Liputan6.com, Jakarta - Seorang bapak menembak mati kekasih anak perempuannya pada Selasa, 6 Februari 2024. Insiden itu terjadi di Provinsi Krabi, selatan Thailand, pada Selasa, 6 Februari 2024.
Kasus mencuat setelah polisi di Kantor Kepolisian Nua Klong mandapat laporan penembakan fatal di sebuah rumah di daerah Khok Yang sekitar pukul 5 pagi. Mereka lalu bergegas menuju tempat kejadian perkara dan menemukan jasad seorang pria Thailand yang sudah tak bernyawa.
Advertisement
Identitas korban diketahui bernama Ekkaphon 'Phon' Parnmart (38). Tubuhnya ditemukan di pintu belakang sebuah rumah. Tubuhnya menelungkup, tak mengenakan atasan dan hanya bercelana pendek.
Di tubuhnya terdapat tiga luka tembak, di dekat alis kiri dan dada. Sebuah pisau sepanjang 20 cm ditemukan di tanah dekat tubuh korban. Dua selongsong peluru berukuran 9mm dikumpulkan sebagai bukti.
Mengutip The Thaiger, Rabu (7/2/2024), pemilik rumah yang bernama Sukanya (36) mengatakan kepada polisi bahwa dia merasa terintimidasi oleh kehadiran Phon di luar rumahnya. Ia pun langsung mengontak saudarinya untuk meminta bantuan. Saat berbicara di telepon, Sukanya mendengar tiga tembakan dari belakang rumahnya, mendorongnya untuk menyelidiki.
Menyusul laporan awal Sukanya yang agak tidak jelas, polisi lalu meminta akses kamera CCTV di rumahnya. Setelah dicek, ternyata situasinya sangat berbeda. Phon terpantau tiba di kediaman Sukanya pada malam sebelum kejadian. Ternyata, Phon adalah pacar Sukanya dan mereka menghabiskan waktu bersama di rumahnya.
Analisis Polisi soal Pemicu Pembunuhan
Sekitar pukul 03.00 dini hari, ayah Sukanya yang berusia 57 tahun, Prasert Srikhao, tiba di properti tersebut. Rekaman CCTV mengungkapkan dia diam-diam memasuki tempat itu sebelum mengetuk pintu.
Phon membukakan pintu untuk Prasert, dan pertengkaran pun terjadi. Prasert mengacungkan senjata api. Meskipun Phon memohon belas kasihan, Prasert mengabaikannya. Prasert ditangkap karena pembunuhan yang disengaja karena bukti jelas dalam rekaman CCTV, namun dia menolak memberikan rincian tindakannya.
Wakil Komandan Kepolisian Provinsi Krabi, Phitsanu Anchanaphonkun, mengatakan kepada ThaiRath bahwa polisi yakin Prasert tidak menyukai Phon karena dia memiliki riwayat penggunaan narkoba. Prasert diyakini tidak menyetujui hubungan antara putrinya dan Phon dan memerintahkan mereka untuk berpisah, tetapi mereka menolak.
Kisah tentang cinta yang berakhir getir juga terjadi di Bhopal, India. Seorang pria nekat menembak dirinya hingga tewas tepat di depan rumah orang yang ia sayangi. Dikutip dari laman Hindustantimes.com, Rabu, 4 Juli 2018, pria yang diketahui bernama Atul Lokhande itu adalah seorang politisi muda di kota tersebut.
Advertisement
Langsung Menembak Kepala Sendiri
Ia tiba di rumah sang kekasih pada Selasa, 3 Juli 2024, sekitar pukul 21.30 waktu setempat. Setibanya di rumah kekasih, pria itu langsung menembak kepalanya dengan pistol yang sudah ia persiapkan.
Pada saat menjalankan aksi gilanya, Atul ditemani oleh sang paman yang juga merupakan seorang politisi. Namun, sang paman hanya menunggu di dalam mobil dan tak mengetahui niatan keponakannya itu.
Rupanya, alasan Atul nekat bunuh diri itu karena ia ingin membuktikan pada ayah kekasihnya bahwa ia serius untuk menjalani hubungan dengan pacarnya tersebut. Menurut laporan dari polisi di Bhopal, India hubungan kedua kekasih itu telah terjalin selama 13 tahun dan sang kekasih merupakan karyawan dari sebuah bank.
Ayah dari sang pacar dilaporkan tidak merestui hubungan tersebut dan meminta Atul agar tidak menghubungi anaknya lagi. Namun, ayah pacarnya mengajukan sebuah syarat jika Atul ingin menikahi anaknya.
Syarat Tak Masuk Akal Si Ayah
Syarat tersebut mengharuskan Atul bunuh diri. Jika ia selamat, si ayah akan mengizinkan keduanya untuk menikah. Namun, Atul menembak dirinya hingga tewas. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi tim dokter India mengatakan bahwa korban sudah meninggal dunia.
Sebelum melakukan aksinya, Atul meminta agar orang tak menuntut ayah dari pacarnya itu, karena bunuh diri adalah keputusan yang sudah ia ambil. Meski begitu, sang pacar dan keluarganya dibawa pergi ke tempat aman oleh polisi demi menghindari amukan dari keluarga Atul.
Aksi bunuh diri atas nama cinta juga pernah terjadi di Turki. Seorang pria bernama Erdogan Ceren memilih untuk mengakhiri hidupnya. Tindakan tersebut dilakukan sembari direkam dan disiarkan secara langsung melalui akun media sosialnya.
Erdogan beralasan, ia rela bunuh diri karena berpisah dengan sang kekasih hati. "Tidak ada yang percaya saat aku mengatakan aku akan bunuh diri, jadi saksikan ini," ucap Erdogan di depan kamera sebelum bunuh diri, demikian dikutip dari The Sun, beberapa waktu lalu.
Advertisement