Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia bergerak stabil pada perdagangan Rabu karena investor menunggu petunjuk dari Pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) mengenai rencana kenaikan suku bunga.
Sementara, harga paladium yang merupakan logam katalis otomotif turun ke level terendah dalam lima tahun di tengah meningkatnya kekhawatiran atas permintaan.
Advertisement
Mengutip CNBC, Kamis (8/2/2024), harga emas di pasar spot hanya sedikit berubah di angka USD 2.034,21 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka tidak banyak berubah dan parkir di angka USD 2.051,7 per ounce.
Analis Blue Line Futures Chicago Phillip Streible menjelaskan, harga emas dunia tertahan karena pelaku pasar tidak memiliki kejelasan kapan The Fed akan menurunkan suku bunga.
Investor tengah menunggu pernyataan dari pejabat the Fed yang akan menyampaikan pidatonya minggu ini. Fokusnya kemungkinan akan beralih ke laporan inflasi minggu depan untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai waktu penurunan suku bunga.
Dua pejabat Fed mengatakan pada hari Selasa kemarin jika perekonomian AS berjalan sesuai harapan, hal ini dapat membuka pintu bagi penurunan suku bunga. Namun perjuangan melawan inflasi belum selesai.
Data ekonomi AS yang kuat dan pernyataan hawkish dari Ketua Fed Jerome Powell telah memupus harapan penurunan suku bunga pada Maret dan memicu para pedagang untuk mengurangi spekulasi penurunan suku bunga AS pada bulan Mei.
Harga Paladium
Sementara itu, harga paladium turun 5,43% menjadi USD 898,87 yang merupakan level terendah sejak 2018.
“Kombinasi dari beberapa kekhawatiran mengenai permintaan Eropa dan Tiongkok di sektor otomotif mungkin merupakan pendorong utama di balik kemunduran yang kita lihat pada harga Paladium,” kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger.
Paladium sebagian besar digunakan dalam konverter katalitik untuk kendaraan, dan memainkan peran penting dalam mengurangi emisi berbahaya.
Permintaan logam mulia ini juga dipengaruhi oleh penurunan produksi industri Jerman yang lebih dari perkiraan pada bulan Desember, kantor statistik federal mengatakan pada hari Rabu, menandai penurunan bulanan ketujuh berturut-turut dan menyoroti lemahnya tulang punggung ekonomi terbesar di Eropa.
Advertisement
Harga Emas Kemarin
Harga logam mulia menguat setelah Dolar Amerika Serikat (AS) melemah dan dan imbal hasil Treasury. Di sisi lain, para pedagang masih menunggu komentar dari beberapa pejabat Federal Reserve untuk mengukur kemungkinan laju penurunan suku bunga tahun ini.
Harga emas hari ini naik 0,6% menjadi USD 2,035.89 per ounce, setelah mencapai level terendah sejak 25 Januari di sesi sebelumnya. Sedangkan harga emas berjangka AS menguat 0,4% lebih tinggi menjadi USD 2051,4.
Hal yang menopang harga emas batangan tanpa imbal hasil, saat dolar melemah turun 0,3% dan benchmark imbal hasil Treasury AS 10-tahun juga menurun.
Para pejabat The Fed diperkirakan akan menegaskan kembali bahwa mungkin terlalu dini untuk melakukan penurunan suku bunga di bulan Maret.
"Mereka hanya memerlukan lebih banyak hal yang sama terkait inflasi untuk memulai siklus pemotongannya," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.
“Kami memperkirakan harga emas akan menguat dengan rilis data CPI minggu depan yang berpotensi menjadi katalisnya. Kami memperkirakan inflasi yang lemah dan emas akan merespons dengan cukup positif,” tambahnya.
Setidaknya delapan pejabat Fed akan bertemu pada pekan ini.
Setelah laporan ketenagakerjaan yang kuat pada minggu lalu, para pedagang telah mengurangi risiko dan membuka pertaruhan baru mengenai penurunan suku bunga AS pada bulan Maret.