Liputan6.com, Jakarta - PT Indosat Tbk (ISAT) mengumumkan kinerja untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 51,23 triliun.
Raihan itu meningkat sebesar Rp 4,48 miliar atau naik sebesar 9,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 46,75 triliun. Pendapatan perseroan pada 2023 dikontribusi oleh pendapatan selular sebesar RP 43,75 triliun, pendapatan MIDI Rp 6,47 triliun, dan pendapatan dari telekomunikasi tetap senilai Rp 6,47 triliun.
Advertisement
Bersamaan dengan kenaikan pendapatan, beban-beban pada 2023 tercatat sebesar Rp 40,8 triliun, naik sebesar Rp 4,64 triliun atau 12,8 persen dibandingkan beban-beban pada 2022.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (7/2/2024), kenaikan beban terutama disebabkan oleh kenaikan beban penyusutan dan amortisasi, beban pemasaran dan penurunan pendapatan operasional lain-lain, yang diimbangi oleh penurunan beban penyelenggaraan jasa, beban karyawan serta beban umum dan administrasi.
Dengan demikian, perseroan membukukan laba operasi sebesar Rp 10,42 triliun, turun 1,5 persen dari 2022 yang tercatat sebesar Rp 10,59 triliun. Setelah dikurangi beban lain-lain, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 4,5 triliun pada 2023.
Laba itu turun 4,6 persen dibandingkan laba tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 4,72 triliun. Kendati begitu, dari sisi EBITDA perseroan pada 2023 tercatat sebesar Rp 23,94 triliun atau meningkat sebesar 23,0 persen YoY, akibat kombinasi pertumbuhan pendapatan dan momentum optimalisasi biaya.
Belanja Modal
Sepanjang 2023, pengeluaran belanja modal Indosat tercatat sebesar Rp 12,78 triliun. Sekitar 84,7 persen dari pengeluaran modal ini dialokasikan untuk bisnis seluler untuk mendukung permintaan layanan data dan sisanya dialokasikan pada pengeluaran modal untuk MIDI dan TI.
Aset Perseroan
Dari sisi aset perseroan sampai dengan 31 Desember 2023 tercatat sebesar Rp 114,72 triliun atau naik 0,9 persen dibanding posisi akhir Desember 2022. Liabilitas pada 2023 turun 1,5 persen menjadi RP 81,01 triliun dari Rp 82,29 triliun pada tahun sebelumnya.
Sementara ekuitas naik 7,5 persen menjadi Rp 33,71 triliun pada 2023 dibanding Rp 31,37 triliun pada 2022. Pelanggan perusahaan mengalami penurunan sebesar 3,4 juta pelanggan menjadi 98,8 juta dibandingkan dengan 2022. Hal ini terutama disebabkan oleh fokus perusahaan pada akuisisi pelanggan yang berkelanjutan dengan meningkatkan harga kartu SIM baru pada awal 2023.
Sebagai hasilnya, ARPU untuk pelanggan seluler meningkat pada 2023 menjadi Rp35,6 ribu, naik 5,3 persen atau Rp 1,7 ribu lebih tinggi dibandingkan dengan 2022. Trafik data tumbuh sebesar 14,8 persen yoy pada 2023.
Selain itu, cakupan jaringan Perusahaan juga meningkat seiring peningkatan jumlah BTS 4G yang mencapai 179 ribu, sehingga mampu menangani peningkatan trafik yang tinggi dan memberikan pengalaman pelanggan terbaik bagi penggunanya.
Advertisement
Indosat Akuisisi Pelanggan MNC Play Rp 876,86 Miliar
Sebelumnya diberitakan, emiten telekomunikasi, PT Indosat Tbk (ISAT) telah mengambilalih sejumlah pelanggan dari segmen usaha MNC Play milik PT MNC Kabel Mediacom (MKM). Transaksi tersebut sebesar Rp 876,86 miliar.
Chief Legal & Regulatory Officer, Sekretaris Perusahaan Indosat Reski Damayanti mengatakan, Perseroan telah menandatangani Akta Berita Acara Serah Terima dengan MKM sehubungan dengan penyelesaian transaksi pengalihan pelanggan MNC Play kepada Indosat pada 15 November 2023.
"Sebagaimana diatur dalam Perjanjian Pembelian Aset antara Perseroan, MKM, PT Asianet Media Teknologi dan Lightstorm Indonesia I Pte. Ltd. yang telah ditandatangani pada 24 Oktober 2023," tulisnya dalam keterbukaan informasi, ditulis Sabtu (18/11/2023).
Berdasarkan transaksi ini, MKM telah mengalihkan sejumlah pelanggan MNC Play kepada Indosat. Nilai transaksi adalah sebesar Rp876.865.000.000 (tidak termasuk PPN dan tunduk pada mekanisme penyesuaian sebagaimana disetujui antara MKM dan Perseroan).
Sehubungan dengan transaksi ini, Perseroan dan MKM juga telah menandatangani sejumlah perjanjian-perjanjian terkait untuk mendukung pemberian layanan kepada pelanggan MNC Play yang telah dialihkan oleh MKM kepada Perseroan.
"Tidak ada dampak yang merugikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Perseroan pada saat tanggal pengungkapan ini," tandasnya.
Kinerja Kuartal III 2023
Sebelumnya diberitakan, PT Indosat Tbk (ISAT) mengumumkan hasil kinerja keuangan hingga September 2023. ISAT mencatatkan kenaikan dari sisi pendapatan, sebaliknya laba bersih mengalami penurunan.
Mengutip laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/10/2023), Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan pendapatan sebesar Rp 37,46 triliun hingga kuartal III 2023 atau naik 8,48 persen year on year (YoY) dibandingkan pendapatan perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 34,53 triliun.
Adapun jumlah beban ISAT hingga September 2023 mencapai Rp 30,39 triliun. Angka itu naik dari periode yang saham tahun sebelumnya Rp 26,63 triliun.
Sementara itu, Indosat meraup laba sebelum pajak penghasilan senilai Rp 3,60 triliun per kuartal III 2023, atau turun 24,60 persen YoY dibandingkan kuartal III 2022 senilai Rp 4,77 triliun.
Hingga akhir kuartal III 2023, ISAT mengantongi laba bersih sebesar Rp 2,78 triliun. Hasil ini menurun 24,41 persen YoY dibandingkan laba ISAT pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp 3,68 triliun.
Indosat memiliki total aset sebesar Rp 112,20 triliun per akhir kuartal III 2023 atau turun dibandingkan total aset perusahaan pada akhir 2022 yakni senilai Rp 113,65 triliun.
Total liabilitas ISAT berjumlah Rp 80,19 triliun hingga kuartal III 2023, turun dibandingkan total liabilitas emiten tersebut pada akhir 2022 sebesar Rp 82,28 triliun.
Adapun total ekuitas ISAT per akhir kuartal III 2023 tercatat sebesar Rp 32,01 trilliun, naik dibandingkan total ekuitas perusahaan pada akhir 2022 senilai Rp 31,36 triliun.
Advertisement