Orang Terkaya Indonesia Prajogo Pangestu Resmi jadi Pengendali Petrosea

Emiten milik orang terkaya Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) melalui anak usahanya, Kreasi Jasa Persada (KJP) siapkan Rp 940 miliar untuk akuisisi PT Petrosea Tbk (PTRO).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 07 Feb 2024, 09:45 WIB
Prajogo pangestu resmi jadi pengendali PT Petrosea Tbk (PTRO).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Prajogo pangestu resmi jadi pengendali PT Petrosea Tbk (PTRO). Hal itu menyusul aksi pengambilalihan 342.925.700 lembar atau setara 34 persen saham PTRO yang dimiliki Caraka Reksa Optima (CRO) oleh PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) melalui anak usahanya, Kreasi Jasa Persada (KJP). Informasi saja, CRO merupakan perusahaan milik konglomerat Robert Nitiyudo Wachjo.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (7/2/2024), nilai total rencana transaksi adalah Rp 940 miliar. Sumber dana yang digunakan untuk melaksanakan pengambilalihan PTRO oleh KJP berasal dari pinjaman PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang diperoleh perseroan.

Dana tersebut selanjutnya akan disetorkan oleh Petrindo Jaya Kreasi kepada KJP sebagai bentuk peningkatan modal. Sebelumnya, KJP dan CRO telah menandatangani PPSB pada 7 November 2023.

Dalam perjanjian tersebut, termuat janji bahwa penjual dalam hal ini CRO, wajib membantu untuk memastikan pembeli dalam hal ini CUAN melalui KJP menjadi pengendali PTRO.

Rencana transaksi ini merupakan strategi jangka panjang KJP sebagai bagian dari grup perseroan yang bertujuan untuk menambah aset KJP dan perseroan, memperluas jaringan usaha, serta sebagai bagian dari rencana pengembangan usaha jangka panjang perseroan untuk menjadi perusahaan pertambangan dan jasa pertambangan yang terintegrasi.

Selain itu, rencana transaksi diharapkan akan meningkatkan kinerja operasional menjadi lebih efisien dan efektif dengan mengintegrasikan operasi serta memperkuat portofolio bisnis KJP dan perseroan di sektor pertambangan batu bara, emas, nikel, gas, dan infrastruktur yang telah beroperasi penuh.

 

 


Pemegang Saham Petrosea

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas di Jakarta, Rabu (14/11). Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin atau 0,39% ke 5.858,29. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan, melalui anak usahanya, berencana untuk mengintegrasikan usaha pertambangan dengan PTRO melalui bentuk-bentuk kerja sama. Di mana anak usaha perseroan menggunakan jasa pertambangan yang disediakan oleh PTRO untuk membangun dan atau mengoperasikan tambang yang izin usaha pertambangannya dimiliki oleh anak usaha perseroan.

Setelah transaksi, komposisi pemegang saham PTRO akan berubah dengan rincian, PT Caraka Reksa Optima dengan kepemilikan 34,90 persen. Lalu PT Kreasi Jasa Persada 34 persen, PT Sentosa Bersama Mitra 18,85 persen, dan masyarakat 12,25 persen. Sedangkan, penerima manfaat akhir dari kepemilikan PTRO sebagai berikut:

1. Prajogo Pangestu (Pengendali)

2. Haji Romo Nitiyudo Wachjo

3. Hapsoro 4. Djauhar Maulidi

5. Medi Avianto

6. Teuku Syariful Alamuddin

7. Aria Meilyanti

8. Rafael Nitiyudo

9. Troy Trijono

10. Ruddy Santoso

11. Romi Novan Indrawan 


Akuisisi Petrosea, Petrindo Jaya Kreasi Siapkan Kocek Rp 940 Miliar

Layar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mengambilalih atas 342.925.700 saham yang mewakili sekitar 34 persen kepemilikan saham di PT Petrosea Tbk (PTRO) yang tercatat atas nama Caraka Reksa Optima (CRO).

