Jokowi Dikritik Guru Besar, Bahlil: Skenario, Saya Ngerti Betul Barang Ini

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menilai, ada skenario di balik kritikan sejumlah guru besar dan civitas academica kepada Presiden Jokowi.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 07 Feb 2024, 11:07 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Media Center Pro Pemerintah di Jalan Diponegoro No 15A, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2023). Bahlil mengungkapkan mengenai rencana pembukaan kembali TikTok Shop. (Tira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menilai, ada skenario di balik kritikan sejumlah guru besar dan civitas academica kepada Presiden Jokowi.

"Skenario ini, kita sudah paham sebagai mantan aktivis. Ini 'penciuman' saya sebagai mantan Ketua BEM ngerti betul barang ini. Kecuali kita (saya) dulu kutu buku, kita (kan) besar di jalan," kata Bahlil di Istana Kepresidenan Jakarta, dilansir dari Antara, Rabu (7/2/2024).

Pernyataan Bahlil itu menanggapi pertanyaan wartawan soal maraknya petisi dari sejumlah guru besar dan civitas academica yang mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi.

Dia tidak menjelaskan, skenario apa yang dimaksud. Namun Bahlil menekankan, setiap persepsi atau komentar harus sesuai fakta dan bukti, serta memiliki landasan hukum.

Pemerintah, kata dia, menghargai pendapat setiap orang, termasuk para guru besar yang mengkritik Presiden Jokowi.

"Tapi saya juga ingin menyampaikan bahwa kampus itu harus dijaga marwahnya. Coba lihat beberapa foto, katanya independen kok ada yang angkat jari nomor tertentu. Kok ada ketua partai di situ, yang benar saja," kata dia.

Menurut Bahlil, hingga kini Presiden Jokowi tetap santai dalam menyikapi kritikan dan petisi sejumlah guru besar.

"Saya mantan aktivis 98, yang turun demo ya kita-kita (saya dan teman-teman) ini, gerakan ini (civitas academica) saya kira gerakan yang ya gitu deh, kayak apa ya. Kita harus bilang rakyat dan mahasiswa bukan pihak yang bisa diatur-atur," ujarnya.


Ma'ruf Amin Harap Pemerintah Perhatikan Kritikan Para Guru Besar Jelang Pemilu 2024

Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada Idul Adha 1444 Hijriah akan melaksanakan kurban sapi di Masjid Istiqlal.

Mendekati hari pencoblosan, sejumlah akademisi universitas-universitas di tanah air menyerukan penyelamatan demokrasi.

Menanggapi pertanyaan awak media, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menilai, pernyataan dari berbagai universitas tersebut merupakan bagian dari dinamika politik yang harus diperhatikan oleh pemerintah.

"Dinamika politik apa pun, pemerintah harus perhatikan, artinya meng-assurance dan mengambil langkah-langkah berikutnya seperti apa," kata Ma’ruf dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (6/2/2024).

Ma'ruf berharap, pernyataan guru besar kampus itu menjadi bagian dari dinamika positif yang tidak akan membawa keresahan pada bangsa Indonesia.

"Mudah-mudahan saja hanya sampai di pernyataan sehingga bisa diatasi, sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang lebih jauh," ungkapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya