Tesla Tarik 2,2 juta Mobil Listrik karena Masalah Font Panel Instrumen

Tesla terpaksa harus melakukan penarikan massal lagi terhadap mobil listrik besutannya karena ada masalah pada font panel instrumen.

oleh Iskandar diperbarui 05 Feb 2024, 14:00 WIB
Showroom Tesla di New York, Amerika Serikat. Liputan6.com/Iskandar

Liputan6.com, Jakarta - Tesla terpaksa harus melakukan penarikan massal lagi terhadap mobil listrik besutannya karena ada masalah pada font panel instrumen.

Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (The National Highway Traffic Safety Administration/NHTSA) menemukan ukuran font pada beberapa lampu peringatan panel instrumen terlalu kecil, dan hal itu diklaim tak sesuai dengan pedoman federal.

Akibatnya, Tesla harus menarik kembali (recall) hampir 2,2 juta kendaraan listrik--nyaris setiap mobil yang dijualnya di AS--untuk mengatasi masalah tersebut.

Untungnya, baik bagi Tesla maupun pelanggannya, tidak mengharuskan pengemudi membawa kendaraan listrik ke dealer atau bengkel.

Mengutip laman Engadget, Senin (5/2/2024), masalah ini bisa diperbaiki hanya melalui pembaruan software via jalur nirkabel over-the-air (OTA).

NHTSA menemukan masalah ini selama audit kepatuhan keselamatan rutin pada Januari 2024. Ditemukan bahwa teks atau font pada lampu peringatan rem, parkir, dan rem antilock lebih kecil dari yang disyaratkan berdasarkan peraturan federal.

NHTSA mencatat bahwa hal itu dapat mempersulit pembacaan informasi, yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan mobil listrik.

 


Daftar Mobil Tesla yang Terdampak

Tesla Model Y memasuki pasar Amerika Serikat dengan harga mulai USD39 ribu. (Tesla)

Kendaraan listrik Tesla yang terkena dampak adalah Model S (model tahun 2012-2023), Model X (2016-2023), Model 3 (2017-2023), Model Y (2019-2024), dan Cybertruck.

Tesla belum menerima laporan cedera atau kecelakaan apa pun terkait dengan penerbitan tersebut, meskipun telah menemukan tiga klaim garansi yang berpotensi terkait.

Pada Desember 2023, Tesla melakukan recall besar-besaran serupa karena masalah Autopilot. Itu juga dapat diatasi dengan pembaruan OTA.

Sejak saat itu, mereka telah mengeluarkan penarikan lainnya terkait dengan masalah keamanan pintu dan kamera cadangan, masing-masing berdampak pada lebih dari 120.000 kendaraan.

 


Masalah Kemudi

Fitur autopilot pada Tesla Model X dianggap sebagai biang kerok kecelakaan tiba-tiba yang dialami seorang bernama Puzant Ozbag dan istrinya.

Sementara itu, seperti yang dilaporkan Associated Press, NHTSA telah meningkatkan penyelidikan terhadap masalah kemudi.

Badan tersebut sedang melakukan analisis teknis. Hal ini membuat penyelidikan, yang mencakup lebih dari 334.000 kendaraan, semakin dekat dengan penarikan kembali.

NHTSA membuka penyelidikan pada Juli 2023 setelah menerima 12 laporan kehilangan kendali kemudi pada Model Y dan Model 3 EV 2023.

Tak lama kemudian, agensi tersebut telah menerima 115 pengaduan terkait masalah ini, dan 2.176 pengaduan lainnya diperoleh dari Tesla setelah mencari informasi dari pembuat mobil tersebut. Salah satu keluhannya terkait dengan kecelakaan.


Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya