Sosok Pro Bitcoin, Nayib Bukele Terpilih Kembali Jadi Presiden El Salvador

Nayib Bukele menjadi sosok pemimpin, yang telah vokal tentang dukungannya terhadap Bitcoin dan memperkenalkan gagasan kontroversial untuk menetapkan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 06 Feb 2024, 10:22 WIB
Nayib Bukele, sosok pendukung Bitcoin kembali memenangkan pemilihan presiden El Salvador pada Minggu, 4 Februari 2024 dengan telak. (Foto: Unsplash/Aleksi Raisa)

Liputan6.com, Jakarta - Nayib Bukele, sosok pendukung Bitcoin kembali memenangkan pemilihan presiden El Salvador pada Minggu, 4 Februari 2024 dengan telak, sebuah hasil yang diprediksi oleh sebagian besar jajak pendapat dan laporan lokal. 

Bukele menjadi sosok pemimpin, yang telah vokal tentang dukungannya terhadap Bitcoin dan memperkenalkan gagasan kontroversial untuk menetapkan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di suatu negara untuk pertama kalinya.

Dalam hasil pemilu, Bukele mengumpulkan dukungan dari sebagian besar masyarakat El Salvador, memperoleh setidaknya 85% suara populer. 

“Kami telah memenangkan pemilihan presiden dengan lebih dari 85% suara dan minimal 58 dari 60 wakil di Majelis. Sebuah rekor sepanjang sejarah demokrasi dunia,” kata Bukele, dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (6/2/2024).

Bukele turut mengajak masyarakat Salvador merayakan kemenangan di Istana Nasional. Wakil presiden El Salvador, Felix Ulloa telah menyatakan jika Bukele memenangkan pemilihan presiden dengan telak, dia akan memperdalam penerapan kebijakan bitcoin.

Beberapa kebijakannya seperti program pemberian paspor kepada pengusaha bitcoin dan penerbitan obligasi Volcano, yang akan menyediakan sebagian dana untuk pembangunan Bitcoin City, rencana surga pajak bagi perusahaan kripto.

Meski suara terbanyak memihaknya, terpilihnya kembali Bukele tetap diwarnai kontroversi, mengingat ia mendapat cuti pada 2023 untuk bisa hadir pada pemilu tersebut sebagai kandidat. 

Pengadilan nasional yang dikendalikan Nayib Bukele menetapkan hal ini merupakan persyaratan untuk dipilih kembali pada 2021, sebuah keputusan yang dianggap inkonstitusional oleh para pengkritiknya.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


El Salvador Setujui UU Percepatan Kewarganegaraan dengan Donasi Bitcoin

Ilustrasi bitcoin (Foto: Visual Stories/Unsplash)

Sebelumnya diberitakan, Kongres El Salvador dilaporkan telah menyetujui undang-undang migrasi baru yang akan memberikan percepatan kewarganegaraan kepada orang asing yang memberikan sumbangan Bitcoin (BTC) untuk program pembangunan sosial dan ekonomi pemerintah. 

Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (26/12/2023), reformasi tersebut disahkan oleh badan legislatif negara tersebut pada 21 Desember dengan dukungan dari partai Ide Baru Presiden Nayib Bukele, menurut laporan Reuters. Undang-undang tersebut diperkirakan akan mulai berlaku dalam beberapa hari mendatang.

Bukele, yang mengundurkan diri sementara sebagai presiden untuk berkampanye untuk pemilihan presiden mendatang pada tanggal 4 Februari 2024, mempelopori revolusi Bitcoin di El Salvador ketika ia membuat alat pembayaran mata uang kripto yang sah pada September 2021.

Meskipun pemerintah El Salvador belum membuat pengumuman resmi mengenai undang-undang baru tersebut, Kantor Bitcoin Nasional (ONBTC) telah mengumumkan undang-undang baru tersebut, menyebutnya sebagai program kewarganegaraan melalui donasi Bitcoin pertama di dunia. 

ONBTC adalah unit administratif khusus yang mengelola semua proyek Bitcoin dan mata uang kripto di seluruh El Salvador. 

Menurut RUU tersebut, orang asing altruistik yang tertarik untuk mendukung pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya El Salvador dengan menyumbangkan bitcoin mungkin memenuhi syarat untuk mendapatkan kewarganegaraan yang dipercepat.

Perkembangan ini terjadi sekitar dua minggu setelah El Salvador meluncurkan “Visa Kebebasan” Bitcoin bagi orang asing yang ingin menginvestasikan USD 1 juta atau setara Rp 15,4 miliar (asumsi kurs Rp 15.467 per dolar AS) dalam BTC atau Tether (USDT) ke negara Amerika Tengah. 

