Liputan6.com, Jakarta Perusahaan pembayaran digital asal Perancis, Worldline, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sekitar 8 persen tenaga kerja globalnya.
Mengutip Channel News Asia, Jumat (9/2/2024) PHK di Wolrdline merupakan bagian dari rencana pengurangan biaya yang awalnya diumumkan pada Oktober 2023.
Advertisement
“Worldline menegaskan bahwa mereka telah memulai proses sosial dengan badan perwakilan karyawan terkait dalam grup Worldline,” demikian keterangan resmi perusahaan terkait PHK.
Saham Perusahaan Meroot
Saham perusahaan fintech tersebut merosot pada Oktober 2023 setelah mengejutkan investor dengan memotong target setahun penuh, dan mengumumkan bahwa mereka memutuskan hubungan dengan beberapa pedagang untuk mengurangi risiko.
Berita ini memicu aksi jual yang lebih luas di sektor keuangan di Prancis, yang sedang mengalami kesulitan karena konsumen menghabiskan lebih sedikit uang sementara pengawasan peraturan yang lebih ketat juga akan terjadi.
Worldline menerima dorongan bulan lalu setelah bank Perancis Credit Agricole membeli 7 persen saham di kelompok pembayaran tersebut.
Perusahaan mengkonfirmasi pada hari Rabu (7/2) bahwa mereka mengharapkan untuk memberikan penghematan biaya tunai sebesar 200 juta euro mulai tahun 2025.
Badai PHK
Seperti diketahui, sektor perbankan global telah melakukan PHK terhadap lebih dari 60.000 pekerja selama tahun 2023.
2023 pun disebut-sebut sebagai salah satu tahun pemangkasan terberat di sektor perbankan global, sejak krisis keuangan tahun 2008 dan pembatalan perekrutan setelah melewati pandemi Covid-19.
Melansir Financial Times, 20 bank terbesar di dunia telah memangkas setidaknya 61.905 pekerja selama tahun 2023.
Hitungan Financial Times menunjukkan, lebih dari 140.000 lapangan pekerjaan telah dipangkas oleh bank pemberi pinjaman selama krisis keuangan global tahun 2007-2008.
Advertisement