Liputan6.com, Padang - Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat kembali erupsi pada Senin (5/2/2024) pukul 15.16 WIB setelah lebih dari satu minggu terakhir tidak mengalami erupsi.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Marapi, Ahmad Rifandi menyampaikan erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.1 mm dan durasi lebih kurang 1 menit 29 detik
Advertisement
"Letusan kali ini kolom abunya tidak teramati karena tertutup kabut," ujarnya, Senin (5/2/2024).
Akibat erupsi, sejumlah wilayah di Kabupaten Tanah Datar dihujani abu vulkani yang cukup tebal.
Rifan menyampaikan, erupsi Marapi periode terakhir dimulai sejak 3 Desember 2023, sejak hari itu Gunung Marapi mengalami erupsi hampir setiap hari.
"Terakhir itu erupsi 24 Januari 2024, dan erupsi kembali terjadi hari ini," katanya.
Ia menyebut saat ini Marapi berada dalam status siaga atau level III. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan juga mematuhi rekomendasi.
Total, sejak 3 Desember 2023 hingga 24 Januari 2024, Gunung Marapi mengalami erupsi sebanyak 139 kali erupsi.
Status Gunung Marapi
Pada Selasa (9/1/2024) PVMBG Kementerian ESDM, menaikkan status Gunung Marapi dari waspada menjadi siaga.
Kepala PVMBG, Hendra Gunawan melalui keterangannya menyampaikan kenaikan status Gunung Marapi diikuti dengan sejumlah rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi/ancaman bahaya terkini.
"Kami mengeluarkan sejumlah rekomendasi, yang pertama Masyarakat di sekitar Marapi, pendaki, pengunjung, dan wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (kawah verbeek)," ujarnya.
Kemudian yang kedua Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran dan bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Ketiga, jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
"Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh," jelasnya.
Lalu yang keempat, seluruh pihak agar menjaga kondusifs suasana di masyarakat, tidakmenyebarkan narasi bohong, dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
"Masyarakat diminta selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah," kata Hendra.
Rekomendasi kelima, Pemerintah Daerah Kota Bukit Tinggi, Padang Panjang, Kabupaten TanahDatar, dan Kabupaten Agam diminta berkoordinasi dengan PVMBG di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi untuk mendapatkan informasi langsung.
Terakhir, masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapatmemantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi Gunung Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG.
Baca Juga
Advertisement