Polri Siap Amankan Kampanye Akbar Prabowo-Gibran di GBK dan AMIN di JIS

Polri siap mengamankan jalannya kampanye akbar yang berlangsung sejak 8-10 Februari di sejumlah daerah. Di Jakarta sendiri, kampanye akbar akan berlangsung di dua lokasi yakni Stadion GBK dan JIS pada hari yang sama, 10 Februari 2024 mendatang.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 07 Feb 2024, 21:32 WIB
Kabaharkam Polri Komjen Muhammad Fadil Imran melakukan supervisi kesiapan jajaran Polda Jawa Tengah (Jateng). (Foto: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Mohammad Fadil Imran membeberkan rencana pengamanan kampanye akbar Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang berlangsung di sejumlah daerah.

Di Jakarta sendiri, rencananya ada dua lokasi kampanye akbar yakni di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan dan Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok pada hari yang sama, Sabtu, 10 Februari 2024 mendatang.

"Dengan pengamanan untuk tanggal 8, 9, 10 itukan ada zona. Zona A, zona B, zona C. Di Jakarta sendiri tanggal 10 itu kan ada 2 titik. Ada di JIS untuk pasangan 01, kemudian di GBK untuk pasangan 02," kata Fadil di Satlat Korps Brimob Polri, Cikeas, Bogor, Rabu (7/2/2024).

"Tanggal 9 itu kalau enggak salah di Jawa Timur, ada 02 dan 01. Kemudian tanggal 8 kalau enggak salah di Jawa Barat," sambung Fadil.

Fadil menjelaskan, pihaknya saban hari selalu melakukan evaluasi untuk pengamanan rute, jalur dan di lokasi acara.

Kepolisian dalam hal ini berkoordinasi dengan tim pemenangan masing-masing calon presiden dan wakil presiden (Capres-Cawapres) supaya pelaksanaan kampanye akbar bisa berjalan dengan aman dan lancar.

"Kita sudah lakukan semaksimal mungkin dengan baik, agar tidak ada overlap massa dari kedua pasangan. Karena kita tahu menuju ke Jakarta Utara dan menuju ke GBK pasti itu dilakukan pengaturan dan gladi koordinasi bersama tim masing-masing pasangan calon," ujar dia.

Fadil mengimbau kepada tim sukses dari masing-masing pasangan calon untuk terus membangun koordinasi dan komunikasi yang baik demi kelancaran lalu lintas, termasuk sejak para pendukung berangkat ke lolakasi kampanye hingga kembali ke rumah masing-masing.

"Polisi akan selalu humanis, mengedepankan tindakan-tindakan pengaturan agar terjadi ketertiban," ujar dia.


Anies Minta Pendukungnya Tak Dipersulit Datang Kampanye Akbar

Calon presiden dengan nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan) bersama Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar melambaikan tangan saat tiba untuk menghadiri "Deklarasi Kampanye Pemilu Damai" di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Senin, 27 November 2023. (AP Photo/Tatan Syuflana)

Sebelumnya, Calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) akan menggelar kampanye akbar terakhir di Jakarta Internasional Stadium (JIS) pada 10 Februari 2024.

Jelang kampanye akbar itu, Anies berharap pendukungnya tidak dipersulit.

"Saya berharap pada semuanya diberikan kemudahan jangan dipersulit karena mereka datang untuk menjalankan hak konstitusionalnya," kata Anies kepada wartawan di sela kampanye akbar di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa, 6 Februari 2024.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut kampanye akbar itu berhak dihadiri setiap warga negara yang mendukung AMIN. Dia juga titip pesan agar para penggemar hadir dengan tertib.

"Ini adalah hak warga negara berikan kemudahan dan saya titip pada yang berangkat jaga nama baik. Kemudian jaga kesehatan," ujar Anies.

"Perjuangan kita yang terpenting adalah mengajak lebih banyak mencoblos di tanggal 14 (Februari 2024) dan mengamankan suara sesudah jam pemungutan suara, itu perjuangan yang paling utama," jelanya.

Meski begitu, Anies belum dapat merinci bakal berapa banyak pendukung yang hadir dalam kampanye akbar AMIN di JIS. Namun, pihaknya dipastikan telah menyiapkan langkah antisipasi.

"Kami belum tahu berapa yang akan datang, yang penting kita antisipasi dalam jumlah yang banyak," ujar dia.


Jokowi Pastikan Tidak Ikut Kampanye Akbar

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerangkan soal UU Pemilu yang mengatur soal kampanye. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan dirinya tak akan ikut berkampanye pada Pemilu maupun Pilpres 2024.

Hal ini disampaikan Jokowi menjawab kabar yang menyebutkan dirinya akan ikut kampanye akbar terakhir pada 10 Februari 2024.

Dia menuturkan presiden memang diperbolehkan berkampanye dan memihak sesuai Undang-Undang Nomor Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu. Namun, Jokowi tak menggunakan kesempatan untuk kampanye.

"Yang bilang (akan ikut kampanye) siapa? Ini saya ingin menegaskan kembali pernyataan saya sebelumnya bahwa presiden memang diperbolehkan undang-undang untuk kampanye dan juga sudah pernah saya tunjukkan bunyi aturannya," kata Jokowi di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Rabu (6/2/2024).

"Tapi jika pertanyaannya apakah saya akan kampanye, saya jawab tidak. Saya tidak akan berkampanye," sambung Jokowi.

Di samping itu, dia kembali mengingatkan seluruh aparatur sipil negara (ASN), TNI, Polri, hingga Badan Intelijen Negara (BIN) dalam menjaga netralitas dalam Pemilu 2024.

Jokowi juga meminta jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) baik di tingkat pusat maupun di daerah untuk bertidak profesional dan menjaga integritas Pemilu.

"Kita semua harus menjaga pemilu yang damai, jujur, dan adil, menghargai hasil pemilu, serta bersatu padu kembali untuk membangun Indonesia," jelas Jokowi.

Infografis Ragam Tanggapan Presiden Jokowi Boleh Berkampanye. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya