Liputan6.com, Jakarta - Tahun Baru Imlek acap membawa nuansa harapan dan perubahan bagi banyak orang, termasuk investor dan pengamat pasar mata uang kripto. Asal tahu saja, Imlek tahun ini jatuh pada Tahun Naga Kayu dalam astrologi China.
Bitcoin, sebagai aset kripto paling dominan, mendapatkan perhatian khusus mengingat volatilitasnya yang tinggi dan pengaruhnya yang besar terhadap pasar kripto secara keseluruhan. Setelah gejolak yang dialami pada awal tahun, Bitcoin telah berhasil mengatasi rintangan pada bulan Januari 2024, dengan kinerja 0,62 persen.
Advertisement
Secara historis, harga Bitcoin cenderung menunjukkan sedikit penurunan menjelang perayaan Tahun Baru Imlek. Seperti pada 2022, Bitcoin justru mengalami penurunan 18 persen. Namun, anomali terjadi pada 2023, di mana Bitcoin mengalami kenaikan sebesar 12 persen, menyentuh level USD 23.000.
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan, orang-orang cenderung memerlukan uang tunai saat perayaan Imlek. Sehingga ada kecenderungan melakukan penarikan tunai dari akun investasi mereka, termasuk kripto. Meski potensi turun masih kuat, tapi ada yang mungkin berbeda dari pergerakan Bitcoin dan pasar kripto umumnya pada tahun ini.
"Jika membicarakan tahun 2024, maka tahun yang lebih tepat dijadikan komparasi adalah tahun 2020 sebab tahun 2024 adalah satu tahun sebelum bull market 2021," kata Fyqieh dalam keterangan resmi, Rabu (7/2/2024).
Data menunjukan pada 2020, harga Bitcoin adalah USD 8.360 saat bertepatan dengan perayaan Imlek. Sebulan setelah perayaan Imlek, harga Bitcoin meningkat 11,5 persen ke harga USD 9.323. Harapannya, tahun ini akan ada pergerakan kenaikan setelah perayaan Imlek.
Tahun Naga Kayu diyakini membawa kemakmuran dan keberuntungan, sebagaimana dipercayai dalam perhitungan shio, dan hal ini berdampak besar pada dunia finansial. Berbeda dengan prediksi tahun sebelumnya untuk Tahun Kelinci yang mengantisipasi fluktuasi pasar, Bitcoin justru mengalami lonjakan hampir 155 persen dalam setahun terakhir, sementara Ethereum naik sekitar 47 persen.
Katalis Utama
Saat merayakan Tahun Naga, Fyqieh melihat pasar kripto tampaknya bersemangat. Meskipun prediksi sebelumnya menyarankan kehati-hatian karena fluktuasi yang diperkirakan terjadi menjelang halving, sehingga bisa membuat ekspektasi Bitcoin berkinerja yang luar biasa.
"Membeli Bitcoin pada akhir hari pertama Tahun Baru Imlek dan menjualnya 10 hari perdagangan kemudian akan menghasilkan rata-rata +9 persen, dengan delapan tahun terakhir (2015-2023) menunjukkan keuntungan positif," ungkap Fyqieh.
Menurut Fyqieh, salah satu katalis utama yang bisa membuat pasar kripto positif pasca perayaan Imlek di tahun ini adalah kebijakan pemerintah China itu sendiri. Potensi kenaikan pasar kripto pekan ini bisa didorong oleh stimulus ekonomi China. Sebelumnya, Bank sentral China mengumumkan pelonggaran kebijakan sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan.
Bank akan dipotong sebesar 50 basis poin mulai 5 Februari, yang akan menyediakan modal jangka panjang sebesar 1 triliun yuan. Dampak penurunan suku bunga China pada pasar kripto yang dapat berkontribusi pada peningkatan likuiditas dan sentimen investor.
"Kemungkinan aliran dana yang besar dapat masuk ke pasar kripto dan meningkatkan permintaan. Peningkatan likuiditas sering kali berarti investasi yang lebih besar pada aset berisiko, karena investor mencari imbal hasil yang lebih tinggi, yang dapat menyebabkan peningkatan nilai Bitcoin," ujar Fyqieh.
Saham-saham China pun mengalami reli terbesarnya dalam beberapa tahun terakhir pada hari Selasa, 6 Januari kemarin. Pemulihan saham China terjadi setelah Beijing meningkatkan upayanya untuk menopang pasar saham yang sedang lesu.
Advertisement
Harga Kripto pada 7 Februari 2024
Sebelumnya diberitakan, harga kripto jajaran teratas terpantau menguat pada perdagangan Rabu (7/2/2024). Harga bitcoin dan Ethereum kompak melesat.
Berdasarkan data Coinmarketcap.com, harga kripto kapitalisasi pasar terbesar bitcoin (BTC) melesat dalam 24 jam terakhir. Harga bitcoin naik 1,56 persen. Namun, selama sepekan terakhir, harga bitcoin melemah 0,22 persen. Kini, harga bitcoin berada di posisi USD 43.135,18 atau sekitar Rp 679,14 juta (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.744).
Demikian juga harga Ethereum (ETH) melejit dalam 24 jam terakhir. Harga Ethereum melambung 3,74 persen. Dalam sepekan terakhir, harga Ethereum naik 0,65 persen. Saat ini, harga Ethereum berada di posisi USD 2.377,39 atau sekitar Rp 37,42 juta.
Harga binance coin (BNB) bertambah 0,94 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, selama sepekan terakhir, harga BNB merosot 2,04 persen. Kini, harga BNB berada di posisi USD 303,10.
Harga solana (SOL) mendaki 1,94 persen dalam 24 jam terakhir. Akan tetapi, selama sepekan terakhir, harga solana anjlok 6,22 persen. Saat ini, harga solana berada di posisi USD 97,06.
Harga Cardano
Sementara itu, harga XRP naik tipis 0,16 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga XRP merosot 1 persen. Kini, harga XRP berada di posisi USD 0,5062.
Harga cardano (ADA) melejit 1,74 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, selama sepekan terakhir, harga ADA tersungkur 4,04 persen. Saat ini harga ADA berada di posisi USD 0,4997.
Di sisi lain, harga avalanche (AVAX) tergelincir 0,55 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga AVAX terperosok 3,82 persen. Kini, harga avalanche berada di posisi USD 34,24.
Harga dogecoin (DOGE) bertambah 0,92 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga dogecoin terpangkas 2,10 persen. Saat ini, harga dogecoin berada di posisi USD 0,07868.
Harga kripto hari ini seperti stablecoin tether USDT (USDT) naik 0,08 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, selama sepekan terakhir, harga USDT susut 0,03 persen. Saat ini, harga USDT berada di posisi USD 0,9998.
Harga USDC naik 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga USDC fluktuatif dan berada di zona hijau. Harga USDC kini di posisi USD 1,00.
Kapitalisasi pasar kripto global naik 1,94 persen menjadi USD 1,66 triliun dalam 24 jam.
Advertisement