Liputan6.com, Jakarta - Desainer Sutardi kembali membuat gebrakan. Ia meluncurkan STRD, merek eksklusif terbaru, dalam January Board Meeting (JBM) Indonesia Fashion Chamber (IFC) di Bandung akhir Januari 2024.
STRD merupakan kependekan dari nama Sutardi. Tidak dipungkiri, Sutardi sempat merasa kurang percaya diri dengan namanya yang terkesan sederhana.
Namun, perasaan itu berhasil ditepisnya ketika media dan dunia fesyen mulai memperhatikan karya-karyanya.
“Saya putuskan mulai pakai nama Sutardi sejak 2020,” ujarnya.
Baca Juga
Makin Moncer pada 2024, Ini 10 Tips Memasarkan Produk Fesyen ala Desainer Sutardi Farah Button
Farah Button Makin Eksis dengan Wastra, Tenun Ikat Akulturasi Betawi dan Jawa Melenggang di Ibu Kota
Tak Cuma Menggebrak Industri Fesyen, Ini Bukti Kepedulian Farah Button untuk UMKM Konveksi di Yogyakarta
Advertisement
Lewat produk-produk STRD, Sutardi ingin menyampaikan pesan penting untuk menghargai dan mencintai diri sendiri.
“Ini adalah panggilan untuk bahagia dan percaya diri. Jadi yang terbaik dari dirimu sendiri," ucap Sutardi.
Sebenarnya, Sutardi sudah cukup lama berkiprah di industri fashion. Lewat merek Farah Button, ia memproduksi koleksi-koleksi ready to wear sejak 2016 dan memasarkannya di belasan gerai yang ada di Yogyakarta, Bali, dan Tegal.
Koleksi terbatas karya Sutardi sudah pernah dirilis lewat Farah Button Pride pada 2020.
"Namun, seiring berjalannya waktu, pertanyaan tentang perbedaan antara Farah Button dan Farah Button Pride semakin meningkat. Itulah saat saya memutuskan untuk memberi kelahiran baru dengan merubah namanya menjadi STRD," tutur Sutardi.
STRD bukan sekadar fashion premium biasa. Sebab, STRD adalah cerminan jiwa dan selera pribadinya.
Ia meyakini desain STRD bisa bersaing dalam hal kualitas dengan desain yang mengusung konsep dinamis dan elegan tanpa terpengaruh tren musiman.
Sutardi juga tetap setia pada prinsip sustainable fashion dalam memilih bahan. Kenyamanan dan keberlanjutan adalah fokus utama.
“Pemilihan warna yang unik menjadi daya tarik tersendiri dari brand STRD," kata Sutardi.
Ia juga aktif dalam mengurangi limbah industri fashion dengan memanfaatkan sisa bahan sebagai aksesoris bernilai ekonomi tinggi.