Liputan6.com, Sidoarjo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo mencacat seratus rumah lebih rusak akibat angin kencang yang terjadi di empat kecamatan wilayah tersebut, pada Minggu 4 Februari 2024.
Advertisement
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sidoarjo Dwijo Prawito mengatakan, berdasarkan pencatatan yang dilakukan pihaknya sudah ada lebih dari seratus rumah mengalami kerusakan akibat angin kencang tersebut.
"Sampai dengan saat ini kami masih terus menginventarisasi rumah warga yang mengalami kerusakan akibat angin kencang tersebut," tuturnya.
Ia mengatakan, empat kecamatan tersebut masing-masing Kecamatan Tarik, Krian, Prambon juga juga Balongbendo.
"Untuk di Kecamatan Krian berada di Kelurahan Krian, kemudian di Desa Kemangsen, Kecamatan Balongbendo, Desa Kalimati dan Desa Kedinding, Kecamatan Tarik serta Desa Kedung Wonokerto, Desa Watu Tulis, Desa Bendo Tretek Kecamatan Prambon," katanya.
Ia mengatakan, terdapat tiga orang korban luka dan jiwa dalam bencana hidrometeorologi kali ini yakni Siti Nurkolila warga Kedung Wonokerto meninggal dunia karena tertimpa atap rumah saat angin kencang terjadi.
"Kemudian dua orang korban mengalami luka-luka yakni Misna warga Kedung Wonokerto yang mengalami patah tulang dan Devina yang mengalami luka di kepala. Kini keduanya sudah mendapatkan perawatan kesehatan," katanya.
Ia mengatakan, saat ini BPBD Sidoarjo juga membantu kebutuhan warga seperti memberikan terpal dan juga kebutuhan lain korban bencana hidrometeorologi tersebut.
"Kami juga berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait lainnya guna membantu warga korban bencana," ujarnya.