Obligasi Bitcoin yang sangat dinanti-nantikan di negara ini, juga dikenal sebagai "Obligasi Gunung Berapi", juga baru-baru ini menerima persetujuan peraturan dan dijadwalkan untuk diluncurkan pada kuartal pertama 2024.


El Salvador Tawarkan Program Kewarganegaraan dengan Investasi Bitcoin USD 1 Juta

Ilustrasi bitcoin (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah El Salvador bersama perusahaan stablecoin Tether mengumumkan inisiatif bersama yang disebut "Adopting El Salvador Freedom” atau Adopsi Kebebasan El Salvador yang memungkinkan orang asing peroleh paspor Salvador dengan imbalan USD 1 juta dalam bentuk bitcoin.

Dikutip dari Yahoo Finance, Sabtu (9/12/2023), Presiden El Salvador Nayib Bukele telah lama bermitra dengan Bitfinex, perusahaan afiliasi Tether, stablecoin terkemuka di dunia. Pada April, Bitfinex menjadi perusahaan pertama yang menerima lisensi dalam rezim peraturan kripto baru di El Salvador. Pemerintah meminta perusahaan tersebut untuk membantu meluncurkan obligasi yang didukung bitcoin yang telah lama tertunda.

Menurut pernyataan dari Tether kepada Fortune, program visa baru ini memungkinkan peserta mendapatkan paspor Salvador melalui pembayaran satu kali USD 1 juta dalam bentuk bitcoin. Perusahaan menggambarkan itu sebagai investasi, meski tidak jelas di mana pendanaan akan diarahkan. Program ini mencari individu-individu visioner termasuk investor dengan kekayaan bersih yang besar.

Untuk memulai proses, pelamar harus bayar deposit yang tidak dapat dikembalikan sebesar USD 999 dalam bentuk bitcoin dan ether, diikuti dengan proses “kenali pelanggan Anda” yang tidak ditentukan. Pernyataan itu menyertakan tautan pemerintah ke halaman aplikasi dengan spanduk bertuliskan didukung oleh tether.

Program kewarganegaraan ini muncul bersamaam dengan kekhawatiran warga El Salvador kalau masuknya wisatawan, terutama di kota-kota pesisir seperti El Zonte yang menarik perhatian pelaku industri di kripto mendorong keluarnya keluarga berpenghasilan rendah.

Pada akhir November 2023, Mala Yerba melaporkan 25 keluarga menghadapi penggusuran di El Zonte karena pembangunan tamanu mum yang disebut “bitcoin beach club de Playa”.

Individu yang Visoner

Pengumuman pada Kamis, 7 Desember 2023 mewakili fase baru dalam komitmen El Salvador terhadap bitcoin, didukung oleh pernyataan Bukele yang belum terverifikasi kalau investasi di bitcoin hasilkan keuntungan berkat reli harga baru-baru ini.

 

 


Adopsi Bitcoin

Bitcoin (Foto: Jievani Weerasinghe/Unsplash)

El Salvador menjadi negara pertama yang adopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah mengamanatkan bisnis menerima kripto sebagai bentuk pembayaran pada 2021. Selain itu, ada peluncuran dompet digital yang disebut Chivo yang memberikan insentif kepada warganya untuk ikut serta dengan bonus pendaftaran USD 30 dalam bentuk bitcoin.

Usaha ini terbukti kontroversial. Masyarakat Salvador memprotes langkah itu dan juga protes terhadap pergeseran otokratis dari Presiden Nayib Bukele dan penerapannya berjalan lambat dengan sebagian besar warga bertahan pada uang tunai.

Sementara itu, pengeluaran Bukele puluhan juta dana federal untuk bitcoin terbukti membawa bencana. Harga bitcoin anjlok dari level tertinggi sepanjang masa sekitar USD 69.000 atau sekitar Rp 1,07 miliar (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.562) pada November 2021 saat Bukele mengumumkan pengembangan kota bitcoin menjadi di bawah USD 17.000 atau sekitar Rp 264,60 juta pada awal 2023.

Namun, El Salvador telah terbukti populer di kalangan pendukung bitcoin dari seluruh dunia. Menteri Pariwisata El Salvador mengumumkan pada Mei, wisatawan berbondong-bondong mengunjungi negara itu dalam jumlah besar didorong komitmen terhadap kripto.

Hal ini mencakup banyak “bitcoin maxis” yang paling menonjol di komunitas internasional seperti perusahaan bitcoin Swan yang membuka rumah di El Zonte, kota selancar yang terkenal karena memulai eksperimen bitcoin di negara tersebut.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya