Wijaya Karya Bangun Proyek Strategis Nasional NCICD

Wijaya Karya (WIKA) yang tergabung dalam konsorsium bersama Hutama Karya KSO dengan porsi WIKA sebesar Rp163,5 miliar untuk lingkup pembangunan tanggul pengaman pantai di Pesisir Teluk Jakarta.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Feb 2024, 14:26 WIB
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tengah mengerjakan proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). (Foto: Wijaya Karya)

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) tengah mengerjakan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) pada tahap 6 Paket 4, berlokasi di Kali Dadap, Kabupaten Tangerang dan Kelurahan Kamal Muara, Jakarta Utara.

Salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dari Kementerian PUPR ini merupakan proyek pembangunan tanggul pantai yang bertujuan untuk menanggulangi banjir rob akibat naiknya permukaan air, juga untuk memberikan perlindungan jangka panjang khususnya bagi masyarakat pesisir yang paling terdampak.

WIKA yang tergabung dalam konsorsium bersama Hutama Karya KSO dengan porsi Wijaya Karyasebesar Rp163,5 miliar untuk lingkup pembangunan tanggul pengaman pantai di Pesisir Teluk Jakarta sepanjang 2,582 km juga sejumlah rumah pompa yang tersebar pada beberapa wilayah. Demikian dikutip dari keterangan resmi, ditulis Kamis (8/6/2024).

Pompa dengan kekuatan 100 liter/detik dan pompa dengan kekuatan 300 liter/detik dibangun pada kawasan yang mencakup daerah Kecamatan Kosambi, serta dua unit pompa dengan kekuatan 500 liter/detik dibangun untuk cakupan daerah Kecamatan Penjaringan.

Pengalaman yang sama pernah dilakukan oleh WIKA pada saat menyelesaikan pembangunan  Rumah Pompa Sentiong di Ancol, Jakarta Utara yang memiliki kapasitas 50ribu liter/detik.

Disamping itu, WIKA turut membangun sejumlah fasilitas untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir diantaranya dengan membangun dermaga sebagai akses para nelayan serta ruang landscape yang dapat berfungsi sebagai tempat olahraga maupun sarana prasana lainnya.

Direktur Utama Wijaya Karya, Agung Budi Waskito menuturkan, untuk mendukung tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh Kementerian PUPR, penting untuk memastikan proyek ini dikerjakan dengan kualitas yang optimal dan waktu yang tepat.

 

 


Upayakan Selesaikan PSN

Bendungan Lau Simeme (Foto: Wijaya Karya/WIKA)

Di tengah kondisi WIKA yang saat ini melakukan restrukturisasi dan transformasi, WIKA tetap mengupayakan untuk menyelesaikan seluruh PSN yang diamanahkan kepada WIKA untuk bisa selesai tepat waktu, termasuk salah satunya adalah proyek NCICD.

Sehingga, WIKA mengharapkan dukungan dari seluruh stakeholder dan manfaatnya dapat segera dirasakan oleh masyarakat luas.

Sejalan dengan itu, pembangunan proyek ini juga melibatkan dukungan WIKA Beton sebagai entitas anak untuk memasok hingga melakukan pemancangan tiang spun pile.

Dalam proses pemancangannya, WIKA Beton menggunakan teknologi inner bore, yang menjadikan prosesnya menjadi lebih ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi udara, polusi suara, dan minim getaran.


Kontrak Baru Wijaya Karya pada 2023

Proyek PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) (Foto: Laman Wijaya Karya)

Sebelumnya diberitakan, emiten konstruksi BUMN, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencetak kontrak baru sebesar Rp 29,1 triliun pada 2023. Bila dirinci, sebesar Rp 23 triliun atau 80% dari total kontrak baru tersebut didapatkan pada periode April - Desember di mana Perseroan sedang menjalani masa restrukturisasi.

Direktur Utama Wijaya Karya, Agung Budi Waskito mengatakan, raihan ini merupakan tanda positif bagi perusahaan karena stakeholder tetap meletakan kepercayaannya kepada Wijaya Karya sebagai mitra strategis untuk pembangunan konstruksi Tanah Air.

Dalam periode yang penuh tantangan tersebut, WIKA tetap membuktikan kemampuannya kepada stakeholders untuk dapat terus menjalankan aktivitas usahanya dengan baik, hal ini tercermin dari catatan penjualan hingga kuartal III 2023 Perseroan sebesar Rp15,1 triliun setara dengan 29,2% kapasitas produksi terhadap kontrak yang telah digenggam naik dibandingkan kuartal III 2022 sebesar Rp12,8 triliun setara dengan 25,7% kapasitas produksi. 

Ia melanjutkan, capaian ini juga tidak terlepas dari dukungan stakeholder termasuk pihak perbankan untuk keberlanjutan usaha WIKA.

"Pihak perbankan telah menunjukan dukungan dengan tetap menyediakan kebutuhan penjaminan Perseroan sebagai persyaratan dalam kepesertaan tender, pelaksanaan konstruksi hingga tahapan pemeliharaan," kata Agung dalam keterangan resminya, Senin (22/1/2024).

 


Deretan Kontrak Baru

Proyek persevasi jalan dan jembatan Bali oleh PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) (Foto: PT Wijaya Karya Tbk)

Masuk ke dalam deretan kontrak baru tersebut yaitu pembangunan Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara (KIPP IKN). Proyek IPAL 1 dan 3 KIPP IKN diraih oleh WIKA-HK KSO pada November 2023 dengan porsi WIKA sebesar Rp 239,5 Miliar atau sebesar 55% dari KSO.

Pembangunan IPAL 1 dan 3 KIPP IKN ini bertujuan untuk menyediakan pelayanan jaringan perpipaan air limbah domestik sekaligus sebagai sarana prasarana pengolahan air limbah yang dihasilkan dari kegiatan perkotaan di KIPP. 

Jaringan perpipaan air limbah 1 dan 3 ini melayani Istana Presiden, Plaza Yudikatif, Bangunan Kemenko, Rusun ASN, Rumah Tapak Jabatan Menteri, Istana Wakil Presiden, Bangunan Otorita IKN dan Masjid Negara.

"Didapatkannya proyek ini turut menambah portofolio WIKA dalam membangun IKN sekaligus memotivasi WIKA untuk terus mengoptimalkan sumber daya yang ada dan melakukan berbagai terobosan sehingga pelaksanaan proyek di IKN dapat selesai dengan kualitas yang baik dan pada waktu yang tepat," tandasnya. 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya