lima emiten terbesar di pasar saham Indonesia sangatlah kecil dibanding pasar saham Asia lain seperti Korea Selatan, Jepang, dan India.
Lima saham blue chips terbesar di Indonesia yaitu BBCA, BREN, BBRI, BYAN, BMRI hanya sekitar USD 273 miliar, jauh di bawah lima perusahaan terbesar di bursa Korea Selatan, Jepang, dan India yaitu USD 628 miliar, USD 672 miliar, dan USD 691 miliar.
"Dengan optimisme pasar saham tersebut. Saham-saham yang dapat menjadi pilihan adalah BBCA, BBRI, ACES, MAPI, TLKM, ISAT, dan ASII," ungkap Robertus.