Liputan6.com, Yogyakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) memiliki alasan menjadi satu-satunya kampus di Indonesia yang menerima penghargaan Paritrana Award dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia dan BPJS Ketenagakerjaan. Ketua Tim Penilai Paritrana Award Dinna Prapto Raharja menyatakan UGM layak menerima penghargaan ini karena mendukung pelaksanaan jaminan sosial ketenagakerjaan di lingkungan kampus.
“UGM itu menjadi satu-satunya universitas pada tahun lalu berhasil meng-cover lebih dari 3.500 tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan mahasiswa KKN untuk ikut jaminan sosial ketenagakerjaan,” katanya usai menyerahkan penghargaan Paritrana Award kepada Rektor UGM di Gedung Pusat UGM, Selasa 6 Februari 2024.
Alasan lain UGM menerima Paritrana Award karena mengcover banyak civitas akademika di bidang sosial Ketenagakerjaan tapi juga pengabdian kepada masyarakat. Bahkan UGM juga mendaftarkan perlindungan sosial ketenagakerjaan untuk para pedagang yang berjualan di dalam dan di sekitar area kampus.
Baca Juga
Advertisement
“UGM juga membuat perlindungan buat para pedagang. Yang di-cover bukan hanya dua program tetapi empat program, jaminan kecelakaan dan kematian juga jaminan program hari tua dan pensiun,” jelasnya.
Dinna berharap pemberian penghargaan Paritrana Award kepada UGM ini juga dapat ditiru perguruan tinggi lainnya di Indonesia dalam memberikan perlindungan ketenagakerjaan bagi seluruh civitas akademika di lingkungan kampus masing-masing.
Rektor UGM Ova Emilia, mengapresiasi pemberian penghargaan yang diberikan oleh Kemenko PMK dan BPJS Ketenagakerjaan ini kepada UGM untuk memberikan perlindungan sosial ketenagakerjaan di kalangan civitas akademika.
“Terima kasih atas penghargaan yang diberikan sehingga makin memotivasi kita untuk memberikan perlindungan terbaik untuk sosial ketenagakerjaan pada warga UGM,” katanya.
Rektor menyatakan bahwa UGM memiliki komitmen dalam memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan dan perlindungan kesehatan bagi warga kampus. Meski begitu perlindungan tersebut disertai dengan upaya promosi dan pelayanan pencegahan di bidang kesehatan melalui kegiatan edukasi dan peningkatan literasi.
“Kita tengah melakukan perluasan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh untuk kalangan dosen dan mahasiswa dan menekankan pentingnya upaya pencegahan penyakit,” jelasnya.
Tentang penghargaan Paritrana Award ini Wakil Rektor BIdang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni, Arie Sujito mengatakan bentuk perlindungan sosial ketenagakerjaan di kalangan mahasiswa saat KKN PPM. Hal itu sebagai upaya antisipasi atas risiko kerja yang dihadapi mahasiswa dalam menjalankan program di lapangan.
“Kita menerjunkan mahasiswa KKN hingga empat kali dalam setahun. Kita juga mengajak perguruan tinggi lain juga ikut memberikan perlindungan yang sama pada mahasiswa KKN. Sebagai bentuk kepedulian kita pada jaminan sosial ketenagakerjaan,” katanya.