Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Relawan ProGib Nusantara (PGN), Hafif Assaf menanggapi pernyataan Calon Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo yang menyatakan Agum Gumelar, Wiranto, dan Luhut Binsar Pandjaitan mencla-mencle dikarenakan mendukung Prabowo Subianto.
Dia menyampaikan ini sebagai argumen yang tidak berdasar dan contoh bentuk kepanikan dikarenakan banyaknya dukungan dari tokoh-tokoh bangsa kepada pasangan calon nomor urut 2 Prabowo-Gibran.
Advertisement
“Kami cukup kaget mendengar pernyataan Mas Ganjar yang menyatakan tokoh-tokoh bangsa yang mendukung Prabowo-Gibran, terutama untuk Bapak-bapak kami yang namanya disebutkan oleh Mas Ganjar dalam pidatonya hari ini, kami melihat ini merupakan sebagai bentuk kepanikan” ujar Hafif dikutip Kamis (8/2/2024).
“Sebagai salah satu tokoh bangsa seharusnya Mas Ganjar tidak mediskreditkan orang lain terutama sesama para tokoh bangsa. Mas Ganjar seharusnya memberikan contoh kepada kami generasi muda untuk mengedepankan etika dan rasa hormat kepada senior-senior beliau, bukan dengan malah menjelekkan,” tutur Hafif selaku Ketua Umum Relawan ProGib Nusantara (PGN).
Dia menyoroti bahwa pada Pemilu 2009 Ganjar juga ikut aktif terlibat dalam pemenangan Megawati-Prabowo. Sebagai seorang politisi senior, menurut Hafif, harusnya Ganjar bisa lebih bijak dalam melihat hal ini.
“Seharusnya Mas Ganjar sebagai politisi senior yang telah malang melintang dalam politik harusnya menanggapi hal seperti ini dengan santai saja bukan dengan menyebar kebencian kepada para tokoh tersebut dan membuat kegaduhan di akar rumput. Padahal jelas kami dari Organ-organ Relawan Pendukung Prabowo-Gibran selalu mengedepankan politik yang riang gembira dan fokus untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk berpolitik santun. Bagi kami, ini merupakan contoh yang kurang elok dengan memberikan penilaian negative kepada tiga tokoh tersebut karena mendukung paslon lain,” sambung Hafif.
Bagi Hafif, sudah saatnya para politisi senior untuk memberikan contoh kepada generasi muda, kaum milenial dan generasi Z, agar berpolitik secara santun.
“Saya yakin sekali ketiga tokoh yang disebutkan Mas Ganjar tersebut, dalam mendukung dan memilih Pak Prabowo dan Mas Gibran, karena tokoh-tokoh tersebut percaya, bahwa yang mampu dalam melanjutkan pembangunan yang sudah dimulai oleh Pak Jokowi adalah pasangan Prabowo-Gibran. Ditambah bahwa Pak Prabowo, merupakah tokoh bangsa yang sudah sangat layak dan mumpuni untuk memimpin bangsa ini” ucap Hafif.
Selanjutnya, Hafif juga mengimbau agar semua pihak mengedapankan suasana yang sejuk dan damai dalam menyonsong tanggal 14 Februari 2024 nanti, agar kontestasi pemilu bisa berjalan dengan lancar dan aman.
Ganjar Sebut Ada 3 Jenderal Mencla-Mencle
Calon presiden (capres) nomor urut 03 Ganjar Pranowo, menyinggung adanya tiga purnawirawan jenderal yang mencla-mencle. Dia memastikan tidak akan menjadikan mereka panutannya.
Menurut Ganjar Pranowo, para jenderal ini tidak satu kata antara pikiran, perkataan dan perbuatan.
"Catatan pertama yang ingin saya sampaikan, sekali lagi konsistensi. Ketika kemudian republik ini berjalan, sejarah demi sejarah kita lalui. Maafkan saya pada orangtua saya kalau saya memberikan catatan," kata Ganjar di acara Dukunga Purnawirawan TNI/Polri seluruh Jawa Tengah, Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (7/2/2024).
Usai sambutan, Ganjar membeberkan siapa tiga jenderal tersebut. Yakni Wiranto, Agum Gumelar dan Luhut Binsar Pandjaitan.
"Ada Pak Wiranto, ada Pak Agum terakhir Pak Luhut kalau tidak salah menyampaikan dukungannya, dan beliau-beliau ada rekamannya menyampaikan itu, meskipun hak politiknya saya hormati, tapi apakah ketiga beliau itu akan mengoreksi omongan yang pernah dilakukan dulu,” tegasnya.
Ganjar menyebut, pada Pemilu sebelumnya jenderal itu yang mengajak untuk tidak memilih capres yang pernah dipecat di militer.
"2 pemilu lalu, jenderal bintang 4 mengatakan 'Dia, saya yang mecat'. Begitu katanya. Satu dalam diskusi kecil disampaikan, 'Bagaimana orang memilih itu, catatan sejarahnya begini, psikologinya begini dan dipecat," kata Ganjar.
Bahkan, lanjut Ganjar, ada satu jenderal lain yang menyatakan hanya pensiunan TNI bodoh yang memilih calon pemimpin yang pernah dipecat.
"Satu lagi mengatakan, 'Hei, pensiunan TNI, Anda bodoh kalau milih orang yang kita pecat," ungkap Ganjar.
Advertisement