Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kedatangan empat emiten baru pada Rabu (7/2/2024). Dengan demikian, 13 emiten baru tercatat di BEI pada 2024.
Empat saham emiten pendatang baru itu antara lain PT Topindo Solusi Komunika Tbk sebagai perusahaan tercatat ke-10 di BEI. Selanjutnya PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD) sebagai perusahaan tercatat ke-11 dan PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX) sebagai perusahaan tercatat ke-12 di BEI. Selain itu, PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) sebagai perusahaan tercatat ke-13 di BEI.
Advertisement
Berikut rincian pencatatan saham empat emiten tersebut:
1.PT Topindo Solusi Komunika Tbk
Perseroan memakai kode saham TOSK untuk mencatatkan saham di papan pengembangan BEI. Perseroan mencatatkan saham 4,37 miliar saham dengan rincian saham pendiri sebesar 3,5 miliar saham dan penawaran umum kepada masyarakat atau IPO sebesar 875 juta saham dengan nilai nominal Rp 10 per saham. Perseroan mematok harga IPO Rp 125 per saham.
Selain itu, Perseroan mencatatkan waran sebesar 262,50 juta waran. Perseroan mematok harga waran sebesar Rp 145 per saham dengan rasio 10:3. Dengan demikian, setiap pemegang 10 saham akan mendapatkan tiga waran.
Perseroan mendapatkan dana Rp 109,37 miliar dari IPO. Sedangkan total hasil pelaksanaan waran sebesar Rp 40,95 miliar.
Sekitar 40 persen dana IPO akan digunakan untuk keperluan modal kerja dan pengembangan sistem IT (hardware dan software). Sekitar 10 persen akan dialokasikan untuk entitas anak, yaitu PT Topindo Niaga Nusantara (TNN), dalam bentuk penyetoran modal, yang digunakan oleh TNN untuk keperluan modal kerja berupa pembelian persediaan produk retail TNN.
Kemudian, sekitar 50 persen akan dialokasikan untuk entitas anak, yaitu PT Topindo Ikon Properti (TIP), dalam bentuk penyetoran modal, yang digunakan oleh TIP untuk keperluan akuisisi properti berupa tanah dan bangunan serta keperluan modal kerja TIP.
Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan yaitu untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari, antara lain namun tidak terbatas untuk pembelian persediaan, pembayaran gaji karyawan, pengembangan sistem IT Perseroan, dan biaya umum operasional Perseroan.
2.PT Terang Dunia Internusa Tbk
Perseroan memakai kode saham UNTD untuk mencatatkan saham di papan pengembangan BEI. Jumlah saham yang dicatatkan 6,66 miliar saham dengan rincian saham pendiri sebesr 5 miliar saham dan penawaran umum sebesar 1,66 miliar dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Perseroan mematok harga IPO Rp 240 per saham.
PT Terang Dunia Internusa Tbk mendapatkan dana segar Rp 400 miliar dari IPO.
Seluruh dana hasil dari IPO akan digunakan perseroan untuk modal kerja. Termasuk pembelian bahan baku sepeda motor listrik dan E-Moped, antara lain untuk pembelian frame, baterai, dinamo, wheel-set, multi information display (speedometer digital, GPS), brake system, dan suspension.
Saat pelaksanaan IPO, Perseroan telah menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Advertisement
3.PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX)
Perseroan mencatatkan saham di papan pengembangan BEI dengan kode saham MPIX. Jumlah saham yang dicatatkan sebesar 1,56 miliar saham dengan rincian saham pendiri sebesar 1,25 miliar saham dan penawaran umum saham sebesar 312,50 juta saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Harga perdana saham dipatok Rp 268 sehingga Perseroan dapatkan dana segar Rp 83,75 miliar dari IPO.
Selain itu, Perseroan mencatatkan waran seri I sebesar 156,25 juta waran dengan harga pelaksanaan Rp 850 per saham. Perseroan meraup dana Rp 132,81 miliar dari penerbitan waran.
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO akan dipergunakan oleh Perseroan sekitar 89 persen untuk pembiayaan modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional Perseroan secara umum.
Pembiayaan yang dimaksud termasuk namun tidak terbatas pada pembelian persediaan produk digital, gaji karyawan, biaya pemasaran, dan sewa server. Kemudian, sekitar 11 persen akan digunakan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) berupa renovasi dan sewa hub dalam rangka menunjang rencana jangka panjang Perseroan.
Sedangkan dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I selanjutnya akan dipergunakan sekitar 44 persen untuk pembiayaan modal kerja Perseroan dalam mendukung operasional Perseroan berupa pembelian persediaan. Sisanya digunakan untuk belanja modal guna ekspansi bisnis, termasuk pembelian tanah, pembangunan kantor pusat, pengadaan perangkat komputer dan furnitur, serta kendaraan operasional.
4.PT Ancara Logistisc Indonesia Tbk
Perseroan mencatatkan saham perdana di papan utama BEI dengan kode saham ALII. Jumlah saham yang dicatatkan sebesar 15,82 miliar dengan rincian saham pendiri sebesar 12,66 miliar saham dan penawaran umum saham sebesar 3,16 miliar saham. Sedangkan saham ESA sebesar 8 juta saham. Perseroan mematok harga perdana saham Rp 272 per saham dengan nilai nominal Rp 5 per saham.
Perseroan kantongi dana segar Rp 860,92 miliar dari IPO. Dana IPO akan dipakai untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan anak, yaitu MCT.
Dana tersebut akan digunakan oleh MCT untuk pembayaran sebagian atau pelunasan pokok utang MCT kepada OCP Asia Fund IV (SF 1) Pte. Limited dan OCP Asia Fund V (SF 1) Pte. Limited.
Lalu sekitar 20,64 persen dana IPO akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) guna menunjang kegiatan usaha utama perseroan, yaitu untuk pembelian tongkang sungai.
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja (operational expenditure/opex) dalam rangka menunjang kegiatan operasional perseroan antara lain termasuk namun tidak terbatas untuk pembelian bahan bakar, pembayaran jasa operator kapal, pembayaran jasa keamanan, pembayaran jasa operator alat berat dan lainnya.
Advertisement