Gunung Semeru Erupsi Lagi Selasa Pagi 6 Februari 2024

Gunung Semeru kembali mengalami erupsi Selasa pagi (6/2/2024), pukul 05.52 WIB.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 06 Feb 2024, 07:05 WIB
Gunung Semeru kembali mengalami erupsi Selasa pagi (6/2/2024), pukul 05.52 WIB. (Liputan6.com/ Dok PVMBG)

 

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Semeru kembali mengalami erupsi Selasa pagi (6/2/2024), pukul 05.52 WIB. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan tinggi kolom abu letusan mencapai 500 meter dari puncak.

"Erupsi Gunung Semeru terjadi pukul 05.52 WIB. Tinggi kolom letusan teramati lebih kurang 500 meter di atas puncak," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (6/2/2024).

"Saat laporan itu dibuat erupsi masih berlangsung," katanya lagi.

Liswato mengatakan kolom abu erupsi Gunung Semeru teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara.Dia mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.

Di luar jarak tersebut, masyarakat juga tidak diperbolehkan melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

Liswato juga mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu.

Berdasarkan catatan PVMBG, pada tahun 2023 lalu, Gunung Semeru merupakan gunung berapi paling aktif di Indonesia dengan jumlah erupsi terjadi sebanyak 29.131 kali.


3 Jenis Bahaya Akibat Erupsi Gunung Api

Dilansir dari laman Pusat Krisis Kementerian Kesehatan RI, erupsi gunung api merupakan salah satu bencana yang sering dialami oleh Indonesia.

Menurut pengertiannya, erupsi gunung api adalah proses keluarnya magma dari ruang magma dalam perut gunung berapi yang diakibatkan oleh adanya aktifitas magama dan pergerakan yang terjadi pada lempeng tektonik.

Apabila kita melihat dampak yang ditimbulkan akibat erupsi gunung api, kita dapat mengetahui bahwa dampak yang ditimbulkan tidak hanya pada kesehatan masyarakat yang ada disekitarnya, namun dampaknya juga dapat merusak lingkungan dan mempengaruhi kondisi alam.

Berikut ini adalah 3 jenis bahaya yang muncul akibat adanya letusan gunung api, diantaranya adalah:

Bahaya Primer (Bahaya langsung dari erupsi)

1. Aliran hawa Panas

2. Lahar letusan (lumpur panas)

3. Lelehan lava

4. Gas vulkanik beracun

5. Lontaran batu pijar

Bahaya Sekunder (Bahaya yang tidak langsung dari erupsi)

1. Lahar

2. Longsor Vulkanik

Bahaya Ikutan (bahaya lain yang dipicu oleh dampak erupsi)

1. Tsunami

2. Kelaparan

3. Banjir bandang

Dengan mengetahui 3 jenis bahaya yang berpotensi akan terjadi akibat dampak erupsi gunung api diatas, diharapkan masyarakat bisa lebih waspada dan bersegera untuk mengevakuasi diri ke lokasi yang lebih aman atau yang sudah ditentukan sebelumnya oleh petugas yang berwenang di lokasi bencana.

Tetap jaga kesehatan dan terapkan perilaku hidup bersih selama berada di lokasi pengungsian untuk memnimalisir potensi paparan penyakit ditengah masyarakat pengungsi.

Tidak lupa untuk segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami luka maupun cidera selama masa evakuasi, agar bisa segera mendapatkan penanganan sedini mungkin dari petugas kesehatan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya