Liputan6.com, Subang - Kampung Sukadaya, Desa Sukasari, Kecamatan Dawuan saat ini bisa dikatakan merupakan salah satu kampung budaya yang ada di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Adalah Dedi Mulyadi, sang penggagas perubahan perkampungan yang kini lebih dikenal dengan sebutan Lembur Pakuan itu.
Lembur Pakuan sendiri, merupakan kampung halaman mantan Bupati Purwakarta dua periode itu. Sejak pulang kampung, ia langsung melakukan penataan rupa perkampungannya hingga menjelma menjadi destinasi wisata yang memiliki daya tarik bagi masyarakat.
Animar (35), warga Kabupaten Karawang yang belum lama ini berkunjung ke Lembur Pakuan mengatakan, suasana di perkampungan tersebut sangatlah damai. Nuansa perkampungan yang sangat kental dengan ornamen kebudayaan ini mungkin sangat cocok untuk dijadikan lokasi wisata.
"Suasananya sangat damai. Ditambah lagi, penataannya sangat unik. Dari ujung gapura, sampai ke perkampungan warga, itu sangat indah dipandang mata. Yang lebih takjub lagi, di sini nyaris tidak ada sampah. Pokonya bersih dan bikin betah," ujarnya, Rabu (7/2/2023).
Baca Juga
Advertisement
Hal senada juga disampaikan Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah. Menurut dia, momen Pilpres 2024 telah mengubah Lembur Pakuan menjadi destinasi wisata politik riang gembira. Hal mana, ribuan warga dari berbagai wilayah di Jawa Barat datang bergiliran ke perkampungan itu setiap harinya.
"Mereka yang datang semuanya tampak senang dan gembira. Apalagi saat tuan rumah, Dedi Mulyadi menyambutnya dengan ramah. Bahkan, sebagian besar dari mereka berebut bersalaman dan berfoto selfi dengan Kang Dedi," ujar Toto merespon antusiasme warga Jawa Barat untuk datang ke Lembur Pakuan.
Dalam pengamatan Toto, warga yang sebagian besar terdiri dari ibu-ibu itu datang menggunakan aneka alat transportasi mulai dari kendaraan pribadi sampai kendaraan umum seperti bus. Tak ada wajah muram dan capek di sana.
Menggapai Asa Pemilu
Toto pun mengaku kagum dan terharu, saat melihat warga dari Majalengka yang membawa aneka hasil tani seperti singkong, ubi, pisang, jagung dan lain-lain untuk diberikan kepada Dedi Mulyadi belum lama ini. Oleh-oleh itu dibawanya sebagai bentuk ungkapan senang dan terimakasih bisa diterima di Lembur Pakuan.
Meskipun, menurut Toto, dari semua yang hadir ke perkampungan hanya dua tujuannya. Pertama, ingin bertemu Dedi Mulyadi agar maju sebagai calon gubernur Jawa Barat. Kedua, mereka ingin menyampaikan pesan dan aspirasi dukungan kepada capres 02 Prabowo Subianto agar terpilpih pada Pilpres 2024.
Sebagai tuan rumah, Dedi yang juga caleg DPR RI dari Gerindra ini tentu menyambut mereka dengan gembira. Selain menyediakan makan dan minum, Dedi juga mengajak mereka masuk ke ruangan bertenda dengan kapasitas 5000 orang yang baru dibangun.
Awalnya, Dedi hanya menyiapkan ruangan terbuka berkapasitas 300 orang. Namun, sejalan dengan makin besarnya jumlah yang hadir, baik dari Pangandaraan, Tasik, Garut, Bogor, Cianjur, Majalengka dan lain-lain, akhirnya Dedi membuat tenda besar yang aman saat hujan.
Yang pasti, lanjut Toto, sebagai politisi, Dedi juga tak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk berdiskusi, bercerita dan berbagi ilmu serta pengalaman kepada mereka. Termasuk, Dedi juga memohon semua yang hadir untuk mendukungnya, khususnya untuk kemenangan pasangan Prabowo–Gibran.
Pihaknya juga takjub, karena Kang Dedi menyampaikan semua itu dengan kemasan menghibur, baik lewat musik maupun candaan khasnya yang membuat seluruh hadirin tertawa. Apalagi, saat Dedi tak sendirian. Dia ditemani komedian Ohang yang juga asli Jawa Barat.
"Saya lihat semua hadirin hanyut dalam kegembiraan yang penuh dengan gelak tawa dan tepuk tangan. Saya baru tahu kalau duet Dedi dan Ohang dalam satu forum itu ternyata mampu mengocok perut hadirin," ungkapnya.
Dalam pandangan Toto, cara berkampanye yang dilakukan Dedi Mulyadi baik untuk dirinya maju sebagai cagub Jabar, maupun untuk Prabowo sebagai capres, bisa menjadi model yang menginspirasi para politisi lain.
Dalam konteks ini, menurut Toto, mungkin Dedi Mulyadi lah politisi Jabar yang mampu menerjemahkan politik riang gembira yang sering disuarakan Prabowo. Yakni, kampanye tanpa hujatan, cacian dan fitnah.
Dari situlah, Prabowo populer dengan joget gemoy nya sebagai respon terhadap siapapun yang menghina, mengejek dan menfitnahnya.
"Kang Dedi sudah cukup berhasil menerjemahkan politik riang gembira dengan caranya sendiri. Karena itu wajar, jika dia juga berperan cukup besar dalam mendongkrak suara Prabowo di Jabar. Khususnya, di Dapil 7 yang meliputi Purwakarta, Karawang dan Bekasi," pungkasnya.
Advertisement