AI Google Bard Ganti Nama Jadi Gemini, Apa Alasannya?

Google resmi ganti nama chatbot AI Bard menjadi Gemini. Apa alasannya? Apakah ini strategi untuk menantang popularitas ChatGPT OpenAI?

oleh Yuslianson diperbarui 09 Feb 2024, 12:00 WIB
AI Google Bard Kini Ganti Nama Menjadi Gemini! Apa Alasannya. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Liputan6.com, Jakarta - Google baru saja resmi mengganti nama chatbot AI Bard buatan mereka, menjadi Gemini. Apa alasan di balik perubahan nama ini?

Bard sendiri adalah chatbot AI dirilis Google pada tahun 2023, berkemampuan kecerdasan buatan (AI) generatif. 

Artinya, chatbot AI ini dapat menghasilkan teks kohesif, relevan, dan menarik berdasarkan input pengguna, baik berupa kata kunci, pertanyaan, atau topik.

Google Bard juga dapat menyesuaikan gaya bahasa, nada, dan konteks sesuai dengan tujuan dan audiens pengguna.

Akan tetapi, raksasa mesin pencari tersebut memilih untuk mengganti nama Bard ke Gemini pada 8 Februari 2024 waktu setempat. 

Dikembangkan oleh para peneliti Google AI, DeepMind, dan Google Research, Gemini diklaim sebagai model AI terbesar dan paling fleksibel saat ini. 

Lalu apa alasan Google ganti nama Bard menjadi Gemini? Mengutip ZDNet, Jumat (9 2 2024), perubahan dari Bard jadi Gemini dimaksudkan untuk menyederhanakan segalanya. 

Hal ini diungkap langsung oleh CEO Google, Sundar Pichai, lewat postingan di blog perusahaan. 

"Bard telah menjadi cara terbaik bagi orang-orang untuk merasakan langsung model AI kami paling mumpuni. Untuk mencerminkan teknologi canggih pada intinya, Bard sekarang akan disebut Gemini," tulis Sundar. 

Gemini ditenagai oleh model AI Gemini Pro 1.0, dan tersedia dalam 40 bahasa di lebih dari 230 negara.Model ini diklaim lebih akurat, responsif, dan natural dalam berinteraksi dengan pengguna. 

Selain dapat diakses menggunakan peramban di PC atau laptop, pengguna juga bisa pakai Google Gemini di perangkat mobile mereka, yakni iOS dan Android. 

 


Harga Gemini Advanced

Gemini AI milik Google resmi melmuncur. (Dok: Google DeepMind)

Google juga ingin menawarkan layanan berbayar disebut Gemini Advanced, dengan dukungan model AI Gemini Ultra 1.0. Model ini diklaim lebih kuat, mendalam, dan kreatif dalam menjalankan berbagai tugas.

Google menjelaskan Gemini Advanced akan didukung oleh model Gemini Ultra 1.0, tersedia di 150 negara lebih, dan bisa dipakai secara gratis selama 2 bulan.

Setelah masa gratis berlalu, pengguna akan dikenakan biaya USD 20 atau sekitar Rp 313 ribuan untuk paket premium Google One AI.

Dijelaskan paket ini akan termasuk penyimpanan sebesar 2TB, dan bisa mendapatkan berbagai fitur Google One Premium lainnya.

Perusahaan menyebutkan, akan segera mengaktifkan Gemini di Gmail, Google Docs, dan layanan lainnya.

Dengan mengganti nama Bard menjadi Gemini, Google tampaknya ingin memperjelas niatan mereka untuk menantang popularitas ChatGPT OpenAI 

Bagaimana dengan Anda Apakah Anda tertarik untuk mencoba Gemini Atau Anda masih setia dengan Bard atau ChatGPT 


Integrasikan Google Assistant dengan Bard

Google Bard AI menggunakan mesin Gemini AI. (Liputan6.com/Labib Fairuz)

Lebih lanjut, Google berupaya mengembangkan Google Bard dan meningkatkan kemampuannya. Kehadiran Google Bard ini dimaksudkan untuk jadi pesaing bagi layanan AI Generatif ChatGPT milik OpenAI. 

Beberapa waktu lalu, Google mengungkap kalau pihaknya akan mengintegrasikan Google Assistant dengan Bard di Android. 

 Produk hasil integrasi keduanya kini belum diluncurkan ke publik, namun sudah ada bocoran dan gambaran tentang seperti apa Google Assistant yang terintegrasi dengan Bard bakal tampil di Android. 

Software developer Dylan Roussel, sebagaimana dikutip dari Android Authority, Selasa (9/1/2023) membagikan beberapa  screenshot dari integrasi keduanya melalui akun X alias Twitter-nya.

Google Assistant dengan dukungan Bard akan memberikan informasi ke pengguna bahwa Bard juga bisa membantu mereka dengan tugas-tugas klasik yang biasanya dilakukan Google Assistant. 


Bard di Google Assistant

Tampilan Google Bard di browser smartphone (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Dalam screenshot bocoran tersebut, terlihat bagaimana Google Assistant dengan Bard bisa terhubung dengan aplikasi Google untuk membuat ekosistem Google menjadi lebih baik. 

Pengguna Bard juga memerlukan izin pengguna untuk mengakses data-data mereka, untuk meningkatkan kemampuan Bard. 

Dalam screenshot yang dibagikan juga memperlihatkan UI bisa diminimalisasi ketika memanggil Google Assistant dengan Google Bard dan pengguna bisa memakainya baik dalam tema terang maupun gelap. 

Ketika pengguna memperluas tampilan aplikasi tersebut ke mode penuh, dengan tanda panah kanan pada popup, pengguna bisa mendapatkan pengalaman tampilan tanpa gangguan di mode penuh. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya