Liputan6.com, Jakarta - Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) mengungkapkan bahwa terdapat 15 isu yang menjadi sorotan publik di internet dari debat calon presiden pada Minggu malam (4/2/2024).
Isu-isu ini adalah kesetaraan gender, stunting, bansos, kesejahteraan dokter, kebutuhan dokter, akses ke internet, kebudayaan, UKT pendidikan tinggi, penyandang disabilitas, infrastruktur kesehatan, ketenagakerjaan, beasiswa pendidikan, ketimpangan, pekerja migran, serta investasi di sektor teknologi.
Advertisement
Data Analyst Continuum INDEF, Maisie Sagita mengatakan, dari 15 isu ini hanya 4 isu dengan eksposur perbincangan paling banyak.
“(Perbincangan terbanyak) Pertama adalah mengenai kesetaraan gender, kedua mengenai stunting, yang ketiga mengenai bansos dan yang keempat mengenai kesejahteraan guru,” ungkap Maisie dalam Diskusi Publik INDEF yang disiarkan pada Senin (5/2/2024).
Jadi keempat isu ini yang memang menjadi perhatian publik terhadap debat capres semalam.
“(Sedangkan) kalau kita lihat dari eksposur yang paling rendah itu ada mengenai investasi teknologi, terkait investasi pabrik ponsel untuk mengurangi impor,” kata dia.
Lalu ada juga mengenai kesejahteraan pekerja migran dengan eksposur paling sedikit di media sosial.
INDEF menemukan, sorotan publik di internet terkait kesetaraan gender adalah mengenai pentingnya perhatian dari pemerintah.
“Publik meminta pemerintah untuk lebih memprioritaskan perlindungan perempuan. Bagaimana caranya? salah satu langkah konkret yang diminta adalah untuk mengusut kasus kekerasan seksual,” jelas Maisie.
Apresiasi
Lalu ada juga perbincangan mengenai apresiasi terhadap salah satu paslon, yakni capres nomor urut 1, Anies Baswedan yang dianggap telah membantu menaikkan pengetahuan publik terhadap isu-isu seputar perempuan.
Isu yang menjadi perbincangan selanjutnya ada mengenai stunting.
“Kali ini jargonnya ‘Apapun masalahnya jawabannya makan siang gratis’,” beber Maisie.
Pubkik menyoroti, program makan siang gratis untuk akses ke makanan yang bergizi penting untuk diberlakukan terutama untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil.
Lalu selanjutnya ada mengenai bansos. “Untuk masalah untuk masalah Bansos itu publik menurut banyaknya problematika atau banyaknya masalah seputar bansos,” imbuh Maisie.
”Ada beberapa masalah yang disampaikan, pertama mengenai pembagian bansos dengan tujuan untuk mendapatkan simpati. Selanjutnya, publik juga menilai bahwa bansos disalurkan dengan mengumpulkan dana dari rakyat, jadi bansos diharapkan bisa lebih tepat sasaran. Adapun masalah korupsi atau penimbunan bansos beberapa tahun lalu,” tambahnya.
Advertisement