Liputan6.com, Kudus - Peran dan beban tugas yang dipikul petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dalam rangkaian Pemilu 2024 tentunya sangat krusial dan berat. Sebab mereka menjadi salah satu kunci penentu kelancaran Pemilu yang diselenggarakan 14 Februari 2024 nanti.
Dengan kondisi tersebut, para petugas KKPS di Indonesia khususnya di Kudus perlu menjaga kesehatan mereka dengan prima. Dengan tugas yang berjibun itu, tentunya memunculkan kepenatan luar biasa.
Untuk melepas penat sementara waktu tanpa mengesampingkan tugasnya, para abdi negara ini bisa me-refresh dan staycation di beberapa tempat wisata yang menarik di Kudus, Jawa Tengah.
Baca Juga
Advertisement
Di tengah konstelasi politik yang memanas jelang Pemilu, peran petugas KPPS menjadi trending topic yang menarik. Viralnya hal itu, setelah keberadaan KPPS disamakan dengan peran beberapa abdi negara lainnya.
Obrolan tersebut banyak muncul di berbagai platform media sosial dalam bentuk guyonan. Seperti di TikTok, Facebook, IG dan X (Twitter).
"Gw gagal jadi anggota kpps karena nggak bisa bedain kotak suara dan kotak infaq," tulis pengguna di Tiktok.
"Sedih bat pas dilantik anggota kpps ortu ga bisa hadir, semoga penempatan nanti ga jauh dari keluarga," ucap komentar nitizen lainnya.
Terlepas dari semua guyonan itu, peran vital dipikul di pundak para ribuan KPPS. Diantaranya seperti menjaga netralitas hingga menjaga berjalannya pungutan suara saat hari H Pemilu berlangsung lancar.
Tak pelak, seabreg beban tugas yang harus dijalankan KPPS, sempat terjadi 894 petugas meninggal dan 5.175 petugas lainnya mengalami sakit saat hajatan Pemilu 2019 lalu. Kondisi itu akibat beban kerja di Pemilu 2019 yang cukup besar.
Nah, diharapkan peristiwa tumbangnya para KPPS itu terjadi lagi pada penyelenggaran Pemilu tahun 2024 kali ini. Sesuai aturan yang telah ditetapkan, petugas KPPS 2024 akan bekerja selama kurang lebih sebulan, yakni sejak 25 Januari 2024 hingga 23 Februari 2024. Mereka juga mendapatkan honor sebesar Rp 1,2 juta untuk jabatan ketua KPPS dan Rp 1,1 juta bagi anggota KPPS.
Selepas lelah mengabdi kepada negara, para petugas KPPS di Kudus dan kabupaten sekitarnya juga bisa merencanakan liburan usai Pemilu. Di Kudus sendiri banyak menawarkan destinasi wisata alam yang pastinya bisa menghilangkan rasa penat para petugas KPPS.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Staycation di Pijar Park dan Desa Wisata Rahtawu
Healing maksimal dari hiruk pikuk perkotaan dan riuhnya kontestasi politik saat Pemilu 2024, para petugas KPPS bisa memilih staycation di area Pegunungan Muria Kudus dan alam terbuka.
Salah satunya destinasi wisata di Pijar Park Kudus dan Desa Wisata Menawan dan Desa Wisata Rahtawu Kudus. Pelancong bisa menginap di sejumlah resort, vila dan homestay yang menyuguhkan penginapan dengan view menakjubkan serta berhawa sejuk di Pegunungan Muria Kudus.
Wisata alam yang kini tengah viral itu, yakni Pijar Park Desa Kajar Kecamatan Dawe Kudus yang berada di lereng Pegunungan Muria. Lokasinya berada dikawasan hutan Pinus milik Perhutani, yang hanya berjarak dua kilometer dari lokasi makam Sunan Muria.
Karena letaknya berada di tepi jalan sebelum arah kawasan makam Sunan Muria, tentu saja sangat mudah dijangkau dengan berbagai moda transportasi. Lahan parkir yang disediakan pun cukup luas, dan bisa menampung puluhan bus, mobil dan sepeda motor.
“Alhamdulillah sekarang sudah banyak wisatawan luar daerah jugayang berkunjung, seperti dari Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat. Bahkan sekarang orang wisatawan mancanegara sudah mulai tertarik mengunjungi Gunung Muria dan singgah di Pijar Park yang kami kelola,” ujar Yusuf selaku Direktur Wana Wisata Pijar Park kepada Liputan6.com.
Di wana wisata yang lokasinya berada di wilayah utara Kabupaten Kudus atau sekitar 16 kilometer dari pusat Kota Kudus dengan jarak tempuh sekitar 30 menit, pengunjung akan disuguhkan panorama hutan pinus yang didalamnya dilengkapi fasilitas bumi perkemahan, play ground, flying fox, berkuda, mini trail, ATV adventure.
Soal urusan perut, juga tersedia kafe dan rumah makan yang banyak berdiri di kawasan Pijar Park dengan harga terjangkau. Yang menarik dan unik dari sajian kuliner di tempat ini, yakni pengunjung bisa menikmati kuliner Pecel Daun Pakis khas Muria serta getuk Muria. Selain itu, dilengkapi dengan sajian Kopi Robusta khas Gunung Muria.
Jika ada pengunjung yang ingin bermalam, pihak pengelola wanawisata juga menyediakan sejumlah resort dengan harga terjangkau di kantong. Menariknya, resort tersebut berkonsep rumah pohon, joglo kudusan, villa dengan view kebun kopi hingga sunset yang semakin membuat betah berlama-lama di wanawisata tersebut.
Kini untuk semakin menarik kunjungan wisatawan dari berbagai daerah di luar Kudus, pihak pengelola Pijar Park Kudus berinovasi dengan menyediakan paket ‘Open Trip Petik Durian’ dengan sensasi naik jeep adventure. Paket wisata Open Trip Petik Durian ini pun berhasil menyedot animo masyarakat. Tak sedikit yang sudah menjajal wahana baru tersebut.
“Kami saat ini mengembangkan trip offroad menggunakan jeep menyisiri lereng Pegunungan Muria. Di samping itu, pada Desember hingga Januari kebetulan baru musim durian di Desa Kajar. Wisatawan bisa memanfaatkan paket wisata ini sambil memetik durian langsung dan menyantapnya di kebun pohon durian asli Desa Kajar Dawe,” kata Yusuf.
Penulis: Arief Pramono
Advertisement