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai total rencana transaksi akuisisi adalah sebesar Rp 940 miliar. Pembayaran akan dilakukan oleh anak usaha CUAN, yakni PT Kreasi Jasa Persada (KJP) kepada CRO dengan cara pemindahan dana melalui transfer ke rekening bank CRO.

Sebelumnya, KJP dan CRO telah menandatangani perjanjian pembelian saham bersyarat (PPSB) sehubungan dengan pembeian 34 persen saham PTRO pada 7 November 2023. Beberapa syarat pendahuluan yang disepakati dalam baleid tersebut yakni KJP selaku pembeli telah menyelesaikan uji tuntas (due diligence) terhadap Petrosea sesuai dengan ketentuan PPSB.

Selain itu, pembeli telah memenuhi prosedur transaksi material sebagaimana dipersyaratkan Pasal 6 POJK 17/2020, termasuk memperoleh persetujuan RUPS dari sisi perseroan. Sedangkan persyaratan untuk penjual, yakni penjual telah memperoleh persetujuan yang diperlukan berdasarkan peraturan perundang-undangan, termasuk persetujuan dari pemegang saham penjual.

Batas akhir pemenuhan syarat yakni pada 31 Maret 2024. Rencana transaksi yang akan dilakukan oleh KJP ini merupakan strategi jangka panjang KJP sebagai bagian dari grup perseroan yang bertujuan untuk menambah aset KJP dan Petrindo Jaya Kreasi.

Di sisi lain, aksi ini akan memperluas jaringan usaha, serta sebagai bagian dari rencana pengembangan usaha jangka panjang grup perseroan untuk menjadi perusahaan pertambangan dan jasa pertambangan yang terintegrasi.

Selain itu, rencana transaksi diharapkan akan meningkatkan kinerja operasional menjadi lebih efisien dan efektif dengan mengintegrasikan operasi serta memperkuat portofolio bisnis KJP dan perseroan di sektor pertambangan batu bara, emas, nikel, gas, dan infrastruktur yang telah beroperasi penuh.

 


Petrindo Jaya Kreasi Kantongi Pinjaman Rp 3,5 Triliun

Ilustrasi pinjaman (Foto: Unsplash/Scott Graham)

Sebelumnya diberitakan, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) bersama entitas anak meraih pinjaman Rp 3,50 triliun. Pinjaman itu akan digunakan untuk membiayai pengembangan usaha Perseroan.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (15/12/2023), manajemen PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk menyatakan, Perseroan bersama entitas anak yakni PT Mareta Persada  dan kreditur menandatangani perjanjian pinjaman pada 14 Desember 2023. Kreditur itu antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

"Berdasarkan perjanjian kredit sindikasi, Perseroan mendapatkan fasilitas kredit berjangka dan revolving sindikasi dengan nilai fasilitas maksimal pinjaman Rp 3,50 triliun,” tulis Perseroan.

Pinjaman berdasarkan perjanjian kredit sindikasi itu akan jatuh tempo dalam waktu selambat-lambatnya 72 bulan setelah ditandatanganinya perjanjian kredit sindikasi.

"Seluruh pinjaman yang diperoleh Perseroan ini akan dipergunakan untuk membiayai kegiatan Perseroan secara umum dan membiayai akuisisi perusahaan-perusahaan tambang di antaranya PT Multi Tambangjaya Utama, PT Borneo Bangun Bestari dan PT Borneo Bangun Banua,” tulis manajemen PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk.

Perseroan menyatakan, pinjaman dari kreditur tersebut menyebabkan bertambahnya kewajiban keuangan Perseroan. Selain itu, pinjaman itu akan membantu Perseroan dalam membiayai pengembangan usaha dan kegiatan usaha secara berkelanjutan.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 15 Desember 2023, saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) melonjak 7,34 persen ke posisi Rp 12.800 per saham. Saham CUAN dibuka naik 75 poin ke posisi Rp 12.000 per saham. Saham CUAN berada di level tertinggi Rp 13.050 dan terendah Rp 11.725 per saham. Total frekuensi perdagangan 11.441 kali dengan volume perdagangan 165.863 saham. Nilai transaksi Rp 211,1 miliar.

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya