Sebelum Isra Mi'raj, Beginilah Sholat yang Dilaksanakan Nabi

Perintah sholat baru menjadi kewajiban setelah peristiwa isra mi'raj, namun nabi telah melasanakan sholat sebelumnya, meskipun jumlah rakaatnya tidak seperti sholat lima waktu.

oleh Putry Damayanty diperbarui 07 Feb 2024, 07:30 WIB
Ilustrasi Isra Miraj. (via. islamicity.org)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagaimana yang lazim diketahui, kewajiban sholat baru ada setelah isra dan mi’raj. Hal ini juga disekapati oleh mayoritas ulama, meskipun terdapat perbedaan pendapat terkait kapan waktu terjadi peristiwa tersebut.

Meskipun kewajiban sholat lima waktu baru muncul setelah isra mi’raj, namun bukan berarti sebelum itu Nabi Muhammad tidak pernah mengerjakan sholat.

Sebenarnya sholat telah diwajibkan kepada Nabi Muhammad sejak awal beliau diangkat sebagai nabi dan menerima wahyu pertama.

Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam hadis riwayat Ahmad dan Ad-Daraquthni bahwa:

أن جبريل أتاه في أول ما أوحي إليه فعلمه الوضوء والصلاة

Artinya: “Jibril datang kepada Rasul ketika menyampaikan wahyu pertama dan mengajarkan Rasul wudhu’ dan sholat,” (HR Ahmad dan Ad-Daraquthni).

Lantas bagaimana kewajiban sholat nabi sebelum isra mi'raj? Berikut penjelasannnya mengutip dari laman NU Online.

 

Saksikan Video Pilihan ini:


Kewajiban Sholat bagi Nabi sebelum Isra Mi'raj

Menurut Ibnu Ishaq, kewajiban sholat dimulai sejak Rasulullah menerima wahyu pertama. Bahkan, Rasul dan Khadijah sudah sholat sebelum sholat lima waktu diwajibkan.

Tidak hanya itu, para sahabat juga diperintahkan oleh Rasulullah untuk mengerjakan sholat dan berbuat baik. Ini dipahami dari hadis yang dikutip oleh Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam Kitab Fathul Bari Syarah Shahih Al-Bukhari. Dalam kitab itu, Ibnu Rajab menulis:

وقال ابن عباس: حدثني أبو سفيان في حديث هرقل، فقال يأمرنا، يعني النبي صلى الله عليه وسلم، بالصلاة والصدق والعفاف

Artinya: “Ibnu Abbas berkata, dari Abu Sufyan tentang hadis Herakilius, bahwa Nabi SAW memerintahkan kami sholat, jujur, dan menjaga harga diri.”

Riwayat ini terdapat dalam Shahih Al-Bukhari. Menurut Ibnu Rajab, adanya riwayat ini menunjukkan Rasulullah sejak awal sudah memerintahkan umatnya untuk sholat, berkata jujur, dan menjaga harga diri. Bahkan ia sendiri juga melakukan hal yang sama sebelum adanya kewajiban sholat lima waktu. Ibnu Rajab menegaskan:

والأحاديث الدالة على أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يصلي بمكة قبل الإسراء كثيرة

Artinya: “Hadis yang menunjukkan Nabi mengerjakan sholat sebelum isra sangatlah banyak.”

 


Jumlah Rakaat Sholat sebelum Isra

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa perintah mengerjakan sholat sudah ada sebelum peristiwa isra. Namun pertanyaannya, bagaimana bentuk sholat yang dikerjakan Rasulullah, berapa rakaat, dan kapan saja waktunya.

Merujuk pada penjelasan Ibnu Rajab dalam Fathul Bari, ulama berbeda pendapat terkait bagaimana sholat Rasul sebelum isra. Tetapi yang paling penting, seluruh ulama ingin membuktikan bahwa kewajiban sholat sudah ada sebelum isra. Ibnu Rajab menjelaskan:

لكن قد قيل: إنه كان قد فرض عليه ركعتان في أول النهار وركعتان في أخره فقط...وقال قتادة: كان بدء الصلاة ركعتين بالغداة وركعتين بالعشي

Artinya: “Tetapi, ada yang mengatakan bahwa sholat yang diwajibkan pada Rasul pada awalnya adalah dua rakaat shubuh dan dua rakaat waktu malam… Qatadah mengatakan, ‘Sholat pertama kali adalah dua rakaat subuh dan dua rakaat isya.’”

Dengan demikian, perintah sholat pertama kali tidak langsung lima waktu, tetapi hanya dua kali sehari, yaitu dua rakaat di waktu shubuh dan dua rakaat di waktu isya.


Sholat Nabi sebelum Mi’raj

Kemudian masih timbul pertanyaan, kira-kira sholat apa yang dikerjakan Nabi sebelum mi’raj. Sebagaimana diketahui, sebelum mi’raj, Rasulullah berhenti di Baitul Maqdis untuk mengerjakan sholat. Hal ini seperti dikisahkan dalam banyak hadis isra mi’raj. Salah satu penggalan hadis tersebut adalah:

ثُمَّ دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ فَصَلَّيْتُ فِيهِ رَكْعَتَيْن

Artinya: “Kemudian Rasul masuk masjid dan shalat dua rakaat.”

Ali Mula Al-Qari dalam Mirqatul Mafatih pada saat menjelaskan hadits ini mengatakan:

أي: تحية المسجد، والظاهر أن هذه في الصلاة التي اقتدى به الأنبياء وصار فيها إمام الأصفياء

Artinya: “Maksudnya, sholat tahiyatul masjid. Secara lahir, inilah shalat yang diikuti oleh para Nabi, sehingga Nabi Muhammad menjadi imamnya para Nabi.”

Merujuk pendapat Mula Al-Qari, sholat yang dikerjakan Nabi di Baitul Maqdis adalah sholat tahiyatul masjid dan jumlahnya dua rakaat.

Dengan demikian, kewajiban sholat sudah ada sebelum isra mi’raj, meskipun jumlahnya tidak seperti sholat lima waktu. Begitu pula kewajiban wudhu. Cara wudhu dan sholat ini diajarkan langsung oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagaimana disebutkan dalam hadis di atas. Wallahu a’lam.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya