Guru Besar FKM UI: Debat Terakhir, Ketiga Capres Tak Bahas Upaya Preventif Kesehatan

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI mengatakan ketiga capres dalam debat semalam lebih berbicara upaya kuratif.

oleh Tim Health diperbarui 05 Feb 2024, 14:51 WIB
Ketiga Calon Presiden pada Pemilu 2024 Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo (kiri ke kanan) saat Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (4/2/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Salah satu pertanyaan untuk ketiga calon presiden (capres) dalam debat capres semalam adalah mengenai cara melakukan upaya promotif dan preventif kesehatan. Menurut pakar kesehatan masyarakat jawaban Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo tidak membahas upaya kedua hal itu.

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Profesor Budi Haryanto, ketiga capres lebih membahas upaya kuratif atau menyembuhkan dari sakit.

"Orientasi dari kesehatan kita itu kuratif. Itu tergambar jelas dari ketiga pasangan calon (paslon), mereka pengennya fasilitas kesehatan, pelayanan kesehatan lah ya, termasuk dokter, rumah sakit, dan sebagainya. Itu yang diperkuat," kata Budi mengutip Antara, Senin (5/2/2024).

Budi menerangkan bahwa ada empat faktor yang memegaruhi kesehatan yakni lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik. Faktor pertama yakni lingkungan punya pengaruh paling besar hingga 40 persen.

"Manusia kan hidup di lingkungan, manusia kontak dengan polusi udara, manusia kontak dengan makanan, air yang terkontaminasi, manusia kontak dengan tanah," kata Budi.

Faktor kedua yaitu perilaku, yang menyumbang 20 hingga 35 persen pada faktor kesehatan. Contoh, kebiasaan merokok dan pola makan mempengaruhi kesehatan seseorang. Sedangkan faktor genetik menyumbang sekitar 5 persen dari kesehatan.

Faktor pelayanan kesehatan menjadi salah satu yang menyumbang sekitar 20 hingga 25 persen dari aspek kesehatan. Mulai dari akses ke fasilitas kesehatan serta ketersediaan tenaga kesehatan.

"Kalau para paslon ini hanya melihat sekitar 20 sampai 25 persen, pelayanan kesehatan yang dikuatkan, masih jauh, masih seperempat itu pekerjaan dari sisi kesehatan," kata Budi.


Upaya Promotif dan Preventif Luas Sekali

Budi menerangkan bahwa kesehatan masyarakat itu melibatkan upaya pencegahan. Mulai dari mencegah agar masyarakat tidak menghirup polusi udara, mendapatkan air bersih yang tidak terkontaminasi, serta melindungi warga dari bahan-bahan berbahaya yang dapat mematikan. Selain itu, perlu adanya akses ke makanan yang sehat.

"Nah, itu isinya adalah promotif dan preventif yang luas sekali," kata Budi.


Pertanyaan Subtema Kesehatan di Debat Capres Semalam

Para Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Ganjar Pranowo-Mahfud Md (kiri ke kanan) bergandeng tangan bersama usai mengikuti Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (4/2/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam debat capres semalam, subtema kesehatan jadi bahasan di awal acara. Pertanyaan yang keluar adalah tentang upaya promotif dan preventif kesehatan.

"World Population Prospect 2022 menunjukkan angka harapan hidup penduduk Indonesia berada di urutan 10 dari 11 negara ASEAN. Salah satu penyebabnya, kebijakan program dan anggaran kesehatan lebih berorientasi pada aspek kuratif daripada promotif dan preventif," baca moderator debat capres semalam.

"Pertanyaannya: Bagaimana strategi paslon untuk memprioritaskan anggaran dan program promotif dan preventif?"

 

Infografis Debat Capres Terakhir Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya