Liputan6.com, Jakarta - MNC Sekuritas memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa mencapai 8.100 pada 2024. Hal tersebut didukung makro ekonomi Indonesia.
Research Analyst MNC Sekuritas, Vera menuturkan, perkiraan itu merujuk pada pergerakan IHSG saat ini yang masih cenderung positif tahun ini, didukung ekspektasi adanya kondisi ekonomi yang semakin membaik di masa pemerintahan yang baru.
Advertisement
"Pergerakan IHSG ini juga akan diikuti dengan potensi pertumbuhan EPS di level 3-8 persen untuk best skenarionya. Target fundamental dari tim research untuk bearish sign itu di 6.900. Moderat di 7.700, dan bullish case itu di 8.100," ungkap Vera dalam Webinar MNC Sekuritas, Selasa (6/2/2024).
Tahun ini, tim analis MNC Sekuritas memiliki estimasi transisi menuju stabilitas pasar setelah adanya perubahan di pasar keuangan global. Namun demikian, tetap ada kemungkinan terjadi gejolak dalam jangka pendek karena IHSG menunjukkan volatilitasnya.
Terutama jika IHSG mampu menembus level 7.300. Dari sisi sektornya, Vera menyebutkan sejumlah sektor yang moncer pada 2023 bisa saja berubah arah pada tahun ini. Dalam catatannya, sektor yang memiliki kinerja apik sepanjang 2023, salah satunya infrastruktur dengan kenaikan sectoral return mencapai 80,75 persen.
"Kalau kami cermati pergerakannya ini memang terjadi karena beberapa katalis. Seperti adanya pengadaan usaha karbon. Namun kami juga cermati itu paling didominasi karena beberapa saham konglomerasi seperti CUAN, BREN, AMMN," beber Vera.
Selain itu, sektor lain yang memiliki kinerja moncer pada 2023 adalah basic materials. Sama seperti sektor properti, Vera menilai kenaikan sektor ini didongkrak oleh saham-saham konglomerasi seperti BRPT dan TPIA.
Sektor Saham
"Untuk kedua sektor ini apakah 2024 masih bisa terulang high return-nya, itu sangat tergantung dari tren saham saham apakah masih akan melanjutkan relinya di 2024. Selain itu, juga akan terpengaruhi oleh sentimen seperti misalnya kondisi perekonomian dan hasil pemilu. Sementara secara fundamental, tim analis masih memberikan rekomendasi ratingnya netral untuk sektor bahan baku dan juga basic material," ujar Vera.
Sementara untuk sektor perbankan, Vera menilai masih ada potensi melanjutkan penguatan pada tahun ini. Hal itu salah satunya disebabkan kebijakan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed yang diperkirakan akan terjadi pemangkasan.
Vera mencatat, kinerja BRIS dan BMRI berada di atas ekspektasi. Sementara bank besar lainnya seperti BMRI, BBRI, BBNI, da BBCA kompak membukukan laba yang menembus rekor all time high.
"Kami melihat sektor sektor perbankan ini pertumbuhannya masih akan terulang di tahun dua ribu dua empat dengan didukung adanya pertumbuhan kredit dan juga potensi pemangkasan suku bunga dari the Fed," pungkas Vera.
Advertisement
Masuk Tahun Pemilu, Begini Target IHSG 2024 dari Sejumlah Perusahaan Sekuritas
Sebelumnya diberitakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membukukan pertumbuhan positif sepanjang 2023. Hal itu terjadi di tengah sentimen global mulai kebijakan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) hingga geopolitik Israel-Hamas.
IHSG melonjak 6,1 persen ke posisi 7.272,8 secara year to date (YtD). Kinerja positif tersebut membawa IHSG berada di peringkat dua di ASEAN. Sedangkan di Asia Pasifik, pertumbuhan IHSG berada di peringkat ke-7. Di dunia, pertumbuhan IHSG berada di posisi ke-24.
Lantas, bagaimana prediksi target IHSG pada 2024? Menarik untuk diketahui, berikut ini Liputan6.com ulas secara rinci terkait target IHSG 2024 dari sejumlah perusahaan sekuritas di Indonesia.
