JK Ingatkan Aparat Netral: Jangan Coba Curi Suara Rakyat

Wakil Presiden Indonesia ke 10 dan 12 Jusuf Kalla, mengingatkan seluruh aparatur negara, terutama TNI dan Polri hingga kepala desa agar bersikap netral pada Pemilu 2024. Dia mewanti mereka untuk tidak melakukan aksi kecurangan seperti mencuri suara rakyat.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 07 Feb 2024, 15:15 WIB
Wakil Presiden Indonesia ke 10 dan 12 Jusuf Kalla usai menerima kunjungan silaturahmi dari sejumlah tokoh yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di kediamannya Jl. Brawijaya no 6 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Rabu 7 Februari 2024. (Liputan6.com/Radiyto Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Indonesia ke 10 dan 12 Jusuf Kalla, mengingatkan seluruh aparatur negara, terutama TNI dan Polri hingga kepala desa agar bersikap netral pada Pemilu 2024. Dia mewanti mereka untuk tidak melakukan aksi kecurangan seperti mencuri suara rakyat. 

Hal ini disampakan JK usai menerima kunjungan silaturahmi dari sejumlah tokoh yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di kediamannya Jl. Brawijaya no 6 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2024). 

"Kita dukung aparat negara, polisi, tentara kepala desa agar kembali ke hati nuraninya. Jangan coba-coba mencuri hati nurani rakyat! Karena suara ini dari hati nuraninya," kata pria karib disapa JK ini.

JK menjelaskan, suara dicuri bukanlah dari kubu antara kandidat, seperti Anies, Prabowo atau pun Ganjar. Melainkan suara rakyat. 

“Ini bukan suaranya Prabowo, Anies, atau Ganjar yang dicuri, bukan. Tapi suara rakyat,” imbuh JK. 

Maka dari itu, lanjut JK, bersama GNB dirinya turut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga Pemilu dari kecurangan. Sehingga hasil dari proses penyelenggaraan pemilu ini bisa diterima oleh semua pihak.

"Dengan Pemilu yang bersih, maka dapat memilih pemimpin yang bersih,” yakin JK.

JK percaya, saat prosesnya sudah salah, maka pemimpin yang dipilih juga salah. Jadi, kuncinya adalah proses elektoral yang tidak dicurangi.

“Jadi kita lakukan proses yang bersih untuk sekarang dan masa akan datang," JK menandasi.

 


JK Masih Pikir-Pikir Ikut Kampanye Akbar Anies-Muhaimin di JIS

Wakil Presiden (Wapres) ke-12 Jusuf Kalla (Merdeka.com/Nur Habibie)

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) ke-12 Jusuf Kalla belum memastikan apakah dirinya akan turun atau ikut dalam Kampanye Akbar pada 10 Februari 2024.

Diketahui, Calon Presiden-Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) akan melaksanakan Kampanye Akbar di Jakarta Internasional Stadium (JIS) Jakarta.

"Ya nanti kita lihat pada waktunya. Tidak ada undang mengundang kalau begitu. Namanya kampanye, terserah masing-masing," kata Jusuf Kalla kepada wartawan di kediamannya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2024).

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) ini pun berkelakar, jika dirinya hadir pada Kampanye Akbar tersebut. Nantinya tidak akan bisa pulang.

"Nanti kita lihat dulu. Saya lihat bisa sekian banyak orang nanti macet di jalan, saya tidak bisa pulang nanti. Saya pikir itu," kelakar JK.


Bukan Kegiatan Wajib

Sebelumnya, Calon Presiden (Capres) nomor urut 01, Anies Rasyid Baswedan mengatakan, Kampanye Akbar nanti bukan kegiatan yang wajib untuk dihadiri oleh masa pendukung. Diketahui, kampanye nanti akan dilaksanakan di Jakarta Internasional Stadium (JIS) pada 10 Februari 2024.

"Gini pergi ke JIS bukan wajib, yang bisa berangkat, berangkat ke JIS. Tapi yang lebih penting mengamankan suara di tiap-tiap TPS, yang lebih penting menambah suara di tiap-tiap TPS, betul?," kata Anies di Mataram, Selasa (6/2).

"Bagi yang berangkat pagi ini, saya menerima kabar banyak yang berangkat ada yang naik sepeda, ada yang jalan kaki, ada yang menyewa kendaraan semua berangkat menuju JIS untuk tanggal 10 Februari," sambungnya.

Infografis Ragam Tanggapan Kerentanan Isu Netralitas TNI-Polri di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya