Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang memperlihatkan seorang laki-laki diduga Ketua KPU Batam, Mawardi menendang meja dan memarahi petugas gudang logistik Pemilu viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 45 detik itu, memperlihatkan Mawardi yang mengenakan rompi berwarna hitam mendatangi salah satu ruangan di gudang logistik KPU Kota Batam. Ia kemudian menendang meja yang ada di depannya serta membalikkan meja lain yang berada di sebelahnya.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, dia juga mendekati dan menunjuk-nunjuk pekerja yang tengah mengepak surat suara, kemudian pria itu berlalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kepulauan Riau memberikan klarifikasi terkait dengan video CCTV yang memperlihatkan Ketua KPU Kota Batam menendang meja dan memarahi petugas di gudang logistik Pemilu, Kota Batam.
Ketua KPU Provinsi Kepri, Indrawan Susilo Prabowoadi mengatakan, tidak ada masalah serius saat peristiwa tersebut terjadi, melainkan hanya dinamika yang biasa di lingkungan kerja.
"Hari ini (8/2) kami hadir untuk duduk bersama dengan anggota KPU Kota Batam dalam rangka meneguhkan hati bahwa tidak ada persoalan yang serius di antara kami," ujar Indrawan dilansir dari Antara, Jumat (9/2/2024).
Menurut dia, hal itu lebih pada persoalan pekerjaan dan semuanya punya semangat yang sama bahwa Pemilu 2024 di Batam berjalan dengan baik dan sukses.
"Anggota KPU dan sekretariat dalam posisi yang solid, tidak seperti yang tergambar dalam video itu," ujarnya.
Indrawan menambahkan bahwa klarifikasi tersebut juga merupakan bentuk pembinaan kepada jajaran KPU Kota Batam sehingga pihaknya dapat mengetahui kronologis yang sebenarnya terjadi.
"Kejadiannya sekitar 3 hari atau 4 hari yang lalu. Tidak ada masalah yang serius seperti di video itu karena semua sudah diselesaikan dan dibicarakan," kata dia.
Indrawan mengungkapkan bahwa tindakan yang terlihat dalam video CCTV itu merupakan spontanitas karena kelelahan.
"Batam ini kan bebannya 60 persen bagi Kepri, baik itu pemilihnya, logistiknya, maupun penyelenggaranya. Spontanitas seperti itu merupakan hal yang bisa dimaklumi," ujar dia.
Kendati demikian, pihaknya menjadikan peristiwa tersebut sebagai pelajaran berharga untuk seluruh jajaran KPU.
KPU Tetap Siapkan Puluhan TPS di Pulau Rempang Batam Saat Pemilu 2024
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam menyebutkan bahwa tempat pemungutan suara (TPS) Pemilu 2024 di Pulau Rempang yang terdampak proyek strategis nasional, akan tetap didirikan di alamat awal atau tidak dipindahkan.
"Kami menyepakati bahwa TPS di Kelurahan Sembulang dan Kelurahan Rempang Cate yang ada di Pulau Rempang, tetap akan didirikan di alamat yang sudah ada di sana," ujar Komisioner KPU Kota Batam Adri Wislawawan, dikutip dari Antara, Senin (27/11/2023).
Dia menjelaskan, kesepakatan itu telah ditentukan dalam rapat koordinasi yang dilakukan KPU Kota Batam, Bawaslu Batam, Badan Pengusahaan (BP) Batam, Polresta Barelang, serta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) beberapa waktu lalu.
"Menurut data KPU Kota Batam, jumlah TPS di Pulau Rempang sebanyak 23 TPS lalu ada sepuluh TPS di Kelurahan Sembulang dan tiga TPS di Kelurahan Rempang Cate," katanya.
Namun, kata dia, kebijakan itu nantinya bisa saja berubah, sesuai dinamika ataupun perkembangan relokasi atau pergeseran masyarakat di sana yang masih terus dilakukan oleh BP Batam.
"Jadi tergantung dinamikanya seperti apa, ini akan menjadi atensi khusus kami dan pemangku kepentingan," jelasnya.
Pada prinsipnya, kata Adri, KPU Kota Batam bersama KPU Provinsi Kepulauan Riau tetap akan memastikan dan memfasilitasi warga Pulau Rempang agar dapat menyalurkan hak pilihnya.
"KPU Kota Batam dan KPU Kepri sudah meninjau lokasi-lokasi TPS yang ada di sana, dan kami akan melakukan yang terbaik untuk memfasilitasi warga Pulau Rempang untuk menyalurkan hak pilihnya nanti," kata dia.
Advertisement