1.RHB Sekuritas
RHB Sekuritas memprediksikan bahwa IHSG dapat menyentuh angka 7.900 pada akhir 2024. Head of Research RHB Sekuritas Andrey Wijaya menyebut ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi laju IHSG sepanjang tahun ini.
Pertama adalah ekspektasi Pemilu yang kondusif pada 2024, berdasarkan pergerakan IHSG selama empat pemilihan umum sebelumnya, IHSG biasanya mengalami volatilitas setahun sebelum tahun pemilu. RHB Sekuritas berharap pemilu kali ini lancar dan tidak ada overhang di peralihan Pemerintahan ke Presiden berikutnya.
Kedua adalah ekspektasi penurunan BI Rate sebesar 50 basis poin pada semester II 2024 dapat membantu sektor perbankan terutama yang memiliki likuiditas terbatas, sehingga mereka dapat mengelola Cost of Fund dengan lebih baik, dan diharapkan penurunan BI rate dapat meningkatkan Net Interest Margin sektor perbankan.
Ketiga adalah ekspektasi pemulihan ekonomi China. RHB Sekuritas yakin pemulihan ekonomi China yang diantisipasi akan memberikan manfaat bagi sektor logam dasar seperti tembaga dan nikel, pemulihan ini juga akan meningkatkan permintaan untuk kemasan kertas.
BRI Danareksa-Kiwoom Sekuritas
2. BRI Danareksa Sekuritas
BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan target IHSG hingga akhir 2024 di level 7.830. Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas juga memiliki saham-saham pilihan yang bisa dijadikan referensi bagi para investor. BRI Danareksa Sekuritas menyukai saham-saham berorientasi domestik tertentu yang berpotensi mendapatkan keuntungan dari belanja pemilu dan downtrading (kemungkinan terjadi pada semester I 2024).
3. Kiwoom Sekuritas
Kiwoom Sekuritas melihat target IHSG pada 2024 dengan base line di level 7.652 didorong asumsi PDB tumbuh 5% secara tahunan. Sektor yang berpotensi menguat adalah keuangan, infrastruktur dan konsumer. Hal ini didorong pertumbuhan PDB dan optimisme daya beli masyarakat yang tetap terjaga.
Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengatakan, untuk 2024 akan banyak sentimen yang mempengaruhi pergerakan pasar. Selain itu, dengan garis besar pihaknya melihat potensi penguatan pada IHSG masih terbuka seiring dengan kuatnya fundamental ekonomi Indonesia serta potensi arus investasi kembali ke pasar saham.
Faktor yang mempengaruhi di antaranya adalah pelonggaran kebijakan moneter bank sentral yang diperkirakan pasar akan lebih cepat setidaknya pada kuartal I 2024. Berdasarkan data CME FedWatch terlihat peluang pemangkasan suku bunga terjadi mencapai 72,6% dari yang sebelumnya diperkirakan pada Juli 2024.
Advertisement
Sentimen Positif
Kiwoom Sekuritas melihat pasar akan mendapatkan sentimen positif dengan dorongan arus investasi bisa kembali ke pasar saham.
Kemudian, realokasi portfolio dikarenakan potensi penurunan yield US treasury dan yield obligasi pemerintah dapat terjadi seiring dengan pemangkasan suku bunga serta kuatnya fundamental ekonomi Indonesia, target pertumbuhan ekonomi diatas 5% serta kenaikan inflasi yang lebih terjaga akan menjadi pondasi daya beli masyarakat.
Selain itu, tren pasca pemilu presiden yang positif, terlihat berdasarkan data di masa lalu pada periode pemilu presiden 2009 naik +82%, 2015 naik +14% dan 2019 (terkecuali Covid-19) di mana IHSG alami kenaikan seiring dengan kebijakan keberlanjutan pembangunan.
4.Mirae Asset Sekuritas Indonesia
Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG menembus level 8.100 pada 2024. Head of Research Team Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menilai sektor teknologi digital akan menjadi salah satu sektor yang prospektif tahun depan, bersama dengan sektor perbankan, telekomunikasi, otomotif, logistik, dan sektor lain yang terkait dengan konsumsi.