Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menutup masa sidang ke-III tahun 2023-2024 dalam rapat paripurna, Senin (6/2/2024). Puan Maharani mengatakan, masa reses akan berlangsung mulai 7 Febuari sampai 4 Maret 2024.
"Atas nama pimpinan DPR RI, saya mengumumkan sepada seluruh rakyat Indonesia mulai tanggal 7 Februari 2024 sampai 4 Maret 2024 DPR RI memasuki masa reses, masa persidangan 3 tahun sidang 2023-2024," kata Puan, dalam rapat paripurna, Selasa.
Advertisement
Dia pun berpesan agar seluruh pihak dapat menyukseskan pemilu serentak 2024. Puan juga berkelar bahwa nantinya para anggota dewan akan terpilih kembali di Pileg 2024.
"Selamat memasuki masa reses dan kita sukseskan Pemilu 2024, insyaallah kita semua terpilih kembali. Semoga Allah SWT memberikan rahmat kepada kita semua," ucap Puan.
Lebih lanjut, Puan meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menggunakana hak pilihnya pada Pemilu 2024.
"Marilah rakyat Indonesia gunakan hak pilih dengan sebaik baiknya untuk Indonesia yang sentosa yang kita cintai bersama," kata Puan.
Puan Singgung Bansos pada Pidato Penutupan Masa Sidang DPR
Ketua DPR RI Puan Maharani, menyinggung soal polemik bansos jelang pemilu dalam pidatonya di rapat paripurna penutupan masa sidang III Tahun sidang 2023-2024, Selasa (6/2/2024).
Ia mengingatkan, DPR dan seluruh perangkat akan mengawasi bansos yang dibayar menggunakan APBN.
"AKD terkait lainnya juga terus mengawasi pelaksanaan APBN di tahun anggaran 2024 ini. APBN 2024 telah disusun bersama antara pemerintah dan DPR RI. oleh karena itu pelaksanaannya oleh pemerintah harus memenuhi ketentuan yang telah diatur dalam undang-undang APBN termasuk dalam hal adanya bansos adaptif yang harus disertai dengan protokol krisis," kata Puan, Selasa (6/2/2024).
Puan juga menyinggung soal hak rakyat dalam menjalankan kedaulatannya di Pemilu 2024. Ia mengingatkan, pemerintah dan aparat hukum harus beri ruang kebebasan bagi rakyat untuk memilih sesuai hati nurani.
"DPR berkomitmen menegakan praktek berdemokrasi yang menjaga persatuan bangsa, menjaga konstitusi, membangun cara berpolitik dan berdemokrasi yang semakin berkeadaban," kata Puan.
"DPR RI memastikan seluruh aparat negara harus mencoptakan kondisi politik sosial ekonomi dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan, memilih secara bebas jurdil, setara dan rahasia,” sambungnya.
Menurut Puan, dalam berpolitik nantinya akan muncul wajah asli dari para tokoh. Hal itulah yang harus diamati rakyat.
"Berpolitik dalam demokrasi dalat menampilkan banyak wajah. Politik yang ingin membebaskan, politik yang ingin mendominasi, politik yang ingin membenarkan segala cara, politik perdamaian, politik persatuan dan lain sebagainya," pungkas dia.
Advertisement
Puan Tutup Paripurna DPR dengan Pantun: Capek-Capek Tunggu Pemilu tapi Enggak Bebas, Rugi Dong, yang Bener Aja Tim NewsTim News Diperbarui 06 Feb 2024, 12:28 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani menutup rapat paripurna penutupan masa sidang III Tahun 2023-2024 dengan sejumlah pantun tentang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Salah satunya berisi pesan kepada anggota DPR untuk tidak melupakan janjinya jika nanti terpilih lagi dalam pemilu.
"Tolong saat saya menyampaikan pantun ini yang lain bisa menjawab dengan cakep atau cantik. Kawat baja diikat besi, santan kelapa dicampur kanji. Jika sudah mendapat kursi, janganlah lupa semua janji," ujar Puan mengawali pantunnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (6/2/2024).
"Ikan lohan dibungkus kasa, dimasak mama sedap terasa. Beda pilihan itu biasa, yang utama persatuan bangsa," kata Puan lagi.
Selanjutnya, putri Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri ini kembali menyampaikan pantun tentang pemilu dengan menggunakan kata yang belakangan viral di media sosial.
"Capek-capek tunggu Pemilu tapi enggak bebas, rugi dong, yang bener saja. Capek-capek ke TPS dan nyoblos tapi enggak ikut kata hatinya, rugi dong, yang benar saja," ujar Puan Maharani.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPP PDIP ini juga meminta kepada seluruh anggota parlemen untuk bisa menegakkan jalannya Pemilu 2024 sesuai dengan amanat konstitusi yakni untuk menentukan hidup rakyat menjadi lebih sejahtera.
"Marilah rakyat Indonesia gunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya untuk Indonesia yang sentosa yang kita cintai bersama," kata Puan Maharani.
Reporter: Alma Fikhasari
Sumber: Merdeka.com