Bukan Diubah Jadi Koperasi, Begini Seharusnya BUMN Berjalan

Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menilai usulan BUMN jadi koperasi bukan satu hal yang realistis.

oleh Arief Rahman H diperbarui 06 Feb 2024, 16:01 WIB
Gedung Kementerian BUMN (dok: Humas KBUMN)

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menilai usulan BUMN jadi koperasi bukan satu hal yang realistis. Diapun mengungkapkan ada langkah yang bisa menjadi solusi.

Diketahui, belakangan isu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dikonversi atau diubah menjadi koperasi tengah hangat jadi perbincangan. Ide ini muncul dalam sesi diskusi yang digelar oleh tim sukses pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Timnas AMIN.

Tauhid menilai, langkah yang bisa dilakukan adalah memperkuat koperasi dalam menjalankan bisnisnya. Harapannya hal itu bisa meningkatkan kontribusi koperasi terhadap perekonomian nasional.

"Menurut saya biarkan koperasi berkembang yang saat ini ada, diperbaiki kualitasnya, diperbaiki kapasitasnya agar dia membesar dan peranannya semakin kuat dalam perekonomian," ujar Tauhid kepada Liputan6.com, Selasa (6/2/2024).

Langkah serupa juga menurutnya bisa dilakukan oleh perusahaan pelat merah. Pada konteks ini, BUMN bisa meningkatkan kinerjanya, dan berdampak pada semakin besar juga target pasarnya.

Dengan upaya tersebut, maka sumbangan dividen ke negara akan meningkat dari BUMN. Di sisi lain, koperasi dengan model bisnisnya tidak membagi dividen ke negara. Namun, keduanya sama-sama berkontribusi pada perekonomian Indonesia.

"Sementara BUMN yang sekarang juga sama, bagaimana dia bisa memberikan sumbangan dalam (bentuk) dividen, targetnya diperbesar, jangkauannya diperbesar dan kedua juga berperan dalam perekonomian," tuturnya.

"Kalau koperasi kan tidak memberikan sumbangan dividen ke negara, dia berbeda sama sekali (dengan BUMN). Tapi berperan dalam perekonomian dua-dua nya sama," sambungnya.

 


Erick Thohir Buka Suara

Menteri BUMN RI Erick Thohir mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di gedung Parlemen, Jakarta, Senin (5/12/2022). Rapat kerja membahas evaluasi pelayanan dan pencapain kinerja Kementerian BUMN RI Tahun 2022 serta rencana aksi pembinaan BUMN Tahun 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Diberitakan sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membantah tudingan mengubah BUMN jadi koperasi. Dia menyayangkan pihaknya dituding menyebarkan hoax.

Erick bilang, pihaknya hanya memberikan tanggapan atas pertanyaan yang disodorkan wartawan mengenai ide BUMN jadi Koperasi. Ide ini mencuat dari salah satu pengamat koperasi dalam acara yang digagas tim pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Timnas AMIN.

"Kalau saya, kan hanya menjawab dan merespons wartawan. Yang nanya bahwa pendapat itu dari tim AMIN, itu ya wartawan. Saya hanya merespons dan menjawab," ujar Erick di Jakarta, Selasa (6/2/2024).

 


Minta Anies-Cak Imin Tegur Timses

Menteri BUMN Erick Thohir saat ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (15/6/2023). Erick Thohir menyebut negosiasi bisnis menjadi hal yang lumrah dilakukan, seperti yang dilakukan untuk gelaran World Superbike (WSBK) di sirkuit Mandalika. (Arief/Liputan6.com)

Untuk itu, Erick menyebut Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar seharusnya melakukan klarifikasi dan menegur timses yang membuat ide tersebut. Pasalnya, ide itu membuat resah seluruh karyawan BUMN dan juga mitra BUMN, baik swasta maupun UMKM.

Menurutnya, hal ini juga memiliki dampak negatif dalam upaya transformasi BUMN yang terus menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir.

"Kalau memang bukan dari tim AMIN, harusnya Pak Anies dan Cak Imin bukan tegur saya, tapi tegur jubir yang melakukan konferensi pers mengenai hal ini. Videonya ada kok," ucap Erick.

Infografis Gebrakan 30 Hari Menteri BUMN Erick Thohir. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya