Liputan6.com, Jakarta - Tiap tahun umat Islam memperingati Isra Miraj, termasuk pada 2024 ini. Isra Miraj adalah perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha, yang digambarkan berada di langit ketujuh.
Dalam perjalanan spiritual itu, Nabi Muhammad SAW ditemani oleh Malaikat Jibril. Kemudian, ada sosok tunggangan yang lantas melegenda di kalangan umat Islam, buraq.
Baca Juga
Advertisement
Buraq digambarkan sebagai tunggangan atau kendaraan yang memiliki kecepatan luar biasa. Dalam konteks sains, kemungkinan kecepatan buraq setara dengan kecepatan cahaya atau bahkan lebih.
Hal itu kerap menjadi bahasan karena perjalanan Nabi Muhammad saat Isra Mi'raj bukan hanya perjalanan ruh, melainkan dengan jasad atau secara fisik. Karenanya, hal-hal di sekitarnya pun dibandingkan dengan apa yang kini telah terungkap melalui sains.
Sosok buraq kemudian digambarkan sebagai kuda bersayap. Banyak lukisan-lukisan yang menggambarkan buraq sebagai kuda putih nan gagah, dengan satu tanduk di keningnya.
Lantas, seperti apakah sosok otentik buraq yang disaksikan Nabi Muhammad SAW?
Simak Video Pilihan Ini:
Wujud Buraq Menurut Rasulullah
Mengutip laman NU, bentuk buraq Rasulullah saw menyinggungnya dalam sebuah hadits yang berbunyi:
عن أنس ابن مالك رضي الله عنه ان رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: أتيت بالبراق – وهو دابة أبيض طويل فوق الحمار ودون البغل يضع حافره عند منتهى طرفه ...الحديث
Dari Anas bin Malik bahwasannya Rasulullah saw berkata: Aku diberi buraq dia hewan tunggangan yang berwarna putih lebih besar dari keledai tapi lebih kecil dari bighal yang satu tanduknya terdapat dipucuk kepalanya …
Demikianlah, setelah Allah swt mensucikan Rasulullah saw secara lahir dan bathin yang dilakukan dengan membasuh jasmaninya menggunakan air zamzam. Allahpun mengisi jiwa Rasulullah saw dengan ilmu, hikmah, iman dan keyakinan. Karena merupakan syarat mutlaq menghadap kehadirat-Nya.
Di malam yang ditentukan itu, segalanya sudah diataur dengan rapi. Telah disiapkan untuk perjalanan Rasulullah SAW sebuah buraq yang siap mengantar dengan cepat ke beberapa titik pemberhentian sesuai dengan jadwal.
Buraq adalah kendaraan yang didatangkan dari surga sebagai alat transportasi super cepat yang membawa Rasulullah SAW dari Makkah ke Baitul Maqdis seperti kilat.
Advertisement
Buraq Sempat Dihardik Malaikat Jibril
Dalam sebuah hadis diterangkan: Namun, pada mulanya buraq menunjukkan keliarannya, ia terkesan enggan ditunggangi Rasulullah saw.
Tetapi Jibril dengan sigap mengendalikannya seraya berkata “Wahai buraq! tidak malukah engkau? Demi Allah, orang yang akan menunggangi engkau adalah orang yang paling mulia”.
Barulah buraq memahami posisinya sebagai kendaraan pilihan yang bertugas mengantar pilihan-Nya yaitu Muhammad al-Mustahafa. Maka berubahlah sikapnya menjadi jinak penuh ta’dhim kepada Rasulullah saw.
Kemudain mereka (Rasulullah saw, Jibril dan Buraq) bertiga berangkat bersama menuju Baitul Maqdis. Sebagaimana diterangkan dalam hadits
عن عبد الله ابن مسعود رضي الله عنه ان رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: أتيت بالبراق فركبت خلف جبريل عليه السلام فسار بنا, اذا ارتفع ارتفعت رجلاه, واذا هبط ارتفعت يداه ... الحديث
Dari Abdullah bin Mas’ud bahwasannya Rasulullah saw berkata: Aku telah disediakan buraq, akupun duduk di belakang jibril dan berangkatlah bersama. Ketika hendak naik kedua kakinya diangkat ke atas, dan ketika turun kedua tangannya yang diangkat.
Di tengah perjalanan, diperlihatkan kepada Rasulullah SAW berbagai fenomena yang sarat makna. Walupun itu hanya sekelebat saja, karena cepatnya laju buraq, tetapi mengandung pelajaran yang mendalam.
Sempat Rasulullah SAW dalam perjalanan itu melihat orang tua renta sebagai isyarat umur dunia ini yang sebanding dengan sisa umur orang tua itu.
Rasulullah juga diperlihatkan seseorang yang memecahkan kepalanya sendiri, sebagai tanda mereka yang berat melaksanakan shalat, juga para pezinah, pembangkang zakat, penghianat dan tukang fitnah.
Semua ditunjukkan kepada rasulullah saw sebagai isyarat model kehidupan yang harus siap-siap dihadapi dalam dunia kenyataan selama bertugas sebagai utusan Allah SWT. (Sumber: NU Online)