Miliarder Samsung Jay Y Lee Bebas dari Tuduhan Manipulasi Harga Saham

Jay Y Lee yang sebelumnya membantah semua tuduhan, diperkirakan memiliki kekayaan bersih senilai USD 10,8 miliar atau setara Rp.170 triliun, menurut daftar miliarder real-time Forbes.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 06 Feb 2024, 17:00 WIB
Samsung logo (androidauthority.com)

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder eksekutif Samsung Electronics, Jay Y. Lee dibebaskan dari tuduhan penipuan akuntansi dan manipulasi saham di pengadilan Seoul, Korea Selatan pada Senin 5 Februari 2024.

Melansir Forbes, Selasa (6/2024) Hakim Pengadilan Distrik Pusat Seoul memutuskan Jay Y Lee tidak bersalah atas tuduhan manipulasi harga saham dan penipuan akuntansi terkait dengan merger dua afiliasi Samsung pada tahun 2015, Samsung C&T dan Cheil Industries, untuk membantunya memperkuat kendali atas konglomerat Samsung.

“Tidak ada bukti kejahatan dalam dakwaan apa pun dalam kasus ini,” kata Park Jeong-je, ketua hakim Pengadilan Distrik Pusat Seoul, menurut laporan media lokal.

Sementara itu, pihak Samsung tidak menanggapi permintaan komentar terkait pembebasan Jay Y.Lee dari tuduhan tersebut.

Lee, yang sebelumnya membantah semua tuduhan, diperkirakan memiliki kekayaan bersih senilai USD 10,8 miliar atau setara Rp.170 triliun, menurut daftar miliarder real-time Forbes.

Dia menduduki peringkat ke-2 dalam daftar terbaru 50 orang terkaya Korea versi Forbes.

Putusan ini mengakhiri kisah hukum Samsung selama hampir satu dekade, yang memicu kecaman publik atas hubungan baik antara otoritas Korea Selatan dan konglomerat yang dikelola keluarga di negara tersebut, yang dikenal sebagai chaebol.

Pada tahun 2017, Jay Y. Lee dijatuhi hukuman lima tahun penjara karena terseret dugaan suap pada Presiden Korea Selatan Park Geun-hye dan orang kepercayaannya untuk memenangkan dukungan pemerintah terhadap merger tahun 2015.

Hukuman terhadap Jay Y. Lee kemudian dikurangi dan dibebaskan dari penjara pada tahun 2018.

 


Persidangan Ulang

Mahkamah Agung Korea Selatan memerintahkan persidangan ulang pada tahun 2019.

Pada Januari 2021, melalui persidangan ulang, Jay Y. Lee dijatuhi hukuman dua setengah tahun penjara; waktu yang telah dijalaninya akan diperhitungkan dalam hukuman baru.

Sementara Jay Y. Lee menunggu persidangan ulang pada tahun 2020, dia didakwa atas tuduhan penipuan akuntansi dan manipulasi saham.

Namun Pengadilan Distrik Pusat Seoul memutuskan menolak surat perintah penangkapan terhadapmua karena tidak cukup penjelasan mengenai penahanannya.

 


Pengampunan dari Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol

Keadaan berubah bagi Jay. Y. Lee pada tahun 2022, ketika ia menerima pengampunan presiden dari Presiden Yoon Suk-yeol atas tuduhan suap pada tahun 2017.

Kementerian Kehakiman Korea Selatan, yang mengumumkan pengampunan tersebut, mengklaim Jay Y. Lee dapat membantu Korea Selatan memitigasi “krisis ekonomi nasionalnya.”

Pada tahun 2022, Lee ditunjuk sebagai ketua eksekutif Samsung Electronics, mengambil alih kendali dua tahun setelah ayahnya, Lee Kun-hee, wafat.

Diketahui, Blue House telah menunjuk Samsung untuk memimpin perekonomian negara Korea Selatan yang lesu, khususnya di bidang semikonduktor.

Pada tahun 2022, Samsung mengumumkan rencana lima tahun untuk menghabiskan 450 triliun won pada tahun 2026 untuk mempercepat pengembangan semikonduktor, biofarmasi, dan teknologi generasi mendatang lainnya guna mendorong pertumbuhan.

Berdasarkan rencana, raksasa teknologi ini akan menciptakan 80.000 lapangan kerja baru.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya